Proses Perkembangan Islam di Indonesia
63
A. Proses Awal Penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia
Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai. Ada beberapa sumber sejarah mengenai masuknya Islam ke Nusantara.
1. Abad ke-7 yang diberitakan dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dagang dengan Cina.
2. Abad ke-11 adanya makam Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1028 di Leran, Gresik, Jawa Timur.
3. Abad ke-13 tepatnya tahun 1292 Marcopolo mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai. Berdasarkan berita dari Marcopolo pada tahun 1292 dan cerita dari Ibnu Batutah yang
mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-14, maka diperkirakan agama Islam sudah masuk di Indonesia sejak abad ke-13. Di samping itu, batu nisan kubur Malik al Saleh
yang meninggal tahun 1297 juga memperkuat bukti-bukti bahwa pada saat itu telah terdapat kerajaan Islam di Indonesia.
Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Islam masuk ke Nusantara. 1. Islam berasal dari Arab. Hal ini sesuai berita dari dinasti Tang, pedagang Arab yang
singgah di Sriwijaya untuk mengisi bahan bakar kemudian ke Cina. 2. Islam berasal dari Persia. Hal ini karena di Indonesia ada aliran tasawuf seperti di Persia
Iran. 3. Islam berasal dari India Gujarat dengan alasan unsur Islam di Indonesia menunjukkan
kesamaan yang ada di India dan bentuk nisan Malik al Saleh menyerupai bentuk batu nisan di India. Selain itu, ada tokoh yang beralasan dari Gujarat. Kelompok ini dipelopori oleh
Snouck Hurgronje dan diikuti oleh J.P. Moquute, R.A. Kern. Pendapat ini didasarkan pada: a. akibat kemunduran dinasti Abbasiah Bagdad oleh Hulagu pada tahun 1258,
b. berita Marcopolo tahun 1292, c. berita Ibnu Batutah pada abad ke-14,
d. nisan kubur Sultan Malik as Saleh yang berangka tahun awal Majapahit 1297, e. kedatangan Islam hingga terbentuknya masyarakat muslim di Indonesia sejak abad
ke-13 berdasarkan pada ajaran tasawuf yang berasal dari Persia. Islam menyebar di Indonesia melalui cara-cara berikut.
1. Melalui perdagangan
Pedagang-pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India
telah ikut ambil bagian dalam jalan lalu lintas perdagangan yang menghubung-
kan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara, pada abad ke-7 sampai abad
ke-16. Para pedagang muslim yang akhirnya juga singgah di Indonesia ini,
ternyata tidak hanya semata-mata melakukan kegiatan dagang.
Inskripsi
Sebab-sebab Islam mudah berkembang di Nusantara 1.
Syarat masuk Islam sangat mudah. 2.
Upacara Islam sangat sederhana. 3.
Agama Islam di Indonesia mudah menyesuaikan dengan tradisi Indonesia.
4. Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
5. Runtuhnya kerajaan Hindu- Buddha mempercepat
perkembangan Islam.
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan, orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan
perkampungan Islam di Kedah Malaka, Aceh, dan Palembang. Pada akhir abad ke-12, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot karena didesak oleh
kekuasaan Kertanegara dari Singasari. Seiring dengan kemunduran Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalignya semakin giat melakukan peran politik dalam
mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya kerajaan Hindu-Buddha abad ke-13 berdiri kerajaan kecil yang bercorak
Islam, yaitu Samudra Pasai yang terletak di pesisir timur laut wilayah Aceh. Kemudian pada awal abad ke-15 telah berdiri Kerajaan Malaka. Sejak saat itu, Aceh dan Malaka
berkembang menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai dan banyak dikunjungi oleh para pedagang Islam dan penduduk dari berbagai daerah terjadi interaksi yang
akhirnya banyak yang masuk Islam. Setelah pulang ke daerah asal, mereka menyebarkan agama Islam ke daerahnya. Agama dan kebudayaan Islam dari Malaka menyebar ke
wilayah Sumatra Selatan, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Dalam suasana demikian, banyak raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Contohnya, Demak
abad ke-15, Ternate abad ke-15, Gowa abad ke-16, dan Banjar abad ke-16.
2. Melalui perkawinan