Analisis Data METODE PENELITIAN

penelitian dapat diberlakukan transferabiliy, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas. 3. Pengujian Dependability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuju dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut tidak reliabel atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. 4. Pengujian Konfirmability Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

3.7. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan Sugiyono, 2005: 89. Menurut Nasution 1988 yang dikutip dari Sugiyono 2005: 89 menjelaskan bahwa analisis telah mulai merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Ada tiga proses analisis data penelitian kualitatif Sugiyono, 2005: 90, yaitu : 1. Analisis sebelum di lapangan Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. 2. Analisis selama di lapanagan model Miles and Huberman Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaannya lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dikutip dari Sugiyono 2005: 91-99, Miles and Humberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data: 1. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. 2. Data Dispay Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam hal ini Miles dan Humberman 1984 menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3. Conclusion Drawing Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Humberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. 3. Analisis data selama di lapangan model Spradley Spradley 1980 membagi analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan penelitian kualitatif menurut Spradley dintukkan pada gambar 3.1 berikut. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan , dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah tiu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil wawancara selanjutnya melakukan analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus, dan melakukan analisis taksonomi, selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menulis laporan penelitian etnografi. Jadi proses penelitian berangkat dari hal yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi. Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian Kualitatif Menurut Spradley 12. Menulis laporan penelitian kualitatif 11. Temuan budaya

10. Melaksanakan analisis tema 9. Melakukan analisis komponensial

8. Melakukan observasi terseleksi

7. Melaksanakan analisis taksonomi

6. Melakukan observasi terfokus

5. Melakukan analisis domain

4. Melakukan observasi deskriptif 3. Mencatat hasil observasi dan wawancara 2. Melaksanakan observasi partisipan 1. Memilih situasi sosial Place, Actor, Activity Sumber : Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta, Bandung. Hal. 100 Menurut Spradley terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial dan analisis tema kultural. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut : Gambar 3.2 Macam Analisis Data Kualitatif Sumber : Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta, Bandung. Hal. 102. Analisis Data Kualitatif Domain Analysis Analisis Domain Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyekpenelitian atau situasi social. Ditemukan berbagai doman atau kategori. Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian Discovering Cultural Theme Analysis Analisis tema kultural Mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam temajudul penelitian Componential Analysis Analisis Komponensial Mencari ciri spesifik dari setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan contras question Taxonomic Analysis Analisis Taksonomi Domain yang dipilih tersebut selanjutnyya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi terfokus. Tabel 3.1 Desain Studi Main Research Question 1 : Bagaimana penerapan akuntansi perkoperasian dalam KPRI ”Delta Makmur” ? Main Research Question 2 : Bagaimana penyajian laporan keuangan KPRI “Delta Makmur” ? Main Research Question 3 : Bagaimana efektivitas pelaporan keuangan dalam KPRI “Delta Makmur”? No Research Question List Question Sumber Data Metode Pelaksanaan Paktis Justifikasi 1. Bagaimana penerapan akuntansi perkoperasian dalam KPRI ”Delta Makmur” ?  Bagaimana kebijakan yang digunakan dalam penerapan akuntansi perkoperasian ?  Motif apa yang mendasari penerapan akuntansi perkoperasian ?  Dokumen di bagian akuntansi  Kepala bagian yang digunakan sebagai informan  Analisis dokumen  Wawancara dan observasi  Analisis dokumen dilaksanakan selama 5 hari masing-masing 2 jam  Wawancara dilakukan selama 1 jam berbeda dengan observasi yang dilakukan selama 2 jam dengan metode interview, alat yang digunakan adalah notes dan tape recorder  Dari dokumen tersebut diharapkan peneliti bisa mendapatkan gambaran tentang kebijakan akuntansi, motif dalam akuntansi perkoperasian pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo  Dari hasil wawancara dan observasi diharapkan dapat mengetahui prosedur 2. Bagaimana penyajian laporan keuangan KPRI “Delta Makmur” ? Bagaimana efektivitas  Seberapa penting laporan keuangan dilakukan  Siapa yang menyususn laporan keuangan  Bagaimana bentuk laporan keuangan  Dokumen di bagian keuangan  Para pegawai bagian administrasi dan keuangan  Kepala bagian yang digunakan sebagai informan  Dokumen di  Analisis dokumen  Wawancara dan observasi  Analisis dokumen dilaksanakan selama 5 hari masing-masing 2 jam  Wawancara dilakukan selama 1 jam berbeda dengan observasi yang dilakukan selama 2 jam dengan metode interview, alat yang digunakan adalah notes dan tape recorder pelaksanaan dan msalah apa saja yang timbul dalam penerapan akuntansi perkoperasian pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo  Dari dokumen tersebut diharapkan peneliti bisa mendapatkan gambaran tentang laporan keuangan pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo  Dari hasil wawancara dan observasi diharapkan dapat mengetahui prosedur pembuatan laporan keuangan dan masalah yang timbul pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo 3. pelaporan keuangan dalam KPRI “Delta Makmur”?  Apakah pelaporan keuangan sudah memberikan informasi yang sebenarnya ?  Sudah wajarkah laporan keuangan yang dibuat ? bagian keuangan  Para pegawai bagian administrasi dan keuangan  Kepala bagian yang digunakan sebagai informan  Analisis dokumen  Wawancara dan observasi  Analisis dokumen dilaksanakan selama 5 hari masing-masing 2 jam  Wawancara dilakukan selama 1 jam berbeda dengan observasi yang dilakukan selama 2 jam dengan metode interview, alat yang digunakan adalah notes dan tape recorder  Dari dokumen tersebut diharapkan peneliti bisa mendapatkan gambaran tentang efektivitas dan kewajaran laporan keuangan pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo  Dari hasil wawancara dan observasi diharapkan dapat mengetahui manfaat laporan keuangan yang wajar pada KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

