Pengertian Strategi Penanganan Kajian tentang Strategi Penanganan

30 2 Kecakapan di ranah sosial, bisa ditingkatkan untuk para siswa dengan gangguan emosional parah 3 Kecakapan di ranah komunikasi tampaknya perlu dikembangkan untuk siswa-siswa tuli, tuli-buta, gangguan bicara, dan gangguan penglihatan 4 Siswa-siswa keterbelakangan mental dan mengalami gangguan belajar mungkin memerlukan kurikulum khusus di ranah kognitif Menurut keempat langkah tujuan penanganan diatas, remaja autis termasuk golongan siswa keterbelakangan mental dan mengalami gangguan belajar sehingga memerlukan kurikulum khusus di ranah kognitif untuk mencapai tujuan penanganan. Tujuan yang akan dicapai dalam penanganan perilaku seksual pada remaja autis menurut Adams, Puspita 2008:4 adalah: “Sadar dan menghargai ciri seksualitas diri sendiri; memahami perbedaan mendasar antara anatomi pria dan wanita, serta peran masing-masing jender dalam reproduksi manusia; mengerti perubahan fisik dan emosi yang akan dialaminya, termasuk masalah- masalah seperti menstruasi, mimpi basah, perasaan yang berubah- ubah, tumbuhnya bulu di sekujur tubuh, perubahan bau badan dsb; memahami bahwa tidak ada seorangpun punya hak melakukan tindakan seksual atas dirinya tanpa izin; tahu dan dapat mencari bantuan untuk masalah-masalah tertentu bilamana diperlukan manakala terjadi pelecehan atau penularan penyakit; memahami makna norma masyarakat mengenai perilaku seksual yang pantas di lingkungannya. ” Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa penanganan perilaku seksual pada remaja autis memiliki tujuan agar siswa mampu memahami perubahan yang berkaitan dengan seksual yang terjadi pada 31 diri siswa, sehingga siswa mampu melakukan kontrol diri terhadap hal- hal yang akan muncul yang berkaitan dengan seksual.

c. Pemilihan Strategi

Strategi merupakan aktivitas yang dipilih oleh guru untuk menuntun siswa mencapai tujuan yang ditetapkan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih suatu strategi adalah: 1 Strategi harus dimulai pada tingkat kecakapan siswa sekarang ini 2 Strategi harus menjamin tercapainya tujuan 3 Strategi harus bisa menstimulasi siswa 4 Strategi harus dilaksanakan dalam langkah-langkah kecil 5 Strategi harus disesuaikan dengan karakteristik siswa yang relevan dengan tujuan yang ditetapkan Strategi penanganan perilaku seksual pada individu autis menurut Adams Puspita, 2008:7 diantaranya: “1 penjelasan singkat dan harafiah, 2 contoh-contoh konkret, 3 saat-saat belajar yang „tidak sengaja‟, 4 cerita sosial social stories , 5 pengulangan, 6 bermain peran role play , 7 tugas per langkah yang dipasangkan dengan alat bantu visual, 8 „ e rrorless teaching’, 9 l atihan memasangkan gambar dengan tulisan.” Berdasarkan pendapat tersebut, strategi penanganan lebih lanjut dikaji sebagai berikut: 1 Penjelasan singkat dan harafiah Strategi penanganan dalam mengajarkan konsep pendidikan seksual pada remaja autis menggunakan penjelasan singkat dan perlu adanya konsistensi pada pemberian penjelasan singkat. Hal ini dimaksudkan