Wawancara dengan Pak AG: Wawancara dengan Bu AM:
                                                                                109
2 Pengalihan aktivitas fungsional
a Data hasil observasi
Data hasil observasi strategi penanganan
kuratif
perilaku seksual dalam bentuk pengalihan aktivitas fungsional pada subjek NF disajikan dalam
bentuk tabel 17 sebagai berikut:
Tabel 17. Strategi Penanganan Kuratif Perilaku Seksual dalam Bentuk Pengalihan Aktivitas Fungsional pada Subjek NF
Catatan Lapangan ke-
Strategi penanganan yang diterapkan
1 -
Mengalihkan  perhatian  NF  dengan  mengajak  berenang kembali
- Mengalihkan perhatiannya dan berkata “NF...kalau makan
duduk” -
Meminta  kembali  bergabung  dengan  teman-temannya membersihkan hall
3 -
“NF perhatikan Pak AG” -
Guru  mengambil  majalah  dan  meminta  siswa  untuk berhitung supaya perhatian siswa teralihkan
5 -
Meminta siswa untuk menyelesaikan tugasnya 6
- Berkata “NF... selesaikan pekerjaanmu”
Berdasarkan  tabel  17  diatas,  dapat  diketahui  gambaran  bahwa penerapan  strategi  penanganan
kuratif
perilaku  seksual  dalam  bentuk pengalihan  dengan  cara  guru  mengalihkan  perilaku  siswa  subjek
penelitian ke aktivitas  yang lain, ketika subjek memunculkan perilaku seksual.  Pada  CL-1  pengalihan  aktivitas  terlihat  pada  saat  berenang,
ketika  subjek  NF  memunculkan  memegang  kemaluan  guru  langsung mengalihkan  dengan  mengajak  berenang  kembali.  Selain  itu  jika
perilaku  memegang  kemaluan  dimunculkan  saat  subjek  NF  berdiri, kemudian  diminta  untuk  duduk.  Selain  pengalihan  pada  aktivitas  yang
lain,  juga  subjek  NF  dialihkan  untuk  melanjutkan  kegiatan
110
pembelajaran yang
sedang dilaksanakan
ketika subjek
NF memunculkan perilaku memegang kemaluan.
b Data hasil wawancara
Data  hasil  wawancara  tentang  strategi  penanganan
kuratif
perilaku seksual  dalam  bentuk  pengalihan  aktivitas  fungsional  pada  subjek  NF
diperoleh  dari  sumber  guru  AG,  AM,  dan  AR.  Hasil  wawancara tersebut yaitu:
1 Wawancara dengan Pak AG:
“Biasanya baik NF maupun YS selain kita larang, juga kita alihkan ke  aktivitas  atau  tempat  yang  mereka  senangi.  Contohnya  ketika
NF  menggaruk-garuk kemaluan,  kami  bilang  “Stop  garuk-garuk,
ayo kamu sekarang belajar komp uter”, “NF belajar menggambar.
Setiap  anak  berbeda  cara  pengalihannya,  untuk  YS  dengan  cara “
Ayo  YS  sekarang  belajar  musik”,  “YS  ikut  Bu  AM  belajar Binadiri
” Catatan Wawancara no.1 NF, Lamp.6 2
Wawancara dengan Bu AM: “NF  dan  YS  dialihkan  ke  aktivitas  yang  sedang  mereka  lakukan.
Kalau  belum  berhasil,  saya  minta  untuk  pergi  sesuai  dengan  yang mereka  suka.  Contohnya  kalau  NF  ke  ruang  komputer,  dan  untuk
YS  ke  ruang  musik.  Dengan  beg
itu  perilaku  seksual  akan  lupa.” Catatan Wawancara no.2 NF, Lamp.6
3 Bu AR mengatakan:
“NF  dialihkan  kepada  kegiatan  yang  dia  suka,  misalnya  kita alihkan  dengan  belajar  komputer.  Kalau  YS  cara  mengalihkannya
dengan meminta YS dud uk yang rapi mengerjakan tugas.” Catatan
Wawancara no.3 NF, Lamp.6 Berdasarkan  hasil  wawancara  ketiga  guru  di  atas,  dapat  diketahui
gambaran  bahwa  penerapan  strategi  penanganan
kuratif
perilaku seksual  dalam  bentuk  pengalihan  aktivitas  fungsional  remaja  autis
berupa pengalihkan ke aktivitas atau tempat yang siswa senangi, seperti
                                            
                