4.1. Sejarah Berdirinya KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Delta Makmur Sidoarjo merupakan badan hukum dengan nomor 4440BHII80 didirikan atas dasar : a. UUD 1945 pasal 33 b. UU koperasi No. 12 Tahun 1967 c. SK Mentei Koperasi yang disampaikan oleh gubernur . Sejak awal berdirinya KPRI “Delta Makmur” ini mengalami dua kali pergantian nama. Pada awalnya disebut “Perkumpulan Koperasi Pegawai Negeri “Delta Makmur” Karyawan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo” dan kemudian berubah menjadi Koperasi Pegawai Negeri KPN “Delta Makmur yang beralamat di Jl. Gubernur Suryo No. 7 Sidoarjo. Koperasi Pegawai Negeri KPN “Delta Makmur” mengadakan rapat yang pertama kali pada tanggal 22 September 1978, yang mencetuskan berdiriya Koperasi Pegawai Negeri KPN “Delta Makmur” Sidoarjo dan sekaligus mencetuskan Anggaran Dasar. Anggaran dasar ini ditandatangani oleh 5 orang wakil pimpinan rapat yaitu ; 1. Drs. Atoi Towali 2. Drs. H. Nur Rochim 3. Tribowo 4. Zawawi 5. Koenaryono Jumlah anggota pada awal pendirian tidak diketahui jumlahnya, namun meliputi semua karyawan Pemda tingkat II Sidoarjo. Atas kerja keras dan usaha pengurus serta dukungan anggota, maka Koperasi Pegawai Negeri KPN “ Delta Makmur” Sidoarjo mendapat badan hukum yang ditandatangai oleh Ir. Sukarno Atmosudarmo. Ruang lingkup atau daerah kerja Koperasi Pegawai Negeri KPN “Delta Makmur” Sidoarjo pada waktu itu hanya meliputi Dinas Kesehatan serta kantor Pemda Sidoarjo dengan susunan pengurus waktu itu terdiri dari : Ketua : Abu Hasan, SH. Sekretaris : Santriman. Bendahara : Koenaryono. Dalam Rapat Anggota Tahunan RAT pada tanggal 11 April 1987, menghasilkan keputusan yaitu diantaranya: a. Menetapkan simapanan pokok Rp. 500 dan mengubah simpanan wajib dari Rp. 150 menjadi Rp. 1000 per orang dan berlak mulai bulan Mei 1987 b. KPN ”Delta Makmur” menambah ruang lingkupnya dengan Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum Daerah, dan Dinas Pendapatan Daerah. Berdasarkan Surat Edaran dari Dekopindo tahun 2008, Koperasi Pegawai Negeri KPN ”Delta Makmur” Sidoarjo berganti nama menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI ”Delta makmur” Sidoarjo.

4.2. Landasan Pendirian KPRI “Delta Makmur” Sidoarjo

Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI ”Delta Makmur” mempunyai landasan sebagai berikut : a. Landasan idiil adalah pancasila b. Landasan konstitutional adalah UUD 1945 c. Landasan mental adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi d. Landasan hukun adalah UU perkoperasian.

4.3. Asas dan Tujuan Perkoperasian

Koperasi berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan, sedang tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejateraan anggota pada khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka menggalangkan terlaksananya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila. Adapun maksud dan tujuan koperasi adalah sebagai berikut : a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur b. Mengembangkan rasa persaudaraan dikalangan anggota pada khususnya dan kalangan masyarakat serta daerah kerja pada umumnya. c. Memberi pinjaman pada anggota d. Mencarikan bagi anggota yang mempunyai hasil karya e. Memberikan atau menambah pengetahuan dan membimbing para anggota tentang perkoperasian

Dokumen yang terkait

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Mitra Usaha Rakyat.

0 31 95

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Karyawan Rispa Medan

0 23 88

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian pada Koperasi serba Usaha Nusa Bangsa Medan

0 26 78

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pemko Tebing Tinggi

0 36 86

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Studi Kasus pada Koperasi Pegawai TELKOM (KOPEGTEL) Lampung dan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bina Dharma Universitas Lampung

4 44 75

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN (Survey pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta)

1 13 104

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAPPADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG LANCAR BERDASARKAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DE

0 0 14

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN ATAS KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “DELTA MAKMUR” SIDOARJO

0 1 17