Keadaan Sekolah ANALISIS SITUASI

f Meningatkat harkat, martabat, dan citra anak berkebutuhan khusus. g Meningkatkan kerjasama dengan Dunia UsahaDunia Industri. h Melaksanakan pengembangan bidang kurikulum. i Melaksanakan pengembangan keterampilan teknik informatika. c. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan Tenaga pendidikan dan karyawan di SLB A Yaketunis berjumlah 21 orang, terdiri dari guru yang mengalami hambatan penglihatan dan guru yang tidak mengalami hambatan penglihatan. Guru-guru bertugas sebagai pengajar juga bertugas dalam kepengurusan administrasi sekolah, pengurus perpustakaan, mengurusi kesiswaaan, mengurusi kurikulum, dan sebagai pembina pramuka. Karyawan bertugas sebagai kepengurusan Tata Usaha, penjaga sekolah, dan pengurus kantin siswa. SLB A Yaketunis terdiri dari siswa yang mengalami hambatan penglihatan dan siswa yang mengalami hambatan penglihatan disertai hambatan lainnya double handicap. Siswa juga terdiri dari siswa dengan hambatan penglihatan buta total dan siswa dengan hambatan penglihatan low vision. Siswa tersebut berjumlah 27 orang, di mulai dari jenjang SD- LB sampai dengan SMA-LB dengan jumlah 14 kelas. d. Sarana Prasarana SLB A Yaketunis memiliki sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sarana prasarana tersebut antara lain: 1 Ruang pendidikan, terdiri dari: ruang kelas sebanyak 14 ruang, laboratorium komputer sebanyak 1 ruangan, perpustakaan sebanyak 1 ruangan, ruang massage sebanyak 1 ruang, ruang kesenian studio musik sebanyak 1 ruang, dan ruang keterampilan sebanyak 1 ruang 2 Ruang administrasi, terdiri dari: ruang kepala sekolah sebanyak 1 ruang, ruang guru sebanyak 2 ruangan, ruang TU sebanyak 2 ruang, dan ruang tamu sebanyak 1 ruang. 3 Ruang penunjang, terdiri dari: mushola sebanyak 1 ruang, UKS sebanyak 1 ruang, kamar mandi dan toilet sebanyak 7 ruang, kantin sebanyak 1 ruang, ruang makan sebanyak 1 ruang, dan asrama putra putri.

2. Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran di SLB A Yaketunis adalah masalah dalam pemanfaatan sumber belajar, penggunaan media pembelajaran, kurangnya tenaga pengajar, dan strategi pembelajaran untuk siswa. SLB A Yaketunis memiliki ruang perpustakaan yang memiliki banyak buku braille serta di ruang administrasi memiliki printer braille. Namun dalam pelaksanaan pemanfaatan buku maupun printer braille masih belum optimal. Kegiatan pembelajaran sebagian besar masih berpedoman pada buku paket cetak awas, kecuali pada guru yang memiliki hambatan penglihatan. Keadaan ini menyebabkan siswa harus lebih banyak mencatat materi yang diajarkan oleh guru, sehingga penjelasan yang didapatkan siswa terbatas oleh waktu untuk mencatat. Permasalahan lain adalah kurang optimal dalam menggunakan media di sekolah baik media lingkungan maupun media buatan alat yang sudah