67
2. Wawancara mendalam Moleong 2005 : 186 mengemukakan bahwa wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Hadari Nawawi 2005 : 111 menyatakan bahwa wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung
dengan tatap muka antara interviewer dengan interviewee. Deddy Mulyana 2004 : 180 menjelaskan bahwa wawancara
adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu wawancara
tak terstruktur wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara terbuka dan wawancara terstruktur wawancara baku.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam, dimana wawancara bersifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata
dalam pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara.
F. Instrumen Penelitian
Moleong 2005 : 168 mengemukakan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus sebagai perencana, pelaksana
pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi
68
pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen akan terjun langsung dalam pengambilan data dengan menggunakan pedoman
wawancara dan pedoman observasi. 1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara
berisi pertanyaan-pertanyaan
dalam wawancara secara garis besar, kemudian dalam pelaksanaannya akan
dikembangkan secara mendalam untuk mendapatkan suatu gambaran subyek dan pemaparan gejala yang tampak. Adapun kisi-kisi pedoman
wawancara disusun secara rinci pada tabel 1 berikut.
Tabel 3. Pedoman Wawancara Mendalam
Variabel Fokus aspek yang akan diungkap
Efikasi Diri a. Tahap yang dapat dicapai
b. Luas bidang perilaku yang dapat dicapai
c. Keyakinan untuk
mencapai kepulihan
2. Pedoman Observasi Pedoman observasi berisi aspek-aspek yang berkaitan dengan hal-
hal yang diamati. Peneliti melakukan observasi terhadap subjek penelitian pada saat berjalannya wawancara serta pada saat subjek
melakukan kegiatan. Adapun kisi-kisi pedoman observasi disusun secara rinci pada tabel 2 berikut.
69
Tabel 4. Pedoman Observasi di Lapangan
No. Komponen
Aspek yang diteliti 1
Kondisi Psikologis Sikap
dan perilaku
saat wawancaraberaktivitas
2 Keadaan Fisik
a. Kondisi kesehatan
saat wawancaraberaktivitas
b. Ekspresi wajah
saat wawancaraberaktivitas
3 Kehidupan Sosial
a. Sikap dan
perilaku terhadap
lingkungan rehabilitasi b. Kegiatan sosial yang dilakukan di
lingkungan rehabilitasi 4
Keadaan Ekonomi Gaya dan pola kehidupan dalam
lingkungan rehabilitasi
Pedoman observasi secara umum mencakup beberapa komponen yang diamati, yaitu komponen psikologis, komponen fisik, komponen
sosial, dan komponen ekonomi.
G. Uji Keabsahan Data