Perkembangan Pengaruh Barat dan Perubahan Ekonomi ....
97 Inskripsi
Selain dari kaum humanis Belanda, pelaksanaan tanam paksa juga mendapat
reaksi dari rakyat pribumi, misalnya perlawanan di Pariaman, Sumatra Barat
1841, di Padang 1844, dan di Jawa 1846 dengan membakar kebun tembakau
milik Belanda.
Akhirnya, tanam paksa dihapuskan, di- awali dengan dikeluarkannya undang-undang
Regrering Reglement pada tahun 1854 tentang penghapusan perbudakan. Namun pada
praktiknya, perbudakan baru dihapuskan pada tanggal 1 Januari 1860. Selanjutnya, pada tahun
1864 dikeluarkan Undang-Undang Keuangan Comptabiliteits Wet yang mewajibkan
anggaran belanja Hindia Belanda disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan demikian, ada pengawasan dari Badan Legislatif di Nederland. Kemudian pada tahun
1870 dikeluarkan UU Gula Suiker Wet dan UU Tanah Agrarische Wet.
Tanam paksa benar-benar dihapuskan pada tahun 1917. Sebagai bukti, kewajiban tanam kopi di Priangan, Manado, Tapanuli, dan Sumatra Barat dihapuskan.
b. Kolonial Liberal
Setelah tanam paksa dihapuskan, pemerintah Belanda melaksanakan politik kolonial liberal di Indonesia dengan memberikan kebebasan pada pengusaha swasta
untuk menanamkan modal di Indonesia. Namun, pelaksanaannya tetap menyengsarakan rakyat karena kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan semata-mata untuk kepentingan
kolonial Belanda. Belanda tetap melaksanakan cara-cara menguasai bangsa Indonesia dengan perjanjian, perang, dan pemecah belah.
Pelaksanaan politik kolonial liberal sering disebut Politik Pintu Terbuka Opendeur Politiek, yaitu membuka modal swasta asing untuk ditanamkan di Indonesia. Dengan
politik tersebut, Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah, mendapatkan tenaga yang murah, tempat pemasaran barang produk Eropa serta tempat
penanaman modal asing. Modal swasta Belanda serta modal bangsa Barat lainnya masuk ke Indonesia dan ditanamkan ke dalam pertanian dan perkebunan sehingga
perkebunan tebu dan tembakau berkembang pesat.
Pembukaan daerah perkebunan di luar Jawa seperti di Sumatra menjadi semakin luas, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Oleh karena itu, muncullah
sistem kontrak kuli kontrak. Untuk menjamin agar para kuli tidak melarikan diri sebelum habis kontraknya, dikeluarkanlah peraturan Koeli Ordonnantie yang berisi
ancaman hukuman bagi para pekerja perkebunan yang melanggar ketentuan.
Pelaksanaan politik kolonial liberal ternyata banyak mendatangkan penderitaan bagi rakyat terutama buruh sebab upah yang mereka terima tidak seperti yang tertera
dalam kontrak. Akibatnya, banyak buruh yang melarikan diri, terutama dari Deli, Sumatra Utara.
Dari kenyataan di atas jelas Belanda tetap masih melaksanakan usaha menindas bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat pada hal-hal berikut.
1 Kegiatan ekonomi baik perdagangan atau perkebunan tetap dimonopoli Belanda walaupun dilaksanakan oleh kaum swasta Belanda sehingga tetap membawa
kesengsaraan rakyat Indonesia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
98
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
Inskripsi
Akhir abad ke-19, Belanda mengeluarkan Perjanjian Panjang Lange Verklaring isinya:
1. raja-raja mengakui bahwa kekuasaannya diperoleh dari kemurahan hati pemerintah Belanda;
2. raja yang berani menentang pemerintah Belanda akan diganti, dipecat, atau dibunuh;
3. takhta kerajaan yang dipegang adalah jaminan dari pemerintah Belanda;
4. tugas raja adalah patuh kepada pemerintah Belanda.
2 Belanda melaksanakan politik mencari untung sendiri dengan mendirikan kongsi angkatan laut Belanda KLM dan angkatan udara KPM.
3 Lewat perjanjian dan perang untuk menindas segala bentuk perlawanan terhadap Belanda.
4 Banyak campur tangan di kalangan istana agar mudah memengaruhi para penguasa kerajaan.
Selanjutnya pada awal abad ke-20, dari pihak Belanda mulai muncul sikap
agak lunak, bahkan pada tahun 1918, Van Limburg Stirum memberikan Janji
November yang isinya bahwa setelah Perang Dunia I, Indonesia akan diberi
kemerdekaan. Untuk itu lalu dibentuk Volksraad Dewan Rakyat yang meru-
pakan alat keikutsertaan bangsa Indo- nesia dalam menentukan nasibnya.
Diskusi
Bandingkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial di Indonesia Adakah kebijakan yang menguntungkan dan merugikan rakyat Indonesia? Apakah pengaruh
kebijakan-kebijakan tersebut masih dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia pada saat ini? Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam diskusi kelas yang didampingi guru
B. Perkembangan Sistem Pemerintahan, Struktur Birokrasi, dan Sistem Hukum pada Masa Kolonial