terutama yang berkenaan dengan kompetensi pembuatan laporan keuangan dan tingkat efektivitas pelaporan keuangan yang dilakukan.Teknik wawancara
semacam ini dilakukan dengan semua informan yang ada pada lokasi penelitian terutama untuk mendapat data yang valid guna menjawab masalah
penelitian. b. Observasi
Oservasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara observasi partisipan untuk mengamati berbagai kegiatan pembuatan laporan keuangan dan proses baik
sebelum maupun sesudah proses terjadinya pelaporan keuangan. c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti–bukti penelitian yang dilakukan pada koperasi.
d. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang tela
hada. Jadi peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serentak.
3.6. Keabsahan Data
Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat kepercayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif
standar tersebut dengan keabsahan data Sugiyono, 2005:117-127 : 1.
Derajat Kepercayaan Kredibility
Uji kredibility atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,peningkatan ketekunan dalam
penelitian, trigulasi. a.
Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melaukan
pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti
hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk repport, semakain akrab tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidk ada informasi yang disembunmyikan lagi. Bila telah terbentuk repport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang
diperoleh, apakah data yang telah diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali
kelapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.
b. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data
dan urutan peristiwa akan dapat direka secara pasti dan sistematis. Dalam peningkatan ketekunan peneliti dapat melakukan pengecekan kembali
apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga
dengan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan
demikian terdapat trigulasi sumber, trigulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
2. Pengujian Transferability
Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik,
nilai transfer bergantung pada pada pemakai, hingga manakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri
tidak menjamin “validitas eksternal” ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk
menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas sistematis, dan dapat dipercaya.
Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil
penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikan jelasnya, “semacam apa” suatu hasil
penelitian dapat diberlakukan transferabiliy, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak
melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuju dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak
dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut tidak reliabel atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. 4.
Pengujian Konfirmability Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability,
sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian,
jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
3.7. Analisis Data