Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan bagian keuangan koperasi. Menurut Bungin 2005:122, data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang sudah ada atau disusun oleh pengurus administrasi koperasi, seperti sejarah koperasi, struktur organisasi dalam koperasi, laporan keuangan koperasi dan lain-lain. Pada intinya data sekunder ini yang memberikan gambaran umum mengenai keadaan koperasi di Sidoarjo.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Informasi tentang rasionalitas tindakan akuntansi dalam pelaporan keuangan pada koperasi di Sidoarjo untuk kepentingan akuntabilitas dalam koperasi ini akan digali oleh peneliti sebagai instrument, melalui teknik pertama digunakan adalah wawancara mendalam terhadap para informan. Dengan teknik ini akan digali bagaimana penerapan akuntansi dalam koperasi, khususnya dalam pembuatan laporan keuangan sebagai akuntabilitas dalam koperasi, sehingga diharapkan dapat mengungkap baik pengalaman dan pengetahuan eksplisit maupun yang tersembunyi di balik itu, termasuk informasi yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang maupun harapan dan cita-cita visi-misi koperasi terhadap kemajuan akuntabilitas koperasi di masa depan. Dengan demikian peneliti sebagai instrument dituntut bagaimana membuat responden lebih terbuka dan leluasa dalam memberi informasi atau data, untuk mengemukakan pengetahuan dan pengalamannya terutama yang berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga terjadi semacam diskusi, obrolan santai, spontanitas alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing timbulnya permasalahan agar muncul wacana detail. Disini wawancara diharapkan berjalan secara tidak terstuktur terbuka, bicara apa saja dalam garis besar yang terstuktur mengarah menjawab permasalahan penelitian. Teknik kedua digunakan adalah observasi terhadap tindakan dalam proses akuntansi koperasi. Observasi tersebut dapat dimulai dari perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pengarahan actuating, pengawasan controlling, dan juga pada saat mereka membuat hingga melakukan pelaporan keuangan koperasi. Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para responden atau informan melakukan kegiatan ini, diceritakan kembali atau dicatat sehingga merupakan data atau informan yang berasal dari wawancara. Ada 3 tiga teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data., yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Sugiyono, 2005: 62-82 : a. Wawancara mendalam Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan struktur ketat, tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran semacam ini mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkenaan dengan kompetensi pembuatan laporan keuangan dan tingkat efektivitas pelaporan keuangan yang dilakukan.Teknik wawancara semacam ini dilakukan dengan semua informan yang ada pada lokasi penelitian terutama untuk mendapat data yang valid guna menjawab masalah penelitian. b. Observasi Oservasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara observasi partisipan untuk mengamati berbagai kegiatan pembuatan laporan keuangan dan proses baik sebelum maupun sesudah proses terjadinya pelaporan keuangan. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti–bukti penelitian yang dilakukan pada koperasi. d. Triangulasi Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang tela hada. Jadi peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serentak.

3.6. Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Mitra Usaha Rakyat.

0 31 95

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Karyawan Rispa Medan

0 23 88

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian pada Koperasi serba Usaha Nusa Bangsa Medan

0 26 78

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pemko Tebing Tinggi

0 36 86

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Studi Kasus pada Koperasi Pegawai TELKOM (KOPEGTEL) Lampung dan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bina Dharma Universitas Lampung

4 44 75

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN (Survey pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta)

1 13 104

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAPPADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DE

0 0 14

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN ATAS KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “DELTA MAKMUR” SIDOARJO

0 1 17