BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, iklim tropis yang dimiliki negara ini membuatnya menjadi negara yang agraris yang
banyak mengandalkan sektor agraria dalam menunjang pembangunan dan kebutuhan masyarakatnya.
Begitu banyak jenis tanaman pertanian yang ada di Indonesia yang seyogyanya menjadi bahan makanan masyarakatnya, antara lain, padi, ubi, jagung,
kentang, wortel, dan lain-lain. Padi merupakan tanaman paling penting di negeri kita Indonesia. Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras
yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi.
Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti Cina, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain. Padi
merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah
memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang cina sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh
India sekitar 100 – 800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi
adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos dan Vietnam.
Universitas Sumatera Utara
Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Cina 31 dari total produksi dunia, India 20, dan Indonesia 9. Namun hanya sebagian kecil
produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara hanya 5 - 6 dari total produksi dunia. Thailand merupakan pengekspor padi utama 26 dari total padi
yang diperdagangkan di dunia diikuti Vietnam 15 dan Amerika Serikat 11. Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia 14 dari padi yang
diperdagangkan di dunia diikuti Bangladesh 4, dan Brazil 3. Indonesia yang pernah swasembada beras tahun 1985,1986,1993 dan merupakan penghasil padi no
3 terbesar di dunia, ternyata saat ini Indonesia malah menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia 14 dari yang diperdagangkan dunia. Indonesia yang
digembar-gemborkan sebagai negara agraris, ternyata harus mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam.
Memang sudah seharusya pemerintah memperhatikan produksi padi di Negara ini mengingat komsumsi beras yang terus meningkat dari tahun ke tahun,
dan ada baiknya kita tidak terus mengimpor padi dari Negara lain.
Untuk itu perlu diperhatikan secara intensif produksi padi di Indonesia, apa- apa saja yang menjadi faktor produksinya dalam hal ini penulis mengambil daerah
produksi padi di Kabupaten Deli Serdang dimana padi juga menjadi komoditi andalan di Kabupaten tersebut. Maka melihat permasalahan yang ada, penulis
mengambil 3 variabel yang dijadikan sandaran untuk melihat produksi padi di kabupaten Deli Serdang yaitu yaitu luas tanah, Produktivitas, dan Hasil Prodksi padi.
Universitas Sumatera Utara
Penulis menggunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh produksi padi di kabupaten Deli Serdang. Di beberapa literatur yang ada,
khususnya buku-buku yang berkenaan dengan statistik, regresi linear diartikan sebagai suatu teknik untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan
perkiraan tersebut untuk melihat pengaruh antar variable dan dapat dijadikan prediksi kedepannya, jadi dengan sederhana juga dapat disebutkan bahwa analisa
regresi linear adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas Independent variable dengan variabel terikat
dependent variable hingga didapat sebuah kesimpulan yang dapat di interpretasikan mengenai masalah yang diindentifikasi.
Berdasarkan masalah di atas, penulis mengambil judul : Analisis Pengaruh Luas Lahan dan Produktivitas Terhadap Hasil Produksi Padi di Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2009
1.2 Perumusan Masalah