Pendidikan Karakter KAJIAN PUSTAKA

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter

Pendidikan menurut Sugihartono, dkk 2013:3 adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendapat tersebut sejalan dengan pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan-keterampilan yang berlangsung sepanjang hayat baik di dalam maupun luar sekolah. Wyne Mulyasa, 2013: 3 mengemukakan bahwa karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan cara mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Karakter menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 1976:445 adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Dengan demikian, istilah karakter berkaitan erat 12 dengan personality kepribadian seseorang, sehingga orang bisa disebut berkarakter jika perilakunya sesuai dengan etika atau kaidah moral. Karakter menurut Sigmund Freud Zainal, 2011:30 adalah “character is a striving system which underly beha vior”. Karakter diartikan sebagai kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya dorong daya juang yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang akan ditampilkan secara mantap. Karakter merupakan aktualisasi potensi dari dalam dan internalisasi nilai-nilai moral dari luar menjadi bagian kepribadiannya. Karakter Zainal, 2011:30 merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri manusia melalui pendidikan, pola asuh, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku manusia. Karakter menurut Thomas Lickona 2012: 81 memiliki tiga bagian yang berhubungan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Ketiga hal ini diperlukan untuk mengarahkan suatu kehidupan moral. Dengan begitu anak dapat menilai karakter yang benar, sangat peduli dengan karakter yang benar, dan kemudian melakukan karakter yang benar. Dari penjelasan diatas dapat diringkas sebagai berikut pikiran- keinginan-perbuatan-kebiasaan-karakter. Salah satu cara untuk membangun karakter adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang ada, baik itu pendidikan di keluarga, masyarakat, dan sekolah harus menanamkan nilai-nilai untuk pembentukan karakter. 13 Pendidikan karakter menurut Zainal Aqib 2011:38 diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati kebebasannya dalam hidup bersama dengan orang lain. Pendidikan karakter bertujuan membentuk setiap pribadi menjadi insan yang berkeutamaan. Pendidikan karakter sebagai sebuah pedagogi memiliki tujuan agar setiap pribadi semakin menghayati individualitasnya sehingga menjadi pribadi yang bebas dan bertanggung jawab. Novan Ardy 2013:27 mengungkapkan pendidikan karakter adalah pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya, yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yang bertujuan untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara tentang hal yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendapat tersebut juga sejalan dengan Agus Wibowo 2013:13 yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik sehingga mereka memiliki karakter luhur tersebut, menerapkan dan mempraktikkan dalam kehidupannya. Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku pada peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, 14 lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

B. Tahapan Pengembangan Pendidikan Karakter