16 Peserta didik menjadi semakin sopan, ramah, hormat, penyayang, jujur,
disiplin, cinta, kasih dan sayang, adil serta murah hati dan seterusnya. Jika hal tersebut telah tercapai maka tindakan selanjutnya adalah
pembiasaan dan pemotivasian. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa karakter tidak terbatas
pada pengetahuan saja. Karakter juga menjangkau emosi dan kebiasaan diri. Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik components
of good character yaitu moral knowing pengetahuan moral, moral feeling perasaan moral, dan moral action perbuatan bermoral.
C. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Implementasi menurut bahasa adalah pelaksanaan atau penerapan. Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, kebijakan, atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam oxford
advance learner’s dictionary 2010:753 dikemukakan bahwa implementasi adalah
“put something into effect” penerapan sesuatu yang memberikan dampak atau efek. Dalam hal ini implementasi kaitannya dengan pendidikan
karakter adalah penerapan suatu kegiatan atau metode secara terus-menerus yang dilakukan oleh para pendidik terhadap peserta didik di SD Negeri
Sinduadi 2 sebagai upaya terhadap pembentukan karakter peserta didik sejak
usia dini.
17 Implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dalam
beberapa cara. Berikut akan dijabarkan konsep implementasi pendidikan karakter tersebut, antara lain
1. Implementasi Pendidikan Karakter menurut Agus Wibowo
Implementasi pendidikan karakter menurut Agus Wibowo 2013:15-24 dapat dilakukan melalui
a. Terintegrasi dalam pembelajaran
Artinya pengenalan nilai-nilai, kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta
didik melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
b. Terintegrasi dalam pengembangan diri melalui ekstrakurikuler
Artinya berbagai hal terkait dengan karakter diimplementasikan dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakrikuler
seperti olahraga, keagamaan, seni budaya, kepramukaan, dan pasukan pengibar bendera.
c. Terintegrasi dalam manajemen sekolah
Artinya berbagai hal terkait dengan karakter dirancang dan diimplementasikan dalam aktivitas manajemen sekolah seperti
peserta didik, peraturan sekolah, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, perpustakaan, pembelajaran, dan penilaian.
18 2.
Implementasi Pendidikan Karakter menurut Novan Ardy Implementasi pendidikan karakter menurut Novan Ardy 2013:
83-114 dapat dilakukan melalui a.
Manajemen sekolah yang berkarakter Manajemen pendidikan karakter adalah strategi yang ditetapkan
dalam pengembangan pendidikan karakter yang diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-
nilai luhur untuk mewujudkan misi sosial sekolah melalui kegiatan manajemen.
b. Terintegrasi dalam proses pembelajaran
Implementasi pendidikan karakter secara terintegrasi dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
c. Pengembangan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter
Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri seperti kegiatan rutin,
kegiatan spontan, keteladanan, dan pengondisian. d.
Kegiatan ektrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang tercakup
dalam kurikulum yang dilaksanakan di luar mata pelajaran untuk
19 mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter peserta didik
di sekolah. Kegiatan ekstrakrikuler yang dapat mengembangkan karakter yaitu olahraga, keagamaan, seni budaya, kepramukaan, dan
pasukan pengibar bendera. 3.
Implementasi Pendidikan Karakter menurut Syamsul Kurniawan Implementasi pendidikan karakter menurut Syamsul Kurniawan
2013: 109-115 dapat dilakukan melalui a.
Integrasi dalam mata pelajaran yang ada Pengembangan nilai-nilai karakter diintegrasikan dalam setiap pokok
bahasan dan setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP.
b. Mata pelajaran dalam mulok
Mulok artinya program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan
sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah setempat yang perlu diajarkan kepda siswa. Mulok ini dipilih dan
ditetapkan oleh sekolahdaerah seperti pelajaran bahasa daerah. Pengembangan nilai karakter dalam mulok bertujuan untuk
menjembatani kesenjangan peserta didik dengan lingkungannya. c.
Kegiatan pengembangan diri Pengintegrasian
pendidikan karakter
melalui kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan melalui pembudayaan dan pembiasaan, ekstrakurikuler, serta bimbingan konseling.
20 Dari ketiga model diatas dapat diketahui bahwa konsep implementasi
pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Ketiganya pun memiliki kesamaan dalam pengimplementasiannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan dan mereduksi ketiga model pengimplementasian tersebut. Model yang dipilih disesuaikan dengan
SD Negeri Sinduadi 2 yaitu 1.
Terintegrasi dalam proses pembelajaran Implementasi pendidikan karakter secara terintegrasi dalam
proses pembelajaran Agus Wibowo, 2013:16 adalah pengenalan nilai- nilai, kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-
nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata
pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak hanya menjadikan peserta didik menguasai kompetensi yang ditargetkan tapi
juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan
perilaku. Integrasi pendidikan karakter pada mata pelajaran ini tidak hanya pada pendidikan agama dan PKn saja tapi juga pada mata
pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan lainnya.
2. Pengembangan budaya sekolah
Pembentukan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter dapat dilakukan melalui
21 a.
Kegiatan rutin Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik
secara terus menerus dan konsisten setiap saat Novan Ardy, 2013:104. Kegiatan rutin ini seperti upacara bendera, senam, shalat
berjamaah, piket, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, serta mengucap salam.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan Syamsul Kurniawan, 2013:115 adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik pada saat itu juga dan tidak
terjadwal. Kegiatan ini seperti menegur jika ada peserta didik yang berlaku kurang baik, memberikan pujian, dan melerai jika terjadi
pertengkaran. c.
Keteladanan Keteladanan Mulyasa, 2013:167 merupakan perilaku dan
sikap guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan yang baik sehingga dapat
menjadi panutan bagi peserta didik lain. Keteladanan ini seperti berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu, dan jujur.
d. Pengkondisian
Pengkondisian Novan Ardy, 2013:105 yaitu penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter.
Misalnya kondisi toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, dan poster kata-kata bijak.
22 3.
Kegiatan ektrakurikuler Kegiatan ektrakurikuler Mamat Supriatna, 2010:1 merupakan
kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter akan dijelaskan sebagai berikut
Tabel 1. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Nilai Karakternya No
Kegiatan Ekstrakurikuler
Nilai yang Diajarkan 1
Kepramukaan Demokratis, disiplin, kerja sama, rasa
kebangsaan, toleransi, peduli sosial dan lingkungan, cinta damai, kerja keras
2 UKS dan PMR
Peduli sosial,
toleransi, disiplin,
komunikatif 3
Olahraga Sportivitas, menghargai prestasi, kerja
keras, cinta damai, disiplin, jujur 4
Kerohanian Religius, rasa kebangsaan, cinta tanah
air 5
Seni Budaya Disiplin, jujur, sopan santun, peduli
budaya, peduli sosial, cinta tanah air, semangat kebangsaan.
Sumber: Membumikan Pendidikan Karakter di SD, Novan Ardy, 2013 Jika menilik kembali tentang tahapan pengembangan pendidikan
karakter maka dapat diungkapkan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 yang menekankan pada integrasi dalam proses
pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler dinilai telah menginternalisasikan ketiga komponen karakter yang baik. Hal
ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat
23 dalam sistem pendidikan tersebut dapat memahami, merasakan, menghayati,
dan mengamalkan nilai-nilai kebajikan moral.
D. Perkembangan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar