Pergerakan Kebangsaan
125 10. Gerakan buruh
Gerakan buruh adalah organisasi pekerja atau kaum buruh untuk memperjuangkan nasib mereka. Tujuan organisasi ini adalah memelihara dan memperbaiki syarat perburuhan
dengan mengatur hubungan kerja, mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pemerintah, dan mengatur kaum pekerja sebagai golongan tersusun yang membangun bangsa.
Konsep dan Aktualita
Macam-macam organisasi buruh
a. Staats Spoor Bond Serikat Buruh Kereta Api milik Belanda berdiri tahun 1905. b. Vereniging van Spoor Tramweg Personeel VSTP = Serikat Buruh Kereta Api yang terpengaruh ISDV
di bawah Semaun, Sneevliet, berdiri di Semarang tahun 1908. c. Persatuan Pergerakan Kaum Buruh PPKB gabungan buruh yang diketuai Semaun yang berpusat di
Yogyakarta dengan Perserikatan Pegawai Bumi Putera sebagai tulang punggungnya. d. Personeel Fabriek Bond PFB = Serikat Buruh Pabrik.
e. Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri PVPN, serikat buruh pegawai negeri di bawah R.P. Suroso. f.
PSSI Persatuan Serikat Sekerja Indonesia, serikat kerja berpartai di Surabaya tahun 1930. g. PKBI Perserikatan Kaum Buruh Indonesia, serikat kerja berpartai didirikan PNI BaruPartindo yang
bertujuan memperbaiki nasib kaum buruh dalam mengembangkan perasaan kebangsaan. h. CPBI Centra Perkumpulan Buruh Indonesia, perkumpulan buruh Indonesia hasil kongres kaum buruh,
asas perjuangan self help. Tujuannya adalah perbaikan kaum buruh dalam sosial, ekonomi, dan politik; berusaha mencipta susunan produksi yang tidak kapitalis.
11. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia PI merupakan perkumpulan pelajar Indonesia di negeri Belanda
yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. PI berdiri pada tahun 1908 dengan nama Indische
Vereniging dan tokohnya adalah Sosrokartono, Husein Jayadiningrat, Notosuroto, dan Sumitro
Kolopaking. Setelah kedatangan Soewardi Soerjaningrat dan Tjipto ke negeri Belanda
1913, PI bergerak dalam bidang politik. Pada tahun 1922, Indische Vereniging berubah nama
menjadi Perhimpunan Indonesia.
Orang Belanda yang memerhatikan penderitaan rakyat Indonesia, misalnya Mr. Abendanon, Van Deventer, Dr. Snouck Hurgronje, berusaha memperjuangkan nasib
bangsa Indonesia. Pada peringatan ulang tahun ke-15, Indische Vereniging, mengeluarkan buku berjudul Gedenboek karangan Sukiman W.S. yang menghebohkan Belanda.
Keradikalan PI ditunjukkan dengan mengganti nama majalahnya, Hindia Poetra, dengan nama Indonesia Merdeka. Penegasan PI ini juga terlihat pada penyempurnaan
kegiatan pada tahun 1925 sebagai berikut.
Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar
Gambar 5.11 Beberapa tokoh Perhimpunan
Indonesia
Di unduh dari : Bukupaket.com
126
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
a. Hanya bangsa yang bersatu dan dapat menyingkirkan pertikaian antargolongan yang dapat mematahkan penjajahan. Untuk mencapai tujuan perlu dibentuk massa aksi
nasional yang berdasar kemampuan dan kekuatan sendiri. b. Untuk mencapai tujuan, perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
c. Hal yang penting dalam masalah penjajahan adalah pertentangan kepentingan antara penjajah dan terjajah. Oleh karena itu, harus mempertajam pertentangan kepentingan.
d. Bangsa Indonesia harus melakukan segala usaha untuk mengembalikan keadaan bangsa yang dirusak secara jasmani dan rohani oleh Belanda.
PI mengadakan hubungan dengan organisasi internasional dalam rangka propaganda memperjuangkan Indonesia merdeka dan anti-penjajahan. Adapun jenis hubungan tersebut
sebagai berikut. a. Turut serta kegiatan Komintern dan Association Pour Etude des Civilisation Orientales
Perhimpunan untuk Mempelajari Kebudayaan Timur yang didirikan di Paris 1925, di samping itu turut dalam Liga Penentang Imperalis.
b. Mengikuti kongres dalam rangka mencari dukungan perjuangan Indonesia, antara lain,
1 Kongres Demokrasi untuk perdamaian tahun 1926 di Paris, Prancis; 2 Kongres Liga Melawan Imperalisme dan Penindasan Penjajah di Brussel 1927;
3 Kongres Wanita Indonesia di Grand, Swiss 1927.
Manifesto politik pergerakan nasional menurut PI sebagai berikut. a. Persatuan dan kesatuan.
b. Demokrasi. c. Swadaya, yaitu mengandalkan kemampuan sendiri dan secara nonkooperasi Indonesia
dapat mencapai kemerdekaan.
Konsep dan Aktualita
Kongres Pemuda Indonesia
Kongres Pemuda I diselenggarakan tanggal 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta yang diketuai Moh. Tabrani dengan anggota Bander Johan, Sumarto, Jan Toule, dan Paul Pinontuan. Tujuan Kongres I adalah
menanamkan semangat kerja sama antarperkumpulan pemuda Indonesia dalam arti yang lebih luas. Pada saat itu, perasaan kedaerahan masih kuat sehingga untuk mempersatukan para pemuda masih sangat sulit.
Kongres Pemuda II berlangsung tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta yang diketuai oleh Sugondo dari PPPKI, Joko Marsaid sebagai wakil dari Jong Java, Muh. Yamin dari Sumatranen Bond sebagai
sekretaris, dan Amir Sjarifuddin dari Jong Batak Bond sebagai bendahara. Berbeda dengan Kongres Pemuda I yang masih diliputi oleh sifat kedaerahan, Kongres Pemuda II sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan
dan kesatuan.
Kongres ini berhasil merumuskan beberapa keputusan, antara lain, a. mengikrarkan Sumpah Pemuda;
b. Merah Putih diakui sebagai bendera nasional; c. Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan;
d. semua organisasi pemuda dilebur dalam satu wadah, yaitu Indonesia Muda 1930.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pergerakan Kebangsaan
127
Bunyi Sumpah Pemuda
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia. Kedua
: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia. Ketiga
: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
12. Parindra Partai Indonesia Raya