Pengaruh Perkembangan Hindu-Buddha pada ....
11
Bangunan candi di Indonesia yang ber- corak Hindu, antara lain, candi Prambanan,
candi Sambisari, candi Ratu Boko, candi Gedongsongo, candi Sukuh, candi Dieng,
candi Jago, candi Singasari, candi Kidal, candi Panataran, candi Surawana, dan
gapura Bajang Ratu. Bangunan candi yang bercorak Buddha, antara lain, candi Boro-
budur, candi Mendut, candi Pawon, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, dan candi
Muara Takus.
Beberapa peninggalan bangunan lain yang menyerupai candi sebagai berikut. a. Patirtan atau pemandian, misalnya, patirtan di Jalatunda dan Belahan lereng Gunung
Penanggungan, di candi Tikus Trowulan, dan di Gona Gajah Gianyar, Bali. b. Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat sepuluh candi yang
dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di Pakerisan. c. Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk. Contoh candi semacam
ini adalah candi Plumbangan, candi Bajang Ratu, dan candi Jedong. d. Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua untuk jalan keluar
masuk. Contoh candi semacam ini adalah candi Bentar dan candi Wringin Lawang.
2. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni rupa
Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha dari India adalah seni pahat atau
ukir dan seni patung. Seni pahat atau ukir umumnya berupa hiasan-hiasan dinding candi dengan tema suasana Gunung
Mahameru, tempat kediaman para dewa. Hiasan yang terdapat pada ambang pintu atau relung adalah kepala kala yang
disebut Banaspati raja hutan. Kala yang terdapat pada candi di Jawa Tengah selalu dirangkai dengan makara, yaitu sejenis
buaya yang menghiasi bagian bawah kanan kiri pintu atau relung.
Pola hiasan lainnya berupa daun-daunan yang dirangkai dengan sulur-sulur melingkar menjadi sulur gelung. Pola ini
menghiasi bidang naik horizontal maupun vertikal. Ada juga bentuk-bentuk hiasan berupa bunga teratai biru utpala, merah
padam, dan putih kumala. Pola-pola teratai ini tidak dibedakan berdasarkan warna, melainkan detail bentuknya yang berbeda-beda. Khususnya
pada dinding candi di Jawa Tengah, terdapat hiasan pohon kalpataru semacam beringin yang diapit oleh dua ekor hewan atau sepasang kenari.
Sumber: Temples of Java
Gambar 1.4 Contoh kala yang
menjadi hiasan candi Kalasan
Sumber: Temples of Java
Gambar 1.3 Candi Borobudur, salah satu contoh candi
bercorak Buddha
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
Beberapa candi memiliki relief yang melukiskan suatu cerita. Cerita tersebut diambil dari kitab kesusastraan ataupun keagamaan. Gaya relief tiap-tiap daerah memiliki keunikan.
Relief di Jawa Timur bergaya mayang dengan objek-objeknya berbentuk gepeng dua dimensi. Adapun relief di Jawa Tengah bergaya naturalis dengan lekukan-lekukan yang
dalam sehingga memberi kesan tiga dimensi. Pada masa Kerajaan Majapahit, relief di Jawa Timur meniru gaya Jawa Tengah dengan memberikan latar belakang pemandangan
sehingga tercipta kesan tiga dimensi.
Relief-relief yang penting sebagai berikut. a. Relief candi Borobudur menceritakan Kormani-
bhangga, menggambarkan perbuatan manusia serta hukum-hukumnya sesuai dengan Ganda-
wyuha Sudhana mencari ilmu. b. Relief candi Roro Jonggrang menceritakan kisah
Ramayana dan Kresnayana. Seni patung yang berkembang umumnya berupa
patung atau arca raja pada sebuah candi. Raja yang sudah meninggal dimuliakan dalam wujud arca dewa.
Contoh seni patung hasil kebudayaan Hindu-Buddha kini dapat kita saksikan di candi Prambanan patung Roro Jonggrang dan di Museum
Mojokerto Jawa Timur. Salah satu koleksi museum tersebut yang terindah adalah patung Airlangga perwujudan Wisnu dan patung Ken Dedes.
3. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni sastra