51
Yogyakarta 55281. SLB mulai beroperasi sejak tahun 2003 di bawah Yayasan Autisma Nusantara. SLB Fredofios Yogyakarta dipilih sebagai
tempat dilakukannya penelitian karena SLB Fredofios Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan yang terfokus untuk siswa autis yang duduk
pada jenjang sekolah menengah dan sekolah lanjutan dan belum pernah diadakan penelitian tentang strategi penanganan
preventif
-
kuratif
pada remaja autis di SLB Fredofios Yogyakarta.
Penelitian dilakukan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas tergantung remaja autis belajarberaktivitas. Pengumpulan data dengan
observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan jadwal kegiatan di sekolah maupun di jam istirahat atau kegiatan lainnya.
Wawancara dilakukan diluar jam belajar siswa sesuai kesepakatan dengan guru dan orang tua. Penelitian berlangsung dari tanggal 06-23 November
2015.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti Suharsimi Arikunto, 2005:122. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive,
yaitu menentukan subjek dengan tujuan dalam pertimbangan tertentu. Berdasarkan pertimbangan mengenai subjek, maka diperoleh
informan kunci yaitu remaja autis dan guru yang mengajar remaja autis. Remaja autis yang menjadi subjek dalam penelitian ini dipilih dengan
pertimbangan:
52
1. Mengalami gangguan pada perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.
2. Berjenis kelamin laki-laki yang sedang memasuki masa remaja dan
menunjukkan perilaku seksual. 3.
Saat dilakukan penelitian sedang mengalami masa pubertas. 4.
Tercatat sebagai siswa di SLB Fredofios pada tahun 20152016. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh dua orang siswa yang menjadi
subjek penelitian, yaitu NF 16 tahun dan YS 14 tahun. Adapun dalam menghimpun data pada penelitian ini, peneliti menggunakan informan guru
yang mengampu remaja autis, dengan kriteria: 1.
Guru yang dekat dengan subjek. 2.
Mengetahui tentang perkembangan subjek. 3.
Mengikuti perkembangan subjek. 4.
Memberi penanganan kepada subjek. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh tiga guru yang menjadi subjek
penelitian, yaitu Pak AG, Bu AM, dan Bu AR.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2010:308 ,“Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
53
1. Teknik Observasi
Menurut Eko Putro Widoyoko 2012:46, mengartikan bahwa “Observasi sebagai teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu pada objek penelitian”. Dengan demikian, teknik
observasi ini digunakan untuk mengamati dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan data yang akan dicapai tetapi terbatas pada gejala yang
dapat diamati secara visual. Data yang dapat diamati secara visual terkait gejala dengan data yang ingin didapat dalam penelitian ini, terfokus pada
karakteristik remaja autis, bentuk perilaku seksual remaja autis, serta strategi penanganan
kuratif
perilaku seksual remaja autis. Observasi dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas dengan pelaku observasi
yaitu penetiti sendiri. Jenis observasi yang digunakan secara nonpartisipan dimana
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat dan mencatat semua perilaku remaja autis dan cara guru menanganinya. Observasi yang
dilakukan juga merupakan observasi langsung dengan tidak terstuktur. Menurut Sugiono 2010:313, observasi tidak terstuktur adalah
“Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi”. Dengan demikian dalam melakukan pengamatan tidak
menggunakan instrumen panduan observasi yang telah baku. Panduan observasi berisi fokus-fokus penelitian yang akan diamati di lapangan
dengan cara mengamati dan mencatat ke dalam catatan lapangan.