43 b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak, yang
meliputi; sikap dari orangtua, saudara, orang yang serumah, tema- temannya baik teman di rumah maupun di sekolah, guru dan tetangga.
c. Sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran bina diri tentang mandi yang harus ada dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak
.
D. Kerangka Berfikir
Kemampuan bina diri diperlukan oleh semua individu agar mereka mampu mengurus dirinya sendiri sehingga meminimalisasi ketergantungan dengan
orang lain. Tidak terkecuali pada anak autis yang mengalami hambatan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku, mereka juga berhak mempunyai
kemampuan bina diri yang baik. Anak autis merupakan anak yang mengalami hambatan perkembangan yang sangat kompleks ditandai dengan adanya
hambatan dalam pola perilaku yang berulang, kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan bahasa yang gejalanya dapat dikenali sebelum usia 3
tahun. Salah satu karakteristik anak autis adalah mengalami gangguan perhatian yang secara spesifik dapat menimbulkan dampak yang besar pada
area perkembangan yang lain, maka dibutuhkan layanan dan perhatian khusus dalam pendidikannya, termasuk pembelajaran bina diri.
Kemampuan bina diri pada anak autis masih belum baik. Kemampuan bina diri dapat dikembangkan melalui pembelajaran bina diri yang diselenggarakan
di sekolah. Pembelajaran bina diri mandi pada anak autis mengacu pada modifikasi perilaku merajuk pada teori Applied Behavior Analysis ABA
44 yang ditemukan oleh Lovaas dan dipopulerkan di Indonesia tahun 1997
Handojo, 2008: 15. Penyelenggaraan pembelajaran bina diri mandi pada anak autis didasarkan dari hasil asesmen, dan dalam pelaksanaannya
menggunakan instruksi yang singkat jelas konsisten dan adanya pemberian reinforcement
untuk memperkuat perilaku yang diinginkan berupa reward. Selain itu ada prompt yang diberikan apabila anak autis tidak mampu
berperilaku sesuai instruksi. Pemberian prompt dimaksudkan dengan tujuan agar anak berespon sesuai dengan instruksi yang diberikan. SLB Autisma
Dian Amanah Yogyakarta memiliki program pembelajaran fungsional yang mendukung perkembangan kemandirian siswa, salah satu pembelajarannya
adalah pembelajaran bina diri mandi. Tujuan pembelajaran bina diri mandi yaitu untuk mengembangkan kemandirian anak autis dalam hal mandi.
Langkah dalam pembelajaran bina diri mandi pada anak autis meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari 3 tahapan
yaitu kegiatan awalpendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dan yang terakhir evaluasi pembelajaran.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada bagan berikut ini:
45 Bagan 1. Kerangka Berfikir
E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian mengenai program bina diri mandi di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persiapan pembelajaran bina diri mandi pada anak autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta?
Langkah dalam pembelajaran bina diri mandi pada anak autis meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta memiliki program pembelajaran fungsional yang mendukung perkembangan kemandirian siswa dalam hal merawat diri sendiri, yaitu
pembelajaran bina diri mandi yang merajuk pada teori Applied Behavior Analysis ABA. Kemampuan bina diri perlu diajarkan kepada setiap individu tidak terkecuali anak autis
Kemampuan bina diri mandi pada anak autis masih rendah Anak autis mengalami hambatan dalam pola perilaku yang berulang, kemampuan
komunikasi, interaksi sosial dan bahasa.