Hasil Penelitian yang Relevan

39 antara satu sekolah yang satu dengan yang lain. Hal itu tergantung pada kepentingan dan kondisi satuan pendidikan masing-masing. Di antara berbagai nilai yang dikembangkan, dalam pelaksanaannya dapat dimulai dari nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah. Budaya sekolah tersebut maksudnya yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, akan tercipta sekolah yang tidak hanya melahirkan generasi muda yang berprestasi saja tetapi juga berkarakter. Peserta didik dinilai telah mencapai kriteria pendidikan karakter di kelas apabila mereka mampu menilai hal yang baik dan buruk. Selain itu, mereka sangat peduli dengan hal yang benar dan melakukan hal-hal yang benar tersebut sesuai dengan aturan yang ada. Jadi peserta didik tidak hanya mengetahui nilai-nilai karakter yang baik saja tapi juga menyadari hal yang baik dan buruk dan menerapkannya dalam kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta kelas yang kondusif.

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Sike Mart Riskatd 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Pelaksanan Pendidikan Karakter Di SD Negeri Keputran VII Tahun Ajaran 20112012, menyimpulkan bahwa kepala sekolah dan guru memiliki 40 pemahaman yang berbeda mengenai pendidikan karakter. Nilai karakter yang dikembangkan di sekolah yaitu nilai religius, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, dan cinta tanah air. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sekolah tersebut menggunakan model gabungan yaitu model terintegrasi pada setiap mata pelajaran serta luar pengajaran. Wulandari Endah Ayu 2013 dalam penelitiannya yang berjudul Penanaman Nilai-Nilai Karakter di Sekolah Dasar Negeri 4 Wates, menyimpulkan bahwa SD Negeri 4 Wates telah menanamkan nilai-nilai karakter. Penanaman nilai-nilai karakter di SD Negeri 4 Wates dilakukan melalui pembiasaan dan pembudayaan. Selain itu, juga dengan mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran yang sudah ada. Esa Yusti 2013 dalam penelitiannya yang berjudul Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Penyelenggaraan Kantin Kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas, menyimpulkan bahwa penyelenggaraan kantin kejujuran telah memberikan dampak positif terhadap karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. Karakter yang hendak dibentuk oleh SD Negeri 3 Purwodadi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas ialah kejujuran peserta didik. Menurut penelitiaannya nilai kejujuran peserta didik semakin hari semakin baik dan mulai tertanam dalam diri peserta didik. Dari ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penelitian Sike Mart Riskatd lebih menekankan model yang digunakan oleh SD Negeri 41 Keputran VII untuk menanamkan karakter pada siswanya. Penelitian Wulandari Endah Ayu hanya menekankan pada proses penanaman nilai-nilai karakter, sedangkan penelitian Esa Yusti menekankan pada pengimplementasian nilai kejujuran melalui kantin kejujuran. Hal tersebut tentu berbeda dengan penelitian ini. Perbedaannya terletak pada settingnya. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sinduadi 2 yang merupakan sekolah berorientasi pendidikan karakter dan telah menerapkan pendidikan karakter sejak beberapa tahun yang lalu. Selain itu, penelitian ini lebih menekankan pada proses pendidikan karakter yang diimplementasikan pada peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 dan faktor-faktor yang mendukung serta menghambat proses implementasi pendidikan karakter di SD tersebut.

H. Kerangka Berfikir