Struktur Pengorganisasian Koperasi Usaha dan Jenis Koperasi

2.2.3.2 Struktur Pengorganisasian Koperasi

Ada dua bentuk struktur pengorganisasian koperasi yaitu : 1. Koperasi primer Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. 2. Koperasi sekunder Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan-badan hukum koperasi. Pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer danatau koperasi sekunder. Koperasi sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis dan berbagai tingkatan. Tidak terdapat pemilikan mayoritas dan minoritas baik dalam koperasi primer maupun koperasi sekunder karena jumlah pemilikan anggota pada koperasi pada prinsipnya adalah sama. Oleh karena itu, laporan keuangan koperasi primer dan koperasi sekunder tidak dikonsolidasikan.

2.2.3.3. Usaha dan Jenis Koperasi

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokkan koperasi, namun berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama, koperasi digolongkan ke dalam empat jenis, yaitu : 1. Koperasi konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa, dan kegatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama. Tujuan dari koperasi ini ialah membeli barang-barang konsumsi yang dibutuhkan anggotanya dan membagikan barang-barang tersebut kepada mereka. 2. Koperasi produsen Koperasi produsen adalah koperasi yang tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerjasama dalam wadah kopearsi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama demi kesejahteraan bersama. 3. Koperasi simpan pinjam Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. 4. Koperasi pemasaran Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya adalah para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran bersama.

2.2.3.4. Ekuitas

Dokumen yang terkait

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Mitra Usaha Rakyat.

0 31 95

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Karyawan Rispa Medan

0 23 88

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian pada Koperasi serba Usaha Nusa Bangsa Medan

0 26 78

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pemko Tebing Tinggi

0 36 86

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Studi Kasus pada Koperasi Pegawai TELKOM (KOPEGTEL) Lampung dan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bina Dharma Universitas Lampung

4 44 75

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN (Survey pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta)

1 13 104

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAPPADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DE

0 0 14

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN ATAS KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “DELTA MAKMUR” SIDOARJO

0 1 17