Keanggotaan KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

60 c. Pemberian pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, anggaran, dan perlengkapan; d. Perumusan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum serta penyelesaian masalah dan sengketa hukum; e. Pelayanan pemberian informasi pemilu, partisipasi masyarakat dan penyelenggaraan hubungan masyarakat bagi keperluan pemilihan umum; f. Pengelolaan data dan informasi Pemilu; g. Pengelolaan logistik dan distribusi barangjasa keperluan pemilihan umum; h. Penyusunan kerjasama antar lembaga; i. Penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan pertanggungjawaban KPU. 30 Sekretariat Umum KPU juga wajib memberikan laporan akuntabilitas kepada rapat pleno KPU secara berkala danatau apabila diminta oleh KPU. 31

C. Keanggotaan

C.1. Keanggotaan Komisi Pemilihan Umum Independen dan nonpartisan adalah label baru yang disandang oleh KPU saat ini. KPU baru ini terdiri atas para anggota yang dipilih dari orang-orang yang independen dan nonpartisan. KPU beranggotakan sebanyak-banyaknya 11 orang dan walaupun KPU telah ditetapkan sebagai lembaga yang tetap dan permanen, namun keanggotaannya bersifat temporer. Hal tersebut ditetapkan dalam Undang- 30 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 3 31 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 112 Tahun 2001 Paal 33 Universitas Sumatera Utara 61 Undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat 6, yang menyatakan bahwa masa keanggotaan KPU adalah lima tahun sejak pengucapan sumpah. 32 Keanggotaan KPU diangkat dengan Keputusan Presiden setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat 33 . Keanggotaan KPU 2004 memang sudah memenuhi prinsip nonpartisan sehingga para anggotanya akan lebih cenderung untuk mematuhi peraturan dan relatif jauh dari terjadinya tarik-menarik kepentingan. Susunan keanggotaan KPU terdiri dari seorang ketua dan wakil ketua dan anggota-anggota 34 dengan hak suara yang sama 35 . Ketua dan wakil ketua dipilih oleh dan dari anggota secara demokratis 36 . Pemilihan ketua dan wakil ketua tersebut berlangsung dalam suatu rapat pleno KPU pada tanggal 1 Mei 2001. Rapat pleno yang dipimpin oleh Dr. Rusadi Kantraprawira dan Drs. Anas Urbaningrum itu memilih Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin sebagai Ketua dan Prof. Dr. Ramlan Surbakti sebagai Wakil Ketua. Hasil pemilihan tersebut kemudian diresmikan dalam Keputusan Pesiden Nomor 74 Tahun 2001 37 . dengan demikian komposisi lengkap keanggotaan KPU dapat dilihat pada table berikut : 32 Seharusnya masa kerja anggota KPU berakhir pada April 2006, tetapi diperpanjang satu tahun sampai diberlakukannya UU Penyelengara Pemilu. 33 Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2001 34 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 16 Ayat 2 35 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 16 Ayat 4 36 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 16 Ayat 3 37 Laporan Tahunan KPU, www.kpu.go.id Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 6 Komposisi Keanggotaan KPU Nasional 2004 N a m a Posisi Ket ua Prof. Dr . Nazaruddin Sj am suddin Wak il Ket ua Pr of. Dr . Ram lan Sur bakt i Anggot a Dr s. Anas Urbaningr um MA Chusnul Mar ’iyah PhD Dr s. Daan Dim ar a MA Dr . F.X. Mudj i Sut r isno Dr . Ham id Aw aluddin MA Dr . I m am B. Pr asodj o MA Dr s. Mulyana W. Kusum ah Dr . Rusadi Kant apr aw ir a Dr a. Valina Singka Subekt i MA Sumber : Laporan Tahunan KPU 2001, www.kpu.go.id Pada bulan Maret 2003 dua orang anggota KPU yaitu Dr. Imam Budidarmawan dan Dr. F.X. Mudji Sutrisno, mundur dari jabatannya dikarenakan ingin berkonsentrasi untuk mengajar. Pengunduran diri tersebut mengacu pada Pasal 20 Ayat 1 UU No 122003 yang menyebutkan bahwa anggota KPU berhenti antarwaktu salah satunya karena tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 UU No 122003. Syarat dalam Pasal 18 yang tidak bisa dipenuhi adalah menyangkut keharusan bahwa anggota KPU tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural, dan jabatan fungsional dalam jabatan negeri serta bersedia bekerja sepenuh waktu. 38 Tugas dari ketua KPU yaitu memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU, bertindak kedalam dan keluar atas nama KPU, memberikan keterangan resmi mengenai kebijakan dan kegiatan KPU dan menandatangani seluruh keputusan KPU. Ketua KPU bertanggung jawab penuh kepada pleno 39 . Wakil ketua KPU 38 KOMPAS, 2003 39 Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2003 Tentang Pola Organisasi dan Tata Kerja KPU Pasal 6 Universitas Sumatera Utara 63 bertugas membantu pelaksanaan tugas Ketua KPU dan bertanggung jawab kepada Ketua KPU 40 . Setiap anggota KPU mempunyai hak, yaitu : a. Menyampaikan pendapat dalam setiap rapat KPU; b. Memilih dan dipilih; c. Mendapat informasi berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan kewenangan KPU; d. Administratif, keuangan