Proses Perkembangan Islam di Indonesia
77 Inskripsi
Usaha-usaha yang dilakukan Sultan Ageng untuk mengembalikan Banten:
1. memajukan perdagangan Banten dengan
meluaskan daerah kekuasaan, 2.
menjadikan Banten sebagai bandar internasional,
3. memodernisasi bangunan istana dengan
arsitektur Lukas Cardeel, 4.
memajukan Islam, 5.
menentang monopoli VOC dan mengusir VOC dari Banten., dan
6. membangun armada laut.
patih jawi. Wilayah Mancanegara, baik wetan maupun kilen, masing-masing dikepalai oleh wedana bupati, sama seperti di wilayah Mancanegara. Selain bergelar tumenggung atau adipati, wedana bupati di
wilayah Pesisiran juga bergelar Kiai Demang atau Kiai Ngabehi.
Di bidang pengadilan, terdapat jabatan jeksa yang berhak mengemukakan bukti dan mengajukan
tuntutan. Adapun yang berhak mengadili adalah raja. Sementara itu, pejabat-pejabat seperti wedana dan bupati tidak mendapat gaji, tetapi mereka mendapat hak tanah gaduhan sebagai tanah lungguh. Untuk
menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan diciptakan peraturan-peraturan yang dinamakan angger- angger. Angger-angger ini harus ditaati oleh seluruh penduduk.
Tugas
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima orang siswa. Dengan bekal berbagai literatur dan ensiklopedi, susunlah silsilah raja-raja di Kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak, Pajang, dan
Mataram serta peran raja-raja tersebut atas perkembangan Islam di Indonesia Kumpulkan hasilnya pada guru
6. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten didirikan oleh Fatahillah 1527. Semula, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Hindu Pajajaran. Kemudian, Banten direbut dan diperintah oleh
Fatahillah dari Demak. Pada tahun 1552, Fatahillah menyerahkan Banten kepada putranya, Hasanuddin. Fatahillah sendiri pergi ke Cirebon dan berdakwah di sana sampai wafat
1570. Ia dimakamkan di desa Gunung Jati. Oleh karena itu, ia disebut Sunan Gunung Jati.
Di bawah pemerintahan Hasanuddin 1552 – 1570, Banten mengalami kemajuan di bidang
perdagangan dan wilayah kekuasaannya meluas sampai ke Lampung dan Sumatra
Selatan. Setelah wafat, Hasanuddin digantikan oleh putranya, Panembahan Yusuf 1570 –
1580. Pada masa pemerintahannya, Pajajaran berhasil ditaklukkan 1579.
Panembahan Yusuf wafat pada tahun 1580 dan digantikan putranya, Maulana Muhammad
1580 – 1597. Pada masa pemerintahannya, datanglah Belanda. Ia menyambut kedatangan
Belanda dan oleh Belanda ia diberi gelar Ratu Banten. Sepeninggal Ratu Banten, peme- rintahan dipegang oleh Abdulmufakir yang masih kanak-kanak 1597 – 1640. Ia didam-
pingi oleh walinya, Pangeran Ranamenggala. Pada tahun 1640, Abdulmufakir diganti oleh Abu Mali Ahmad 1640 – 1651.
Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa 1651 – 1682. Pada masa pemerintahannya, Banten mencapai kejayaan. Sultan
Ageng mengadakan pembangunan, seperti jalan, pelabuhan, pasar, masjid yang pada
Di unduh dari : Bukupaket.com
78
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
Inskripsi
Faktor-faktor penyebab Kerajaan Makassar menjadi besar: 1.
letaknya strategis, baik sekali untuk pelabuhan; 2.
jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan pedagang Islam pindah ke Makassar.
dasarnya untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Banten. Namun sejak VOC turut campur tangan dalam pemerintahan Banten, kehidupan sosial masyarakatnya
mengalami kemerosotan.
Keadaan semakin memburuk ketika terjadi pertentangan antara Sultan Ageng dan Sultan Haji, putranya dari selir. Pertentangan ini berawal ketika Sultan Ageng mengangkat
Pangeran Purbaya putra kedua sebagai putra mahkota. Pengangkatan ini membuat iri Sultan Haji. Berbeda dengan ayahnya, Sultan Haji memihak VOC. Bahkan, dia meminta
bantuan VOC untuk menyingkirkan Sultan Ageng dan Pangeran Purbaya. Sebagai imbalannya, VOC meminta Sultan Haji untuk menandatangani perjanjian pada tahun 1682
yang isinya, antara lain, Belanda mengakui Sultan Haji sebagai sultan di Banten; Banten harus melepaskan tuntutannya atas Cirebon; Banten tidak boleh berdagang lagi di daerah
Maluku, hanya Belanda yang boleh mengekspor lada dan memasukkan kain ke wilayah kekuasaan Banten; Cisadane merupakan batas antara Banten dan Belanda. Perjanjian
tersebut mengakibatkan Banten berada pada posisi yang sulit karena ia kehilangan peranannya sebagai pelabuhan bebas sejak adanya monopoli dari Belanda.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap oleh VOC sedangkan Pangeran Purbaya dapat meloloskan diri. Setelah menjadi tawanan Belanda selama delapan tahun, Sultan
Ageng wafat 1692. Adapun Pangeran Purbaya tertangkap oleh Untung Suropati, utusan Belanda, dan wafat pada tahun 1689.
7. Kerajaan Gowa – Tallo