45 bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian ini lebih
memperhatikan karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antarkegiatan. Dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak memberikan perlakuan,
manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang implementasi pendidikan karakter pada peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2. Selain itu, juga untuk mengetahui faktor
pendukung maupun faktor penghambat dari implementasi pendidikan karakter di SD tersebut. Oleh karena itu, data yang diperlukan berupa
uraian kata-kata. Hasilnya pun dalam bentuk deskripsi kata-kata dan gambar bukan dalam bentuk angkastatistik.
B. Subjek Penelitian
Moleong 2012:132 memaparkan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto 2013:88 subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jadi, subjek
penelitian merupakan sumber data yang diperlukan peneliti dalam rangka untuk memperoleh data penelitian.
Pemilihan informan adalah yang dianggap sesuai dengan kerangka penelitian ini sehingga pemilihan subjek berdasarkan atas tujuan penelitian
mengenai implementasi pendidikan karakter. Dalam penelitian ini
46 pengambilan subjek menggunakan teknik snow ball. Teknik snow ball
memulai dari jumlah subjek yang sedikit semakin lama berkembang menjadi banyak. Subjek yang melalui teknik ini jumlah informan yang menjadi
subjeknya akan terus bertambah sesuai dengan terpenuhinya kebutuhan informasi. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu
1. Kepala sekolah
Sebagai sumber informasi kunci untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter pada peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2.
2. Guru
Sebagai sumber informasi utama terkait proses pendidikan karakter pada peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 beserta faktor pendukung dan faktor
penghambatnya. Guru yang dipilih menjadi informan yaitu guru kelas, guru agama, dan guru olahraga.
3. Peserta didik
Sebagai sumber informasi yang merasakan implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2. Peserta didik yang dijadikan subjek
penelitian yaitu peserta didik dari kelas I sampai kelas VI. Peneliti mewawancarai kelas rendah dan kelas tinggi secara bertahap.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini bertujuan agar saling mendukung dan melengkapi antara teknik yang satu
47 dengan teknik yang lainnya. Berikut ini teknik pengumpulan data yang
digunakan antara lain 1.
Observasi Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 220 mendefinisikan observasi
observation merupakan suatu metode atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Observasi menurut Arikunto 2013:199 meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara teliti. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun
nonpartisipatif. Sugiyono 2011:205 mengemukakan bahwa dari segi instrumen yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipatif. Dari segi
instrumen, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh data yang lengkap, akurat, dan objektif.
Metode ini digunakan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter pada peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 serta faktor
pendukung dan faktor penghambatnya. Observasi dilakukan di dalam kelas dan luar kelas. Selain itu, observasi ini juga digunakan untuk
mengetahui gambaran umum SD Negeri Sinduadi 2.
48 2.
Wawancara Michalak dan Yager Wardani dkk, 2011: 2.29 menjelaskan
wawancara adalah metode pengumpulan informasidata yang dilakukan melalui pengajuan pertanyaan secara kontak langsung. Pendapat lain
mengenai wawancara juga dikemukakan Arikunto 2013: 198 yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Esterberg Sugiyono, 2011:319-320 menjelaskan bahwa wawancara terbagi menjadi 3 macam, antara lain
a. Wawancara terstuktur, yaitu wawancara dengan mengggunakan
pedoman wawancara yang disusun secara terperinci disertai dengan alternatif jawabannya.
b. Wawancara semiterstuktur, yaitu wawancara yang lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstuktur, sehingga responden memiliki kesempatan yang lebih luas untuk menyampaikan pendapat
dan ide-idenya. Wawancara jenis ini termasuk dalam kategori in- depth interview.
c. Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang tidak
menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam
penelitian ini,
peneliti menggunakan
wawancara semiterstruktur untuk pelaksanaan pengumpulan data karena jenis
wawancara ini tergolong dalam kategori in-depth interview. Tujuannya
49 yaitu untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Selain itu
juga cukup objektif tapi tetap menyajikan informasi yang mendalam tentang pendapat dan alasan responden.
Metode wawancara ini dilakukan dengan kepala sekolah yang dilanjutkan pada guru dan peserta didik SD Negeri Sinduadi 2.
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah yang sangat memahami hal-hal yang berhubungan dengan implementasi pendidikan karakter
pada peserta didiknya. Wawancara terhadap guru difokuskan pada proses pendidikan karakter pada peserta didik serta faktor pendukung dan faktor
penghambatnya, sedangkan wawancara terhadap peserta didik dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap proses pendidikan
karakter yang dilakukan di SD Negeri Sinduadi 2. 3.
Dokumentasi Studi dokumentasi menurut Nana Syaodih 2010:221 merupakan
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.
Arikunto 2013:274 memaparkan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dokumen yang dihimpun, dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus
masalah. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara.
50 Untuk memperoleh data dokumentasi tentang implementasi
pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2, peneliti menggunakan foto yang diambil secara langsung dan arsip sekolah. Peneliti juga
menggunakan catatan pribadi dan catatan dari guru. Selain itu, studi dokumentasi juga diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di sekolah
seperti tata tertib, jadwal, dan lain sebagainya.
D. Instrumen Penelitian