Pendekatan Teknis Studi Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Di Kawasan Lindung (Konservasi).
t t
NS φ
Δ =
×Δ
t
Ω
Untuk menghitung
option price sebagai proxy dari nilai pilihan maka dilakukan pendekatan teori Von-Newman Morgensten dimana harga pilihan
merupakan solusi dari persamaan berikut:
1 1
2 2
U x OP
U x OP
EU π
π −
+ −
=
Dimana
1 2
, π π = Peluang terjadi kondisi baik dan buruk
i
U x = Utilitas dari kondisi baik dan buruk
OP = Harga pilihan
EU = Expected utility =
1 1
1 2
1 U x
U x π
π + −
Penggunaan metode Option ValueOption Price ini tentu saja tidak terlepas dari berbagai asumsi yang menjadi dasar perhitungan nilai ekonomi.
Asumsi-asumsi tersebut meliputi: 1. Ketidak pastian diasumsikan terdistribusi secara normal.
2. Keragaman variance dalam nilai dalam situasi “bad” dan “good” terdistribusi secara normal.
3. Probability peluang terjadi kontingensi “bad” dan “good” memiliki peluang yang sama
0.5
b g
π π
= =
.
II-9
4. Masyarakat diasumsikan memiliki karakteristik “risk-averse” yang bisa diformulasikan melalui fungsi utilitas
ln U
x =
atau u x
α
= dimana
1
α .
5. Nilai harapan manfaat expected benefits diasumsikan merupakan fungsi dari peluang terjadi kejadian kontingensi.
6. Masyarakat “a-priory” tidak mengetahui kontingensi mana yang akan terjadi sehingga option price merupakan pengukuran ex-ante yang tepat
untuk mewakili perubahan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan untuk menghitung nilai Willingess To Pay dengan menggunakan Contingen Valuation Method digunakan pendekatan metode
Maximum Likelihood dimana peluang seseorang untuk membayar terhadap perbaikan ekosisitim terumbu karang misalnya, diasumsikan merupakan fungsi
dari variable sosial ekonomi lainnya seperti pendidikan, pendapatan, jumlah anggota keluarga. Peluang menjawab ya = 1 sanggup membayar atau tidak = 0
ditentukan oleh persamaan regresi non linear di berikut ini.
1 1
1
n n
t n
n n
t n
X P Y
P u X
F X
P Y P u
X F
α β α β
σ α β
α β σ
− − ⎛
⎞ = =
− − = − ⎜
⎟ ⎝
⎠ − −
⎛ ⎞
= =
≤ − − = − ⎜
⎟ ⎝
⎠
II-10
Dimana koefisien α dan β adalah koefisien regresi dengan X adalah vector
variable sosial ekonomi pendidikan, pendapatan, dll. Pendugaan koefisien dilakukan dengan teknik maximum likelihood dengan fungsi sebagai berikut:
1
1
n n
n n
Y Y
X X
L F
F α β
α β σ
σ
= =
⎡ ⎤
− − − −
⎛ ⎞
⎛ ⎞
= −
⎜ ⎟
⎜ ⎟
⎢ ⎥
⎝ ⎠
⎝ ⎠
⎣ ⎦
∏ ∏
Dari pendugaan koefisien di atas kemudian akan diperoleh nilai rataan Willingness To Pay mean WTP yang menggambarkan nilai non-use dari
ekosistem terumbu karang, padang lamun dan sumber daya alam lainnya. Secara keseluruhan tahapan analisis dari valuasi ekonomi kawasan konservasi
laut ini dapat dilihat pada gambar 6. Metode
Contingen Valuation Methode seringkali menimbulkan nilai ekonomi yang bias baik over value maupun under value, yang biasanya
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: • Design bias rancangan kuesioner seperti struktur, open bid, referendum,
dan lain sebagainya akan mempengaruhi jawaban WTP. • Kompleksitas ekosistem, semakin kompleks interaksi ekosistem, semakin
mungkin terjadinya under value karena sulit menentukan “the true value” dari ekosistem.
• “time bias”. Survey yang dilaksanakan pada waktu tertentu bisa mempengaruhi jawaban WTP misalnya musim paceklik.
II-11
Perbandingan antara nilai ekosistem dari satu daerah dengan daerah lain tidak “comparable”
Start
Data households
Data statistik
Direct observation
Judgment teori
Tabulasi Verifiasi
Kalibrasi Screening
Process
Assessment Perubahan produksi, nilai
Perspepsi,sosial-demografi
Change in productivity
Von-Newmann Morgensten
Limdep Maximum Likelihood
Produksi Option price
Expected surplus WTP thd
T.karanglamun
Total Assessment Economic Values
Finish
Konsumer
Gambar 6. Tahapan Analisis Valuasi Ekonomi SDA dan LH Kawasan Konservasi Laut
II-12