36 e.
Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai
kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat
Berdasarkan tujuan Bidikmisi di atas dapat disimpulkan bahwa program beasiswa Bidikmisi memberikan kesempatan kepada peserta
didik yang tidak mampu secara ekonomi untuk dapat belajar di perguruan tinggi sampai selesai dan tepat waktu, membangkitkan minat peserta didik
untuk selalu meningkatkan prestasinya dan menempa peserta didik agar menjadi lulusan yang mampu berperan dalam upaya pemberdayaan
masyarakat.
4. Persyaratan Mahasiswa Bidikmisi
Persyaratan yang harus dimiliki untuk menjadi mahasiswa Bidikmisi Dikti, 2015: 7 sebagai berikut.
a. Lulusan satuan pendidikan SMASMKMAMAK atau bentuk lain
yang sederajat b.
Lulusan yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing
Perguruan Tinggi c.
Usia paling tinggi pada saat itu adalah 21 tahun d.
Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut 1
Pendapatan kotor gabungan orang tuawali suami istri sebesar- besarnya Rp. 3.000.000 per bulan. Pendapatan yang dimaksud
meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non formalinformal pendapatan yang dimaksud adalah rata-rata
penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir
2 Pendapatan kotor gabungan orang tuawali dibagi jumlah anggota
keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,00 setiap bulannya 3
Pendidikan orang tuawali setinggi-tingginya S1 Strata 1 atau Diploma 4
4 Berpotensi akademik baik, yaitu direkomendasikan sekolah
5 Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau
PTS dengan ketentuan : a
PTN dengan pilihan seleksi masuk b
Seleksi Nasional Masuk PTN SNMPTN c
Seleksi Bersama Masuk PTN SBMPTN
37 d
Seleksi Mandiri 1 satu PTN e
PTS dengan pilihan seleksi masuk 1 satu PTS Berdasarkan persyaratan mahasiswa Bidikmisi yang telah disebutkan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang dapat menjadi penerima
Bidikmisi adalah
lulusan satuan
pendidikan SMASMKMAMAK sederajat, maksimal berusia 21 tahun saat
ditetapkan sebagai penerima Bidikmisi, tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan surat keterangan penghasilan orang tua, dan memiliki
prestasi akademik yang baik.
5. Kuota Mahasiswa Bidikmisi
Adapun kuota mahasiswa Bidikmisi sebagaimana tercantum di dalam panduan Bidikmisi 2015 Dikti, 2015: 7 sebagai berikut.
a. Kuota Bidikmisi di distribusikan sesuai urutan prioritas sebagai berikut:
1 SNMPTN dan seleksi mandiri PTN non SNMPTN, Politeknik dan
PTS 2
SBMPTN 3
Seleksi mandiri PTN b.
Kuota Kopertis ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Ditjen Belmawa bersama Kopertis dengan pertimbangan yaitu, jumlah
program studi yang memenuhi syarat akreditasi, jumlah perguruan tinggi yang memenuhi syarat, dan tingkat kemiskinan wilayah
c. Kuota PTS melalui seleksi mandiri ditetapkan oleh Kopertis
berdasarkan jumlah program studi yang memenuhi persyaratan akreditasi, dengan proporsi maksimal 20 dari total mahasiswa baru,
kondisi geografis, karakteristik sosial ekonomi sekitar perguruan tinggi negeri untuk kekhususan wilayah 3T dan ketaatan perguruan tinggi
terhadap azas pengelolaan yang baik
d. Kuota untuk PTS termasuk penentuan program studi dilakukan oleh
Ditjen Belmawa bersama Kopertis Wilayah dengan kriteria khusus Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah
mendistribusikan kuota Bidikmisi sesuai urutan prioritas SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri PTN. Kuota untuk PTS ditetapkan oleh
38 Ditjen Belmawa bersama Kopertis dengan mempertimbangkan beberapa
persyaratan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
6. Jangka Waktu Pemberian Bidikmisi