Berdasarkan persebaran fonem – fonem dalam bahasa kerabat, maka dapatlah kita simpulkan bahwa fonem proto dari i ~ i ~ e adalah i.
i
i e
BML i BMP BMS
2. Vokal u ~ u ~ o
Pada posisi tengah dengan silabel ultima tertutup, vokal u bervariasi dengan o pada BMP. Variasi vokal u menjadi o terjadi karena adanya proses pelemahan bunyi. Misalnya dalam bahasa
Indoesia kata ‘sepuluh’sering diucapkan dengan kata ‘sepuloh’. Proses pelemahan bunyi ini dimulai dari vokal u – U – o. Hal ini dapat di lihat dari peta vokal berikut:
u
U o
Sedangkan variasi bunyi u ~ o dapat dibuktikan melalui gejala-gejala tambahan yang terjadi sedemikian rupa pada kata-kata kerabat yang mirip bentuk dan maknanya atau disebut juga dengan
kookurensi berikut ini
GLOSS BML
BMS BMP
Bisul bisul
bisul bisol
Buruk buRu
ʔ buru
ʔ buRo
ʔ Cangkul
ca ŋkul
ca ŋkul
ca ŋkol
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan persebaran fonem – fonem dalam bahasa kerabat, maka dapatlah disimpulkan bahwa fonem proto dari u ~ u ~ o adalah u.
u
u o
BML u BMP BMS
3. Vokal e ~ e ~ a
Pada posisi tengah dengan silabel antipenultima terbuka dan tertutup, bunyi e bervariasi menjadi a pada BMP. Variasi vokal e menjadi a terjadi karena adanya proses pelemahan bunyi.
Proses pelemahan bunyi ini dimulai dari vokal e – Ʃ – a. Hal ini terlihat pada peta vokal berikut:
e Ʃ
a Variasi bunyi e ~ a dapat dibuktikan melalui gejala-gejala tambahan yang terjadi sedemikian
rupa pada kata-kata kerabat yang mirip bentuk dan maknanya atau disebut juga dengan kookurensi berikut ini
GLOSS BML
BMS BMP
Congek betu
ŋkiʔ betu
ŋkiʔ
batu
ŋkiʔ
kedelapan kelapan
kelapan kalapan
Keempat keempat
keempat kaampat
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan persebaran fonem – fonem dalam bahasa kerabat yang, maka dapat disimpulkan bahwa fonem proto dari e ~ e ~ a adalah e.
e
e a
BML e BMP BMS
4. Vokal e ~ e ~ o
Pada posisi tengah dengan silabel penultima terbuka dan tertutup, bunyi e bervariasi menjadi o pada BMP. Perubahan itu terjadi bisa diakibatkan oleh kondisi letak geografis ataupun
kontaminasi bahasa dari keanekaragaman suku bangsa yang menetap di daerah tersebut. Variasi vokal e menjadi o terjadi karena adanya proses pelemahan bunyi. Proses
pelemahan bunyi ini dimulai dari vokal e – ǝ – o. Hal ini terlihat pada peta vokal berikut:
e o
Selanjutnya variasi bunyi e ~ o dapat dibuktikan melalui gejala-gejala tambahan yang terjadi sedemikian rupa pada kata-kata kerabat yang mirip bentuk dan maknanya atau disebut juga dengan
kookurensi berikut ini:
GLOSS BML
BMS BMP
Belah belah
belah bolah
Belum belum
belum Bolum
Bengkak be
ŋkaʔ be
ŋkaʔ bo
ŋkaʔ
Universitas Sumatera Utara
5. Diftong au ~ au ~ o