Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus sesuai
dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko kerja, tanggungjawab dan
lainnya. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi
yang sama besarnya.
b. Layak
dan Wajar Kompensasi
yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada
tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan
besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimal dari pemerintah
dan eksternal konsistensi yang berlaku.
2.7 Merit System
Kata Merit berasal dari bahasa Inggris yang artinya jasa, manfaat dan
prestasi atau dapat diartikan juga hal‐hal yang patut dihargai. Sedangkan System
dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa faktor yang terkait satu sama
lain, jika salah satu faktor berubah akan mempengaruhi perubahan pada faktor
terkait lainnya.
Sehingga secara sederhana konsep dari Merit System ini merupakan sistem
pembayaran yang mengaitkan imbalan reward dengan prestasi kerja karyawan.
Penerapan konsep Merit System terhadap seorang karyawan dalam
perusahaan bahwa seorang karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik,
maka karyawan tersebut akan memperoleh imbalan yang lebih tinggi begitu pula
sebaliknya. Artinya, Semakin tinggi prestasi kerja yang mereka raih maka semakin
tinggi pula kenaikan imbalan yang mereka dapatkan Jiwo Wungu Hartanto
Brotoharsojo, 2003
Gambar 2.1 Konsep Merit System
Prestasi Kerja
Pegawai Baik
Buruk
Umpan Balik
Turun PenghasilanKarir
PenghasilanKarir Naik
Sumber : Hartanto Brotoharsojo dan Jiwo Wungu 2003
Perencanaan dalam Merit System merupakan prosedur untuk
membedakan gaji yang didasarkan prestasi, yakni sistem kompensasi yang
didasarkan gaji individual atau gaji yang diukur melebihi periode tertentu.
Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan syarat mutlak yang harus
dilakukan agar dalam penerapan Merit System dapat berjalan dengan baik.
Upah atau gaji berdasarkan prestasi merupakan sebuah sistem imbalan
atau sistem kompensasi yang mendasarkan kenaikan gaji atau upah seseorang
individu atas prestasi kerja orang tersebut dalam periode waktu tertentu.
Maksudnya upah atau gaji yang didasarkan atas prestasi merupakan suatu upaya
untuk mengaitkan upah atau gaji dengan prestasi yang dihasilkan.
Metode ini disebut juga Merric’s Multiple Piece Rate System. Metode ini
memberikan tarif berbeda yang dikaitkan dengan perbedaan kelompok dan
prestasi yang dicapai pekerja. Pada metode ini membagi pekerja dalam tiga
kategori, yaitu :
a. Pekerja
baru beginner b.
Pekerja rata‐rata average
c. Pekerja
kelas Satu first class worker Tarif
tertinggi diberikan kepada pekerja yang mencapai standar, tarif kedua diberikan
kepada pekerja yang mencapai sedikitnya 80 dari standar dan tarif ketiga
untuk pekerja yang mencapai prestasi dibawah 80 . Bagi industri yang berada
dalam pengembangan dan peningkatan efisiensi, sistem ini dinilai sesuai untuk
digunakan. Tabel dibawah ini adalah prosentase kenaikan kompensasi dengan
Merit System, prosentase ini dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Tabel 2.5 Prosentase Kenaikan Kompensasi dengan Merit System
Performance Rating
Merit Pay
Increase Keterangan
1 6
Kenaikan imbalan sebesar 6 diberikan
perusahaan kepada karyawan yang
prestasi kerjanya
termasuk dalam
kelompok prestasi kerja yang sangat
memuaskan atau Well Above Average.
2 5
Kenaikan imbalan sebesar 5 diberikan
perusahaan kepada karyawan yang
prestasi kerjanya berada pada kelompok
prestasi kerja diatas rata‐rata atau Above
Average. 3
4 Kenaikan
imbalan sebesar 4 diberikan perusahaan
kepada karyawan yang prestasi
kerjanya berada pada kelompok prestasi
kerja rata‐rata atau Average.
4 3
Kenaikan imbalan sebesar 3 diberikan
perusahaan kepada karyawan yang
prestasi kerjanya berada pada kelompok
prestasi kerja di bawah rata‐rata atau
Below Average.
5 Karyawan
yang prestasi kerjanya termasuk dalam
kelompok prestasi kerja tidak memuaskan
atau Worse Below Average tidak
mendapatkan kenaikan imbalan. Sumber
: Hartanto Brotoharsojo dan Jiwo Wungu 2003
2.8 Penelitian Terdahulu