107 dilakukan tindakan siswa mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan
penerapan metode NHT. 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran memilih bahan baku busana pada
mata pelajaran bahan baku busana mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pra siklus 68.10, siklus I 75.33 dan siklus II 82,44. Hasil peningkatan
dari pra tindakah pra siklus ke pasca tindakan siklus II meningkat 21,07. Dilihat dari ketuntasan siswa sesuai dengan standar KKM, pada tahap pra
siklus siswa yang sudah tuntas 38,10 atau 8 siswa dan setelah diberikan tindakan, siswa yang sudah memenuhi KKM meningkat menjadi 100 atau
21 siswa.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode Numbered Head Together pada pra
siklus, siklis I, siklus II di SMK Muhammadiyah Berbah Sleman. Nilai siswa yang diperoleh pada pra siklus masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
KKM, dikarenakan siswa yang kurang menguasai dan memahami materi pelajaran mengidentifikasi bahan baku busana sesuai desain sehingga siswa
perlu diberikan metode pembelajaran yang menarik, mudah dipahami dan tidak membuat siswa merasa bosan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai serta
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran memilih bahan baku busana. Metode Numbered Head Together NHT menuntut siswa berpartisipasi
dalam kegiatan belajar mengajar, melatih siswa berkomunikasi dengan teman serta melatih siswa bekerjasama dengan teman sehingga memudahkan siswa
dalam memahami materi yang disampaikan.
108 Metode pembelajaran Numbered Head Together
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran memilih bahan baku
busana kelas X Busana Butik di SMK Muhammadiyah Berbah Sleman, sehingga metode pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternative untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dikelas.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Pada pembelajaran teori khususnya pada mata diklat mengidentifikasi bahan baku busana sesuai desain, hendaknya guru menggunakan metode
pembelajaran yang menarik. Hal ini sebaiknya dilakukan agar siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran dan tidak merasa bosan.
2. Menerapkan metode pembelajaran numbered head together sebagai alternativ untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Selama proses pembelajaran, guru hendaknya berinteraksi dengan siswa. Guru dan siswa hendaknya berkomunikasi dua arah untuk menjadikan
suasana pembelajaran yang tidak pasif dan tegang
109
DAFTAR PUSTAKA
Ana Isro Iliani. 2005. Modul Pengetahuan Bahan Tekstil. Malang: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Anas Sudijono. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Agus Suprijono 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rieneka
Cipta Elizabert E. B. et al. 2012. Collaborative Learning Teachniques. Bandung :
Nusa Media E.Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:PT.Remaja
Rosda Karya. Endang Mulyatiningsih. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta Goet Poespo. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta : Kanisius
Masidjo. 1995. Penilaian Hasil belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: kanisius. Masnur Muslich. 2011. Melakukan PTK itu mudah. Jakarta : Bumi Aksara
Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Noor Fitrihana. 2011. Pengendalian Kualitas Fashion. Yogyakarta : UNY Noor Fitrihana. 2011. Memilih Bahan Busana. Yogyakarta : UNY
Miftahul Huda. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Moh Asyik Moh Ali Muksin. 2004. Modul Pengetahuan Bahan Tekstil. Jawa
Timur: MMKS Pariwisata Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Saifuddin Azwar. 2013. Reliabilitas dan Validasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
110 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD. Bandung:
Alfabeta. Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press
Preneda Media Group. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif. Jakarta :
Kencana Preneda Media Group Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitangama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Permata Puri Media Grup Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Preneda Media Group.
111
LAMPIRAN
112 DOKUMENTASI
Dibawah ini adalah hasil dokumentasi proses pembelajaran memilih bahan baku busana menggunakan metode NHT yaitu:
2. Guru membagi siswa menjadi 4-5 orang dengan cara menyebutkan angka.
3. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan angka yang disebutkan.
113 4. Guru menjelaskan materi pelajaran.
5. Pemberian tugas kepada setiap kelompok.
6. Guru menyuruh siswa berdiskusi dengan kelompok. Siswa terlihat serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
114 7. Guru meminta siswa presentasi di depan kelas. Pada saat guru menyuruh
siswa untuk presentasi, siswa terlihat diam sehingga guru memanggil salah satu kelompok untuk presentasi.
8. Siswa mengerjakan tes pilihan ganda dengan serius
HAND OUT
Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Memilih Bahan Baku Busana
KelasSemester : XGenap
Alokasi Waktu : 2 jam 45 menit
Standar Kompetensi :Memilih Bahan Baku Pada Busana Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi Bahan Busana Sesuai Desain
Indicator
1. Mengidentifikasi jenis bahan utama berdasarkan waktu pemakaian, umur, kesempatan dan postur tubuh
2. Mengidentifikasi jenis bahan utama sesuai desain 3. Mengidentifikasi macam-macam corak
4. Memilih corak dan efek kain sesuai desain
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan jenis bahan utama berdasarkan waktu pemakaian, umur kesempatan dan postur tubuh dengan benar
2. Siswa dapat menyebutkan jenis bahan utama sesuai desain dengan benar
3. Siswa dapat menyebutkan macam-maam corak dengan benar 4. Siswa dapat memilih corak busana sesuai desain dengan benar
Materi Pembelajaran
1. Jenis bahan utama berdasarkan waktu pemakaian, umur, kesempatan dan postur tubuh
2. Pemilihan jenis kain berdasarkan desain busana 3. Pengertian macam-macam corak
4. Pengetahuan pembagian corak 5. Pengetahuan pembagian jenis jatuhnya bahan
A. Pemilihan Jenis Bahan Utama