Faktor Penghambat dalam Pembelajaran Bina Diri Mandi pada Anak Autis
87 gangguan perkembangan yang kompleks, apabila menggunakan media
yang konkrit atau nyata diharapkan akan lebih mudah dipahami. e. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran yang direncanakan guru dalam rangka untuk menilai kemampuan anak untuk mengerti peralatan mandi dan
fungsinya dan mempraktikkan mandi sesuai tahapan-tahapan mandi adalah dengan menggunakan evaluasi dengan teknik tes dan non tes.
Evaluasi tes dilakukan pada saat praktik mandi, anak mampu membedakan peralatan-peralatan mandi apa tidak. Sedangkan evaluasi
non tes dilakukan dengan mengamati kemampuan anak pada saat mempraktikkan mandi kemudian setelah selesai pembelajaran dicatat
dalam sebuah buku catatan. Selain
melakukan asesmen,
menetapkan program
dan tujuan
pembelajaran, serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, ketersediaan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk menunjang
terlaksananya pembelajaran bina diri mandi pada anak autis. Persiapan pembelajaran bina diri mandi ditinjau dari ketersediaan sarana dan
prasarana yang ada, sekolah cukup mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, yaitu 2 kamar mandi yang letaknya 1 di dalam ruang kelas dan
yang satunya juga tidak jauh dari kelas. Di dalam kamar mandi terdapat bak, kran, closet, kapstok atau cantelan, dan ditutup dengan pintu.
Sedangkan peralatan yang digunakan untuk pembelajaran mandi dibawa oleh setiap siswa dan selalu ditinggal di sekolah. Apabila peralatan
88 tersebut habis, guru menuliskan di buku penghubung agar orang tua
mengerti dan membawakan peralatan tersebut keesokan harinya. Persiapan pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan
pendapat Harun Rasyid Mansur 2009: 66 yang menyebutkan bahwa persiapan pembelajaran perlu dilakukan sebelum memulai pembelajaran
yang meliputi kegiatan berupa menetapkan tujuan pembelajaran dan kriteria penilaian secara jelas.
Setelah guru
merencanakan dan
mempersiapkan pembelajaran,
persiapan tersebut
direalisasikan dalam
pelaksanaan. Pelaksanaan
pembelajaran bina diri mandi pada anak autis dilakukan melalui langkah pembelajaran yang berupa pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
a. Pendahuluan Kegiatan pendahuluan dalam pelaksanaan pembelajaran bina diri
mandi pada anak autis berfungsi untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Pembelajaran diawali dengan mengkondisikan siswa di kelas setelah istirahat kedua sudah selesai.
Apabila siswa sudah terkondisikan selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan gerakan tangan atau isyarat mandi
pertanda bahwa saatnya pembelajaran mandi. Memberikan apersepsi bertujuan untuk membentuk pemahaman kepada siswa. Hal ini
dikarenakan siswa belum mampu berkomunikasi secara verbal dengan guru, melainkan dengan menggunakan gerakan-gerakan tertentu.