Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kinerja Keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008
mengalami perubahaan. Pada juni 2007 mengalami penurunan dari 9 menjadi 8 pada juni 2008. Sedangkan pada bulan desember 2007
mengalami penurunan juga dari 15 menjadi 7 pada desember 2008. Hal ini dikarenakan laporan keuangan semester satu pada bulan
juni adanya penurunan penjualan yang disebabkan naiknya tanah kavling, sedangkan pada laporan keuangan semester dua pada bulan desember
juga adanya penurunan penjualan yang disebabkan naiknya tanah kavling.
Dari perhitungan rasio-rasio diatas dapat disimpulkan berikut ini.
Rasio Likuiditas yaitu Current ratio dan Acid test ratio mengalami
kenaikan pada semester satu maka dapat dikatakan likuid yang artinya perusahaan perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendek,
sedangkan pada semester dua Current ratio dan Acid test ratio mengalami penurunan maka dapat dikatakan tidak likuid yang artinya
perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
Rasio Profitabilitas mengalami penurunan pada ROI dan ROE
disemerter satu dan semester dua ini berarti perusahaan tidak mampu menghasilkan laba, pada Gross profit margin mengalami kenaikan
disemerter satu dan semester dua
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Peneliti
Hipotesa adalah dugaan sementara mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya, disini digunakan teori probabilitas untuk
membedakan kemungkinan adanya perbedaan pada kinerja keuangan suatu perusahaan Suharyadi, 2003:204, adapun hipotesa yang diajukan
yaitu diduga bahwa ada perbedaan kinerja keuangan jangka pendek PT. Suryainti Permata Tbk pada tahun 2007 dengan 2008. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis peneliti yang dilakukan dengan menggunakan uji
beda Paired Sample T-tes untuk rasio Likuiditas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio Profitabilitas Gross profit margin, Return on
investment, Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Hasil Pengujian Current ratio
Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008
diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.11 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Current ratio
Rata-rata T
hitung
Signifikan
Current ratio 2007
1041.5000 -.565 .673
Current ratio 2008
1115.5000 Selisih -74.00000
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan keseluruhan nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti
Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami peningkatan yaitu dari 1041.5 pada tahun 2007 menjadi 1115.5 pada tahun 2008,
dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 lebih baik
dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007. Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T-
test yang dilakukan diperoleh nilai t
hitung
sebesar -.565 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .673 dari tingkat probabilitas yang
ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan pada nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT.
Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Current ratio ditolak.
2. Hasil Pengujian Acid test ratio
Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Acid test ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun
2008 diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.12 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Acid test ratio
Sumber: Lampiran 4
Rata-rata T
hitung
Signifikan
Acid test ratio 2007
282.000 .005 .997
Acid test ratio 2008
280.500 Selisih 1.50000
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan
keseluruhan nilai rasio Acid test ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti
Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami penurunan yaitu