Sasaran Kajian Indikator Kinerja, Sasaran dan Target Lokasi Kajian

Gambar 1. Peta Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Kepulauan Seribu I-9

2.1. Pendekatan Kualitatif

Bagian pertama dari kajian ini akan menggambarkan secara kualitatif isu, potensi dan masalah yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya pesisir dan lautan di wilayah studi. Pendekatan kualitatif ini didasarkan pada deskripsi tipologi usaha, jenis sumber daya pesisir, pola pemanfaatan dan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan. Oleh karena studi ini mengandalkan pendekatan ex-ante maka, gambaran kualitatif sebelum dan setelah terjadi kerusakan pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun akan digambarkan secara kualitatif melalui bantuan kuesioner yang berstruktur. Analisis kondisi secara kualitatif ini dilakukan juga dengan menggunakan metode pendekatan Pressure-State-Responce PSR yang merupakan pengembangan dari model analisis Driving force-State-Response DSR OECD, 1996 dan Pressure State Response PSR, Pinter et al, 1999. Driving force disini mengandung makna berbagai aktivitas manusia, proses dan pola di wilayah pesisir dan laut yang berdampak terhadap pembangunan berkelanjutan. Pressure biasanya diklasifikasikan sebagai faktor utama atau forces seperti pertumbuhan penduduk, konsumsi atau kemiskinan. Pressure pada lingkungan pesisir dan laut dilihat dari II-1 perspektif kebijakan biasanya dianggap sebagai starting point untuk melemparkan issue lingkungan, dan dari sudut pandang indikator, pressure ini menjadi lebih mudah dianalisis jika diperoleh dari monitoring sosio-ekonomi, lingkungan dan database lainnya. State adalah kondisi lingkungan yang disebabkan oleh pressure di atas, misalnya level pencemaran, degradasi pesisir dan lain-lain. State dari lingkungan ini pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Response adalah komponen framework PSR yang berhubungan dengan berbagai tindakan yang dilakukan oleh masyarakat baik induvidual maupun secara kolektif untuk mengatasi dampak lingkungan, mengoreksi kerusakan yang ada atau mengkonservasi sumber daya alam. Response ini dapat meliputi penetapan peraturan, pengeluaran biaya penelitian, pendapat masyarakat dan preferensi konsumen, perubahan strategi manajemen dan lain-lain. Analisis PSR dilakukan pada wilayah Kawasan Konservasi Laut Pulau Seribu ini dengan melakukan teknik wawancara di beberapa pulau yang berdekatan dengan kawasan ini. Kerangka hubungan kerja secara umum antara analisis PSR dengan valuasi ekonomi dapat dilihat pada gambar 2. Pressure pada Kawasan Konservasi Laut yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang berada di sekitar kawasan tersebut mempengaruhi kondisi state dari Kawasan Konservasi laut dan perairan sekitarnya sehingga hal II-2 ini akan menimbulkan adanya response dari masyarakat pemanfaat sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya dengan berbagai tindakan baik aktif maupun pasif. Keseluruhan informasi dari P-S-R ini akan digunakan untuk penyusunan dari valuasi ekonomi di kawasan ini, yang hasilnya akan merupakan rekomendasi bagi kebijakan mengenai Kawasan Konservasi Laut di perairan Kepulauan seribu. Valuasi ekonomi Rekomendasi Program kebijakan Informasi Agencies •KLH •Pemda •LSM •Masyarakat Kondisi terumbu Karang lamun •Penurunan daya dukung •Perubahan fungsi ekologi •Perubahan fungsi sosial Aktifitas manusia •Fishing •Agriculture •Industries •Tourism •Other Pressure State Response Pressure Pressure Resonse Resonse Gambar 2. Kerangka P-S-R Untuk melihat keterkaitan antara analisis kualitatif ini dengan berbagai metode lainnya yang digunakan dalam kajian ini, maka dapat dilihat dari gambar 3. Dari gambar 3 dapat terlihat bahwa Analisis P-S-R ini diperoleh dari II-3