Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Peneliti

Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami peningkatan yaitu dari 1041.5 pada tahun 2007 menjadi 1115.5 pada tahun 2008, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 lebih baik dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007. Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T- test yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar -.565 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .673 dari tingkat probabilitas yang ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rasio Current ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Current ratio ditolak.

2. Hasil Pengujian Acid test ratio

Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Acid test ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 4.12 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Acid test ratio Sumber: Lampiran 4 Rata-rata T hitung Signifikan Acid test ratio 2007 282.000 .005 .997 Acid test ratio 2008 280.500 Selisih 1.50000 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan keseluruhan nilai rasio Acid test ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami penurunan yaitu dari 282.0 pada tahun 2007 menjadi 280.5 pada tahun 2008, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Acid test ratio kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007 kurang baik dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 . Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T- test yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar .005 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .997 dari tingkat probabilitas yang ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rasio Acid test ratio dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Acid test ratio ditolak.

3. Hasil Pengujian Gross profit margin

Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Gross profit margin dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 4.13 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Gross profit margin Sumber: Lampiran 5 Rata-rata T hitung Signifikan Acid test ratio 2007 61.5000 -3.462 .179 Acid test ratio 2008 84.0000 Selisih -22.50000 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan keseluruhan nilai rasio dari Gross profit margin kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami peningkatan yaitu dari 61.5 pada tahun 2007 menjadi 84.0 pada tahun 2008, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Gross profit margin kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007 lebih baik dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 . Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T- test yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar -3.462 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .179 dari tingkat probabilitas yang ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rasio Gross profit margin dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Gross profit margin ditolak.

4. Hasil Pengujian Return on investment

Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Return on investment dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 4.14 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Return on investment Rata-rata T hitung Signifikan Return on investment 2007 7.5000 9.000 .070 Return on investment 2008 3.0000 Selisih 4.50000 Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan keseluruhan nilai rasio Return on investment dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami penurunan yaitu dari 7.5 pada tahun 2007 menjadi 3.0 pada tahun 2008, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Return on investment kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007 lebih baik dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 . Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T- test yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 9.0 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .070 dari tingkat probabilitas yang ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rasio dengan arti hipotesis rasio Return on investment ditolak. dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Return on investment ditolak.

5. Hasil Pengujian Return on equity

Pengujian yang dilakukan untuk nilai rasio Return on equity dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 4.115 : Hasil pengolahan Paired Sampel T-test rasio Return on equity Rata-rata T hitung Signifikan Return on equity 2007 12.0000 1.286 .421 Return on equity 2008 7.5000 Selisih 4.50000 Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata dan keseluruhan nilai rasio Return on equity dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008, mengalami penurunan yaitu dari 12.0 pada tahun 2007 menjadi 7.5 pada tahun 2008, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rasio Return on equity kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2007 lebih baik dibandingkan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata tahun 2008 . Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian paired sampel T- test yang dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 1.286 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah .421 dari tingkat probabilitas yang ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rasio Return on equity dari kinerja keuangan PT. Suryainti Permata pada tahun 2007 dengan tahun 2008 dengan arti hipotesis rasio Return on equity ditolak. Berdasarkan keseluruhan hasil pengujian dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan tidak ada perbedaan antara kinerja keuangan jangka pendek PT. Suryainti Permata antara tahun 2007 dan 2008 yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio Likuididas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio Profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment, Return on equity. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga ada perbedaan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata Tbk pada tahun 2007 dengan tahun 2008 tidak terbukti kebenarannya.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah disajikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan jangka pendek PT. Suryainti Permata Tbk pada tahun 2007 dan tahun 2008 yang dilakukan dengan menggunakan rasio Likuididas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio Profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment, Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian rasio Current ratio, diperoleh hasil yang tidak signifikan, hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Suryainti Permata Tbk pada tahun 2007 dengan tahun 2008, dikarenakan pada laporan keuangan semester satu pada bulan juni meningkatnya aktiva lancar yaitu investasi jangka pendek Rp. 289.204.045.200, piutang usaha bertambah dari Rp. 67.634.397.000 menjadi Rp. 109.418.465.803 karena piutang usaha konsumen akan dilunasi secara angsuran, pajak dan biaya dibayar dimuka bertambah dari Rp. 24.397.969.612 menjadi Rp. 24.546.636.452 karena perusahaan memperoleh surat ketetapan pajak kurang bayar, persediaan real estat bertambah dari Rp. 71.907.222.123 menjadi Rp. 304.985.394.864 karena perusahaan telah mengkapitulasi biaya pinjaman tersebut yang dialokasikan pada masing-masing proyek, tanah belum dikembangkan bertambah dari Rp. 588.392.452.928 menjadi Rp. 732.321.835.167 karena kapitalisasi biaya pinjaman tersebut telah dialokasikanpada tanah yang akan dikembangkan dan meningkatnya hutang lancar dari Rp.