Pemilihan Jenis Bahan Sesuai Desain

Sumber gambar : Ana Isro Iliani. 2005. Modul Pengetahuan Bahan Tekstil. Malang : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan d. Pemilihan bahan yang sesuai untuk bentuk badan pendek gemuk antara lain  Hindari motif dengan garis horisontal, sebaiknya pilih bahan dengan garis vertikal.  Hati-hati menggunakan corak kotak-kotak sedang atau besar, karena akan kelihatan bertambah lebar.  Bahan dengan corak lingkaran besar dan sedang membuat si pemakai kelihatan gemuk.  Pilihlah bahan berbintik kecil agar penampilan anda lebih manis.  Hindari bahan yang kaku dan melangsai atau bahan yang tebal.  Hindari bahan bercorak besar yang dikombinasikan dengan bercorak pula, karena hal ini akan membuat si pemakai kelihatan besar. Sumber gambar : Ana Isro Iliani. 2005. Modul Pengetahuan Bahan Tekstil. Malang : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

B. Pemilihan Jenis Bahan Sesuai Desain

Bahan yang sesuai untuk suatu desaindapat dilakukan denganmenganalisa model tersebut dengan cermat. Pemilihan jenis kain berdasarkan desain juga sangat penting untuk mengetahui jenis kain yang cocok untuk digunakan. Adapun contoh-contoh pemilihan bahan sesuai dengan model diantaranya adalah

1. Bahan katun

Desain dibawah ini cocok menggunakan bahan katun, karena bahan katun merupakan bahan yang 100 memiliki serat selulosasehingga nyaman digunakan untuk segala usia. Kain katun adalah jenis kain tenun yang berbahan dasar dari serat kapas. Sifat dari kain katun adalah menyerap keringat dan lembut sehingga terasa dingin saat menempel di kulit, tahan terhadap suhu panas setrika. Kain katun tenunan memperlihatkan sifat bahan sebagai berikut:  bahan yang kaku  bahan yang bertekstur kusam  bahan yang terasa kuat Bahan katun kebanyakan digunakan untuk pakaian santai dan harian, seperti celana pendek, kemeja, pakaian anak-anak, pakaian bayi, pakaian tidur dan sebagainya. Sumber gambar : Goet poespo, 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

2. Bahan Linen

Desain gambar disamping cocok menggunakan bahan linen, karena tipe bahan linen yang gemersik akan menarik bagi para perancang busana untuk mendapatkan setelan tailored, celana pant, rok bawah skirt, celana pendek shorts. Sedangkan bahan linen yang lebih halus cocok untuk atasan blus dan gaun dress yang anggun. Penampilan fisik bahan linen antara lain sebagai berikut:  terasa kuat dan gemersik  lembut cemerlang  terkesan ada benang kotornya Sumber gambar : Goet poespo, 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

3. Bahan Wool

Bahan wol memiliki sifat:  hangat dan berbulu  bertekstur kusam  memiliki ketebalan dan berbentuk besar Karena memiliki tipe yang berat, maka bahan woll baik untuk mantel luar, blazer, stelan suit, rompi dan celanatailored. Untuk bahan yang ringan bisa dibuat model blus, rok bawah skirt, gaun dress dan dasi. Sumber gambar : Goet poespo, 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

4. Bahan Sutera

Desain disamping cocok menggunakan bahan sutera, karena tipe bahan sutra yang lembut dan halus sering kali dipilih oleh para perancang untuk gaun-gaun, blus, kemeja,busana-busana anggun, bahkan juga pakaian tidur yang mewah. Bahan-bahan sutra untuk pakaian yang populer biasanya bersifat:  halus dan anggun  drape sampiran yang bagus jatuhnya.  bertekstur mewah. Contoh busana yang menggunakan bahan sutera : Sumber gambar : http:wedding.perempuan.compilihan-gaun-pesta- malam-saat-resepsi

5. Bahan Rajut

Rajutan adalah bahan pakaian yang dibuat dengan tangan maupun mesin rajut. Busana rajut sebaiknya tidak disetrika karena akan merusak tekstur kain. Bahan rajut memiliki kualitas bahan sebagai berikut:  mempunyai regangantarikan mendatar maksimum  mudah kembali pada bentuk semula Kemungkinan penggunaannya :busana berbahan rajutan digunakan dalam segala bentuk pakaian santai dan sport.Bahan rajutan banyak digunakan untuk membuat gaun-gaun yang ketat, bando, penuutup dada, sweater, celana ketat dan rok mini. Sumber gambar :https:www.google.co.id?gws_rd=sslq=bahan+rajutan

C. Macam-macam dan Pembagian Corak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MEMBUAT BUSANA WANITA DI SMK ISLAM SUDIRMAN 1 AMBARAWA

6 97 231

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SAWANGAN MAGELANG.

0 3 249

PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS X DI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 233

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI.

1 14 218