26
a. Kepercayaan
Kepercayaan trust adalah tahap pertama bagi pembentukan dan pengembangan
resiliensi seseorang
Grotberg, 1999:
13. Kepercayaan merupakan dasar dari resiliensi. Kepercayaan adalah
suatu sifat yang mengindikasikan seseorang memiliki kepercayaan terhadap orang lain, kepercayaan terhadap diri sendiri mengenai
hidupnya, kemampuannya, tindakannya, dan masa depannya. Kepercayaan berhubungan dengan perasaan yang dimiliki seseorang
terhadap orang-orang yang dipercaya olehnya, terutama perasaan cinta, dan begitu juga perasaan aman, nyaman, dan sejahtera
Grotberg, 1999: 13. Apabila seorang individu diasuh dan dididik dengan perasaan
penuh kasih sayang dan kemudian mampu mengembangkan hubungan yang berlandaskan kepercayaan I Have, maka akan tumbuh
pemahaman dalam dirinya bahwa ia dicintai dan dipercaya I Am. Kondisi demikian pada akhirnya akan menjadi dasar bagi seseorang
ketika ia berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya secara bebas I Can.
Mempercayai diri sendiri dan orang lain merupakan kebutuhan dasar yang terus berlangsung sepanjang hidup. Kepercayaan
memainkan peran yang semakin penting dalam menghadapi dan menangani berbagai kesulitan yang akan dihadapi seseorang, karena
seorang individu tidak bisa menangani kesulitannya jika tidak
27 mempercayai kemampuannya sendiri untuk mengatasinya atau tidak
mempercayai orang lain untuk membantunya. Ketika individu mempercayai seseorang, ia akan melihat orang itu
sebagai sosok panutan yang baik. Hal tersebut sangat penting ketika seseorang meniru perilaku sosok yang menjadi panutannya dalam
menghadapi kesulitan. Kepercayaan mulai berkembang selama tahun pertama kehidupan seseorang, dan perkembangannya dibawa oleh satu
atau dua orang, biasanya orang tua atau pengasuh dari individu tersebut Grotberg, 1999: 14.
Kepercayaan diri seseorang berkembang pada saat yang bersamaan, sejalan dengan kepercayaan seorang individu terhadap
orang lain Grotberg, 1999: 14. Namun ketika seorang individu kehilangan kepercayaan kepada orang lain yang diharapkan olehnya
dapat memberikan apa yang diinginkan, maka individu tersebut akan kehilangan harapan untuk dapat menghadapi kesulitan yang
menghimpitnya. Individu itu juga akan kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri.
Rasa kehilangan kepercayaan pada orang lain akan membuat individu tersebut sulit untuk percaya kepada mereka yang ada di
sekitarnya. Begitupun saat seorang individu tidak percaya pada dirinya sendiri, mungkin dia akan menjadi tergantung kepada orang
lain, merasa bahwa orang lain lebih baik daripada dirinya dan merasa sangat suka untuk terus dilindungi.
28
b. Otonomi