dan protokoler; e. Meminta akuntabilitas Sekretariat Umum KPU. 41 Anggota KPU juga mempunyai kewajiban, kewajiban tersebut merupakan sikap dasar setiap anggota KPU berlaku juga bagi setiap pribadi yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Kewajiban tersebut yaitu : a. Mentaati dan melaksanakan hukum dan peraturan negara; b. Melaksanakan tugas secara jujur dan adil; c. Menghormati asas keterbukaan dan pentingnya memberikan informasi yang tepat, jujur dan dapat memberikan akuntabilitas kepada masyarakat berkenaan dengan kegiatan KPU; d. Melaksanakan tugas yang ditetapkan oleh KPU; e. Mengusahakan agar setiap peserta pemilihan umum yang meliputi partai politik, calon anggota legislatif dan pemilih, mendapat perlakuan yang adil; f. Melaksanakan tugas secara terkoordinasi antar anggota atau dengan instansi terkait; 40 Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2003 Tentang Pola Organisasi dan Tata Kerja KPU Pasal 6 41 Keputusan Komisi Pemilu Nomor 112 thn 2001 psl 9 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 64 g. Menunjang pemantauan pemilihan umum agar berjalan secara efektif. 42 Keanggotaan KPU dinyatakan berakhir jika : a. Meninggal dunia; b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada KPU; c. Tidak lagi memenuhi persyaratan anggota KPU; d. Menyalahgunakan kedudukan dan kewenangannya sebagai anggota KPU; e. Dihukum berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman 5 lima tahun atau lebih; f. Melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pelaksana Pemilu berdasarkan hasil pemeriksaaan Dewan Kehormatan yang diputuskan dalam rapat pleno KPU. 43 C.2. Keanggotaan Sekretariat Jenderal KPU Sekretariat Jenderal KPU dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal KPU yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pleno KPU melalui Ketua KPU. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jenderal KPU dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris Jenderal 44 . Sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal adalah pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Presiden. Sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal dipilih oleh KPU dari masing-masing 3 42 Keputusan Komisi Pemilu Nomor 112 thn 2001 psl 9 ayat 2 43 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 112 tahun 2001 Pasal 11 Ayat 1 44 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomr 622 Pasal 1 Ayat 2 Universitas Sumatera Utara 65 tiga orang calon yang diajukan oleh pemerintah dan selanjutnya ditetapkan dengan keputusan Presiden. Pegawai sekretariat jenderal diisi oleh pegawai negeri sipil. 45 Dalam mengorganisir biro-biro yang ada dalam sekretariat jenderal KPU, masing-masing biro memiliki seorang kepala biro. Dalam melaksanakan tugasnya masing-masing Kepala Biro dibantu oleh seorang Wakil Kepala Biro yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Biro. Wakil Kepala Biro mempunyai tugas membantu Kepala Biro dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Kepala Bagian, dan mewakili Kepala Biro apabila berhalangan 46 . Biro dipimpin oleh seorang kepala biro, bagian dipimpin oleh seorang kepala bagian, dan sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian. Selanjutnya kepala sub bagian membawahi langsung staf-stafnya. Staff sekretariat Jenderal KPU hingga pemilihan presiden pada tanggal 5 Juli berjumlah 496 orang, berikut susunan staff sekretariat KPU untuk pemilihan presiden 5 Juli 2004 : Tabel 7 Susunan Staff Sekretariat KPU Pada Pemilihan Presiden 5 Juli 2004 Ja ba t a n Ju m la h Pe r son il 1. Sekr et ar is Jender al 1 2. Wakil Sekr et ar is Jender al 1 3. Kepala Biro 10 4. Wak il Kepala Bir o 10 5. Kepala Bagian 32 6. Kepala Sub Bagian 75 7. Bendahar a Oper asional 1 8. Bendahar a Har ian 1 9. Audit ur 9 10. St af 286 11. St af Sem ent ar a 60 12. Teknisi 10 Tot a l 496 Sumber : Misi Pemantauan Pemilu Uni Eropa Di Indonesia 2004, Laporan Akhir, Edisi Kedua, Lampiran II Bagan Organisasi Penyelenggaraan Pemilu 45 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 27 46 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomr 622 Pasal 200 Universitas Sumatera Utara 66 Terdapat dua jenis jabatan pada Sekretariat Jenderal KPU, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Untuk jabatan struktural, eselonisasinya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8 Eselonisasi Perangkat Sekretariat Jenderal KPU Pemilihan Umum 2004 Ja ba t a n Ese lon Sekr et ar is Jender al I a Wak il Sek r et aris Jenderal I b Kepala Bir o I I a Wakil Kepala Biro I I b Kepala Bagian I I I a Kepala Sub Bagian I Va Sumber : Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum KPU sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden nomor 81 Tahun 2000 Pasal 22. Untuk jabatan fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal KPU dan Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja 47 .

D. Struktur Organisasi