Penggolongan Narkoba Kajian tentang Narkoba a. Pengertian Narkoba

32

b. Penggolongan Narkoba

Narkoba dibagi dalam tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Berikut akan dijelaskan mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif : 1 Narkotika Pemerintah dalam UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika memaparkan bahwa narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 memaparkan bahwa narkotika dibedakan dalam tiga golongan, yaitu : a Narkotika Golongan I Narkotika yang masuk dalam golongan I merupakan narkotika yang hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Tanaman Opium Papaver somniferum L, Tanaman Koka Erythroxylon coca, Tanaman Ganja Canabis sativa, Heroina, dan THC Tetra Hydro Cannabinol. 33 b Narkotika Golongan II Narkotika yang masuk dalam golongan II merupakan narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempuyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfina, Fentanil, dan Petidina. c Narkotika Golongan III Narkotika yang masuk dalam golongan III merupakan narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi danatau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Kodeina, Etil morfina dionina. 2 Psikotropika Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika mendefinisikan psikotropika sebagai zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. 34 Psikotropika dibagi menjadi empat golongan, yaitu : a Psikotropika Golongan I Psikotropika Golongan I merupakan psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : MDMA Metilen Dioksi Metamfetamin atau Ekstasi, Psilosibina dan Psilosina, LSD Lisergik Dietilamida, dan Meskalina. b Psikotropika Golongan II Psikotropika Golongan II merupakan psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amfetamin, Metakualon, dan Metilfenidat. c Psikotropika Golongan III Psikotropika Golongan III merupakan psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amorbabital, Flunitrazepam, Katina. 35 d Psikotropika Golongan IV Psikotropika Golongan IV merupakan psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Barbital, Bromazepam, Diazepam, Estazolam, Fenobarbital, Klobazam, Lorazepam, dan Nitrazepam. 3 Zat Adiktif Lainnya Menurut Subagyo Partodiharjo 2008 : 17, zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : rokok; kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan; thinner dan zat-zat lain yang apabila dihisap, dihirup, dan dicium dapat memabukkan, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin. 4 Minuman Beralkohol Miras Kepres No. 3 Tahun 1997 memaparkan bahwa minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung alkohol. 36 Minuman beralkohol dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : a Golongan A, yaitu minuman beralkohol dengan kadar etanol 1 - 5. Contoh : Bir, Green Sand. b Golongan B, yaitu minuman beralkohol dengan kadar etanol 5 - 20. Contoh : Anggur Kolesom. c Golongan C, yaitu minuman beralkohol dengan kadar etanol 20 - 55. Contoh : Arak, Wisky, Vodka. Berdasarkan cara pembuatannya, Subagyo Partodiharjo 2008 : 12 menggolongkan narkotika sebagai berikut : 1 Narkotika alami Narkotika alami adalah narkotika yang zat adiktifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan alam. Contoh : ganja, hasis, koka, opium. 2 Narkotika semisintesis Narkotika semisintesis adalah narkotika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya inti sarinya agar memiliki khasiat yang lebih kuat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kedokteran. Contoh : morfin, kodein, heroin, kokain. 3 Narkotika sintesis Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia. Narkotika ini digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita ketergantungan narkoba substitusi. Selain untuk pembiusan, narkotika sintesis biasanya diberikan oleh 37 dokter kepada penyalahguna narkoba untuk menghentikan kebiasaannya yang tidak kuat melawan sugesti relaps atau sakaw. Narkotika sintesis berfungsi sebagai “pengganti sementara”. Apabila sudah benar-benar bebas, maka asupan narkoba sintesis ini dikurangi sedikit demi sedikit sampai berhenti total. Contoh : petidin, methadon, naltexon. Berdasarkan ilmu farmakologi, Subagyo Partodiharjo 2008 : 16 juga menjelaskan bahwa psikotropika dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu : 1 Kelompok depresanpenekan saraf pusatpenenangobat tidur Obat ini jika diminum akan memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram, dan damai. Obat ini juga menghilangkan rasa takut dan gelisah. Contoh : alkohol, barbiturat obat tidur, dan tranquilizers obat penenang. 2 Kelompok stimulanperangsang saraf pusatanti tidur Santrock 2007 : 244 berpendapat bahwa stimulan adalah obat- obatan yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Stimulan yang paling banyak digunakan adalah kafein, nikotin, amfetamin, dan kokain. Stimulan dapat meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan temperatur, namun dapat menurunkan selera makan. Stimulan dapat meningkatkan energi, mengurangi perasaan lelah, dan menaikkan suasana hati dan keyakinan diri. Meskipun 38 demikian, setelah efeknya hilang, maka pengguna menjadi lelah, gelisah, depresi, dan pusing. Stimulan dapat menimbulkan kecanduan yang bersifat fisik. Contoh : amfetamin, ekstasi, dan shabu 3 Kelompok halusinogen Apabila obat ini diminum, maka dapat mendatangkan khayalan tentang peristiwa-peristiwa yang mengerikan, khayalan tentang kenikmatan seks, dsb. Kenikmatan didapat setelah ia sadar bahwa peristiwa mengerikan itu bukan kenyataan atau karena kenikmatan yang dialami, walaupun hanya khayalan. Kartini Kartono 2007 : 229 juga menggolongkan obat-obatan terlarang drugs sebagai berikut : 1 Hard drugs Jenis narkotika ini bisa mempengaruhi syaraf dan jiwa penderita secara cepat dan keras. Waktu ketagihan berlangsung relatif pendek. Jika si pemakai tidak mendapatkan jatah obat dia bisa mati karenanya. Contoh : candu, morfin, codeine, papaverine, dicodid, heroin, LSD Lysergic Acid Dietthylamide, DET Diethytridamine, LAD Lyseric Acid Diethylamide, hydromorphine, koka, cassaine, methadoze, codom, ogozoine, amfitamin, pethidine, dan bahan sintetis lainnya. 39 2 Soft drugs Kategori ini mencakup ganja atau mariyuana, yang disebut pula sebagai daun surga atau cannabis sativa, merupakan narkotika alami yang mempengaruhi syaraf dan jiwa penderita tidak terlalu keras. Waktu atau periode ketagihan agak panjang. Walaupun pemakai tidak mendapatkan ransum obat-obatan tadi, dia tidak jadi mati.

c. Karakterisitik Pengguna Narkoba