13
B. Kajian mengenai Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1. IPA di Sekolah Dasar
Nash dalam Hendro Darmadjo dan Jenny R.E Kaligis 1991: 3 menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
Cara atau metode yang dimaksud bersifat analitis, lengkap, cermat serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga
keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamati. Dari pengertian di atas menjelaskan bahwa IPA dapat dipandang sebagai
suatu proses upaya manusia memahami berbagai gejala alam. Rom Harre dalam Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1991:4
seorang ahli filsafah IPA menjelaskan bahwa IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari
gejala alam yang diamati. Dari pengertian di atas menjelaskan bahwa IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia memahami berbagai gejala
alam. Bernal dalam Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1991:4
menyatakan bahwa IPA dapat dipandang sebagai 1 institusi, 2 metode, 3 kumpulan pengetahuan, 4 suatu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan
produksi, 5 salah satu faktor penting yang mempengaruhi sikap dan pandangan manusia terhadap alam. Bernal menjelaskan bahwa IPA tidak hanya dipandang
sebagai suatu proses dan produk, melainkan juga dipandang sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi sikap dan pandangan manusia terhadap gejala
alam.
14 Dari pengertian IPA menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa IPA dapat dipandang sebagai suatu proses, produk, dan dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap alam
semesta. Adapun IPA untuk anak Sekolah Dasar, Paolo dan Marten dalam Usman
Samatowa 2011:5 mendefinisikannya sebagai berikut: mengamati apa yang terjadi, mencoba apa yang diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk
meramalkan apa yang akan terjadi, menguji bahwa ramalan-ramalan itu benar. Paolo dan Merten menegaskan bahwa dalam IPA juga mencakup kegiatan
mencoba dan melakukan kesalahan, gagal dan mencoba lagi. Dalam IPA guru dan siswa harus bersifat skeptis dan selalu siap memodifikasi model-model yang ada
tentang alam ini sejalan dengan penemuan-penemuan yang didapatkan. Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1993:6 menjelaskan bahwa
pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan untuk: memahami alam sekitar meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang
terkandung di dalamnya, memiliki keterampilan khususnya IPA berupa keterampilan proses, memiliki sikap ilmiah di dalam alam sekitar dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta menyadari kebesaran penciptanya, dan memiliki bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke janjang pendidikan yang
lebih tinggi. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas tentang IPA di sekolah dasar,
dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa harus diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan dalam IPA. Keterampilan tersebut dapat menjadi
perantara untuk mendapatkan kebenaran tentang konsep-konsep IPA. Dalam
15 mengajarkannya, guru perlu memodifikasi pembelajaran sesuai dengan tahap
perkembangan kognitif siswa di sekolah dasar.
2. Perlunya IPA Diajarkan di Sekolah Dasar