Sudut Pandang Kinerja Pengukuran Kinerja 1. Pengertian Kinerja

perusahaan seperti juga memahami sudut pandang kriteria pinjaman. 3. Dari sudut pandang pemberi pinjaman Bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada kesinambungan perusahaan, pemberi pinjaman paling sedikit mempunyai dua kepentingan atas perusahaan. Pemberi pinjaman tertarik untuk meminjamkan dana kepada suatu perusahaan yang berhasil akan berjalan seperti yang diharapkan. Mereka harus mempertimbangkan konsekuensi negatif, seperti kegagalan dan likuidasi.

2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Analisa Rasio

Analisa rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis laporan keuangan di antara alat –alat analisis yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan Helfert, 1996:68. Analisis kelemahan dan kekuatan dibidang keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa yang akan datang Helfert, 1996:68. 2.2.4. Teori pendukung analisis rasio keuangan dan kinerja. 2.2.4.1. Teori pendukung analisis rasio keuangan Teori Probabilitas: Ada tiga hal dalam membicarakan probabilitas yaitu cobaan eksperiment, hasil outcome, dan peristiwa event. Suharyadi, 2003:202 Semakin tinggi liquidity ratios maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya Machfoedz, 1989: 73. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Hal ini dapat dijelaskan di dalam teori “Dow” E. Tandelilin, 2001:252. Jika dikaitkan dengan penelitian ini tentu saja rasio-rasio keuangan merupakan data-data historis yang digunakan untuk memprediksi laba di masa yang akan datang dan besarnya laba yang diperoleh. Sehat atau tidak sehatnya kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat salah satunya dari perolehan laba dari waktu ke waktu Munawir, 2002:31.

2.2.4.2. Teori pendukung kinerja

Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlebih dari kinerja manajemen. Prefer dan Salancik 1978:2 mengemukakan bahwa kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada kemampuan untuk memperoleh dan mempertahankan sumberdaya. Kebangkrutan perusahaan merupakan ukuran kinerja jangka panjang yang