Lokasi dan Waktu Penelitian Sumber Data Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di lapangan yaitu wilayah Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdangbedagai, dan Kabupaten Labuhan Batu.

3.2 Sumber Data

Sumber data primer dari penelitian ini adalah masyarakat penutur asli bahasa Melayu Langkat, bahasa Melayu Serdang, dan bahasa Melayu Panai. Data primer yang diperoleh berdasarkan 400 daftar kosakata dasar dari Balai Bahasa yang dialih bahasakan oleh masyarakat penutur asli suku Melayu Langkat, Melayu Serdang, dan Melayu Panai. Penelitian ini menggunakan dua belas narasumber. Masing – masing wilayah menggunakan empat orang narasumber. Informan dalam penelitian ini mengikuti kriteria Mahsun 1995:106 yaitu sebagai berikut: 1 Berjenis kelamin pria atau wanita. 2 Berusia antara 25 – 65 tahun tidak pikun. 3 Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya. 4 Berstatus sosial menengah dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya. 5 Memiliki kebanggan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya. 6 Merupakan penutur asli. 7 Sehat jasmani dan rohani.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data dalam penelitian rekonstruksi BML, BMS, dan BMP, dilakukan dengan alat penjaring data berupa sejumlah gloss yaitu menggunakan 400 daftar kosakata dasar Balai Bahasa. Penemuan data adalah pencermatan, penyaringan, dan pemilihan bahan-bahan di antara korpus atau dalam kaitan dengan pembatasan uraian, rimba kata bahasa-bahasa dijadikan objek penelitian dan perbandingan Mbete, 2002 : 26. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dan metode simak. Metode cakap yang diperoleh dari percakapan antara peneliti dengan informan. Dalam pelaksanaan metode cakap, peneliti terlibat langsung di daerah penelitian, menemui informan untuk mendapatkan data. Selanjutnya peneliti menyimak setiap kata-kata informan yang menjadi data pada penelitian ini. Menurut Mahsun 1995:94 metode cakap memiliki teknik dasar yang disebut dengan teknik pancing. Dikatakan teknik dasar, karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode cakap itu hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan peneliti. Dalam penelitian ini teknik pancingan dilakukan dengan menjelaskan makna-makna yang biasanya tersusun dalam daftar pertanyaan yang disediakan. Peneliti memberi stimulus dengan menyebutkan kosakata dasar Balai Bahasa dengan harapan informan memberikan penjelasan mengenai kata – kata dasar yang telah disediakan tersebut. Selanjutnya dalam metode cakap ini dilanjutkan dengan teknik cakap semuka. Pada pelaksanaan teknik ini peneliti mendatangi langsung setiap daerah yang menjadi lokasi penelitian dan melakukan percakapan langsung dengan para informan. Selain itu, peneliti menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode pengumpulan data dengan cara menyimak penggunaan bahasa Mahsun, 1995:98. Metode ini memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Penelitian ini dilakukan dengan teknik lanjutan yaitu teknik sadap catat. Teknik sadap catat, yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitinya dari penggunaan bahasa secara tertulis tersebut. Setelah informan memberikan informasi mengenai kosakata swadesh yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa sasaran, maka peneliti mencatat informasi tersebut.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data