bagian dana memberi buku tabungan kepada nasabah dengan terlebih
dahulu mengisi saldo awal minimal Rp 100.000,‐ seratus ribu rupiah.
Untuk penabung yang datang langsung ke kantor PD. BPR BKD
Karanganyar langsung dilayani oleh petugas bagian tabungan sedangkan
untuk para pedagang yang ada dipasar‐pasar bagian petugas luar
melakukan pengambilan uang tiap hari atau mingguan dan seterusnya.
2. Petugas
luar melakukan penyetoran ke bagian kas dengan melampirkan bukti
setor tabungan secara lengkap. 3.
Bagian kas mencatat dalam buku kas harian setelah itu lembar nota bukti
setor kas diserahkan ke bagian dana untuk dilakukan pencatatan
berdasarkan nomor rekening yang sudah ada.
4. Setelah
dilakukan pencatatan bagian dana menyerahkan bukti setor kembali
ke bagian kas untuk dijadikan satu dengan transaksi‐transaksi lain sesuai
dengan tanggal penerimaan.
2.2 Analisis Jabatan
Analisis Jabatan merupakan kegiatan besar yang pertama tetapi yang
merupakan langkah kedua dari seluruh proses pembuatan, perumusan atau
penataan ulang kebijakan dan sistem imbalan kompensasi. Beberapa sistem
SDM menggunakan analisis jabatan sebagai dasar dalam organisasi misalnya
rekrutmen, pengembangan karier, pelatihan, perancangan kerja, penilaian
kinerja dan pemberian kompensasi.
Achmad S. Ruky 2002 menyebutkan bahwa analisis jabatan mencakup
kegiatan mengidentifikasi dan menggambarkan dengan kata‐kata mengenai
apa yang sedang terjadi dalam sebuah pekerjaan dan jabatan yang ada dalam
sebuah organisasi.
Mutiara S. Panggabean 2002 menyebutkan analisa jabatan merupakan
suatu proses penyelidikan yang sistematis untuk memperoleh informasi
mengenai pekerjaanya.
Analisa jabatan adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan atas
aktivitas ‐aktivitas kerja pokok didalam sebuah posisi serta kualifikasi atas
keahlian, pengetahuan, dan sifat‐sifat individu untuk melaksanakan aktivitas ini
Henry Simamora, 2006.
Menurut Dale Yoder dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara, 2005.
tujuan dari analisa jabatan adalah :
1. Menentukan
kualifikasi yang diperlukan pemegang jabatan. 2.
Melengkapi bimbingan dalam seleksi dan penarikan pegawai.
3. Mengevaluasi
kebutuhan pegawai untuk pemindahan ataupun promosi. 4.
Menentukan tingkat upah, gaji dan pemeliharaan administrasi upah dan gaji.
5. Mempertimbangkan
keadilan dari jasa yang kurang puas terhadap pernyataan
yang diberikan. 6.
Menetapkan tanggung jawab, pertanggungjawaban dan otoritas.
7. Melengkapkan
rumusan‐rumusan untuk peningkatan metode dan penyederhanaan
kerja. Dari
penjelasan analisis jabatan diatas dapat menghasilkan informasi yang lengkap
dan menyeluruh tentang pekerjaan‐pekerjaan dan tugas‐tugas yang ada dalam
organisasi dan persyaratan yang diperlukan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
2.3 Uraian Jabatan
Achmad S. Ruky 2002 menyebutkan bahwa uraian jabatan atau
dikalangan praktisi sumber daya manusia lebih sering disebut job description
adalah sebuah dokumen yang menggambarkan segala informasi yang relevan
tentang sebuah pekerjaan atau jabatan.
Menurut Mutiara S. Panggabean 2002, uraian jabatan mempunyai definisi
sebagai ringkasan yang menyeluruh mengenai persyaratan pekerjaan.
Tujuan dari uraian jabatan adalah agar pada saat orang‐orang yang akan
menduduki jabatan atau posisi yang ada dalam skema organisasi tersebut
ditunjuk atau diangkat mereka diharapkan akan langsung bisa melaksanakan
tugas mereka dengan bantuan uraian jabatan yang sudah disiapkan itu.
Sebuah uraian jabatan adalah satu pernyataan tertulis tentang apa yang
sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya. dan
dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan Gary Dessler, 2007. Informasi ini
pada gilirannya digunakan untuk menjalankan pekerjaan secara memuaskan.
Tidak ada format standar yang harus digunakan dalam menulis suatu uraian
jabatan, namun kebanyakan uraian memuat bagian‐bagian tentang :
1. Identifikasi
Jabatan Bagian
identifikasi jabatan mengandung beberapa informasi, diantaranya nama
jabatan yang berfungsi untuk menspesifikasi nama jabatan seperti penyelia
dari operasi pengolahan data, manajer penjualan atau pegawai pengendalian
inventori. Kemudian status jabatan yang memungkinkan untuk
identifikasi cepat atas status eksem bebas atau tidak eksem dari jabatan.
Kode jabatan memungkinkan perujukan yang mudah atas semua jabatan.
2. Ringkasan
Jabatan Ringkasan
jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yang
mendaftarkan hanya fungsi dan kegiatan utamanya. 3.
Hubungan, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Penetapan hubungan memperlihatkan hubungan pemegang jabatan
dengan yang di dalam dan di luar organisasi. Bagian tanggung jawab dan
kewajiban menggambarkan daftar yang rinci tentang tanggung jawab dan
kewajiban yang sebenarnya dari jabatan.
4. Wewenang
dari pemegang jabatan Bagian
ini akan menentukan batas‐batas wewenang pemegang jabatan, termasuk
wewenang pengambilan keputusannya, supervise langsung dari personil
yang lain dan batas‐batas penganggaran.
5. Standar
Kinerja Bagian
ini menetapkan standar‐standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karyawan
dalam masing‐masing tugas dan tanggung jawab utama dari uraian
jabatan. 6.
Kondisi Kerja
Uraian jabatan juga akan mendaftarkan kondisi kerja umum yang tercakup
pada jabatan. Bagian ini mungkin mencakup hal‐hal seperti tingkat
kebisingan, kondisi yang berbahaya atau kepanasan.
7. Spesifikasi
Jabatan Spesifikasi
tersebut menunjukkan orang macam apakah yang direkrut dan dalam
kualitas apakah orang tersebut hendaknya diuji. Spesifikasi jabatan bisa
merupakan satu bagian terpisah pada uraian jabatan atau dokumen yang
sama sekali terpisah sering disajikan pada bagian belakang dari uraian jabatan.
Gary Dessler 2007 menyebutkan ada beberapa pedoman final untuk
menulis uraian jabatan, yaitu :
a. Jelas
Uraian jabatan hendaknya melukiskan pekerjaan dan posisi itu sebegitu
baik sehingga tugas‐tugas itu jelas tanpa rujukan ke uraian jabatan lain.
b. Spesifik
Kata ‐kata yang digunakan haruslah spesifik dan mengandung aksi. Misalnya
adalah menganalisis, menyampaikan, mengumpulkan, merencanakan dan
merekomendasikan. Posisi pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi
pada umumnya memiliki tugas‐tugas yang paling rinci, sementara posisi
tingkat lebih tinggi berhadapan dengan aspek yang lebih luas.
c. Singkat
Pernyataan yang singkat dan akurat biasanya paling baik dalam
menyelesaikan tujuan.
d. Periksa
ulang rechek Pemeriksaan
kembali bertujuan apakah uraian jabatan itu bisa dipahami oleh
pembaca.
2.4 Evaluasi Jabatan