124
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS
Penangkapan tokoh PNI mengakibatkan PNI pecah menjadi dua. a. Kelompok yang tidak setuju PNI dibubarkan tetap mempertahankan ideologi PNI
dengan nama baru, yakni Pendidikan Nasional Indonesia PNI Baru, tokohnya Moh. Hatta, Sutan Syahrir.
b. Kelompok yang setuju PNI dibubarkan membentuk Partindo dipimpin Mr. Sartono.
9. Gerakan wanita
Pelopor gerakan wanita adalah R.A. Kartini, putri Bupati Jepara Ario Sosrodiningrat. Kartini lahir pada tanggal 21 April
1879. Cita-cita beliau adalah memperbaiki derajat kaum wanita melalui pendidikan dan pengajaran. Untuk merealisasikan
tujuannya itu, Kartini mengadakan kontak lewat surat dengan wanita Barat dan juga Nusantara. Surat-surat Kartini inilah oleh
Mr. Abendanon dijadikan buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dari Jawa Barat juga muncul tokoh wanita, yaitu Dewi Sartika yang berusaha melepaskan tradisi dan adat pingitan bagi wanita seperti kawin
paksa dan poligami. Perjuangan Kartini dan Dewi Sartika kemudian mengilhami gerakan-gerakan wanita.
a. Putri Mardiko 1912 berdiri di Jakarta, tujuannya memberikan bantuan bimbingan dan penerangan pada gadis pribumi dalam menuntut pelajaran, tokohnya adalah
R.A. Sabaruddin, R.A. Sutinah, Joyo, R.R. Rukmini. b. Kartini Fonds dana Kartini yang didirikan Ny. T. Ch. Van Deventer 1912 dengan
tujuan mendirikan sekolah bagi kaum wanita, misalnya Maju Kemuliaan di Bandung, Pawiyatan Wanito di Magelang, Wanito Susilo di Pemalang, Wanito Hadi di Jepara,
Budi Wanito di Solo, dan Wanito Rukun Santoso di Malang. c. Keutamaan Istri, berdiri di Tasikmalaya 1913 dengan tujuan mendirikan sekolah
untuk anak-anak gadis. d. Kerajinan Amal Setia, berdiri di Gadang, Sumatra Barat tanggal 11 Februari 1914
dengan ketua Rohana Kudus. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan pendidikan wanita seperti cara mengatur rumah tangga, kerajinan
tangan, dan cara pemasarannya. e. Sarikat Kaum Ibu Sumatra di Bukittinggi.
f. Perkumpulan Ina Tani di Ambon. Untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang kewanitaan dilakukan dengan
menerbitkan surat kabar Putri Hindia di Bandung, Wanita Swara di Brebes, Soenting Melajoe di Bukittinggi, Putri Mardiko di Jakarta, Estri Oetomo di Semarang, Soewara
Perempoean di Padang, dan Perempuan Bergerak di Medan.
Kongres Wanita pada tanggal 22 Desember 1928 diselenggarakan di Yogyakarta. Peristiwa ini diperingati sebagai hari Ibu. Hasilnya, dibentuk Perserikatan Perempuan
Indonesia PPI yang bertujuan untuk mempererat hubungan perkumpulan wanita, memperbaiki nasib dan derajat wanita, serta mengadakan kursus kesehatan.
Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar
Gambar 5.10 R.A. Kartini
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pergerakan Kebangsaan
125 10. Gerakan buruh
Gerakan buruh adalah organisasi pekerja atau kaum buruh untuk memperjuangkan nasib mereka. Tujuan organisasi ini adalah memelihara dan memperbaiki syarat perburuhan
dengan mengatur hubungan kerja, mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pemerintah, dan mengatur kaum pekerja sebagai golongan tersusun yang membangun bangsa.
Konsep dan Aktualita
Macam-macam organisasi buruh
a. Staats Spoor Bond Serikat Buruh Kereta Api milik Belanda berdiri tahun 1905. b. Vereniging van Spoor Tramweg Personeel VSTP = Serikat Buruh Kereta Api yang terpengaruh ISDV
di bawah Semaun, Sneevliet, berdiri di Semarang tahun 1908. c. Persatuan Pergerakan Kaum Buruh PPKB gabungan buruh yang diketuai Semaun yang berpusat di
Yogyakarta dengan Perserikatan Pegawai Bumi Putera sebagai tulang punggungnya. d. Personeel Fabriek Bond PFB = Serikat Buruh Pabrik.
e. Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri PVPN, serikat buruh pegawai negeri di bawah R.P. Suroso. f.
PSSI Persatuan Serikat Sekerja Indonesia, serikat kerja berpartai di Surabaya tahun 1930. g. PKBI Perserikatan Kaum Buruh Indonesia, serikat kerja berpartai didirikan PNI BaruPartindo yang
bertujuan memperbaiki nasib kaum buruh dalam mengembangkan perasaan kebangsaan. h. CPBI Centra Perkumpulan Buruh Indonesia, perkumpulan buruh Indonesia hasil kongres kaum buruh,
asas perjuangan self help. Tujuannya adalah perbaikan kaum buruh dalam sosial, ekonomi, dan politik; berusaha mencipta susunan produksi yang tidak kapitalis.
11. Perhimpunan Indonesia