12
B. Penelitian tentang Keterlibatan Aktif Kaum Muda dalam Hidup Menggereja
di Paroki St. Petrus Sungai Kayan
Kaum muda merupakan pribadi yang dinamis, mereka selalu berpikir dan bergerak maju seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Potensi, bakat
dan kreatifitas yang dimiliki kaum muda dapat disumbangkan sebagai pelayanan kaum muda dan diaktualisasikan di tengah-tengah Gereja.
Gereja mengharapkan agar kaum muda Katolik menjadi penggerak atau motivator kehidupan menggereja saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, kaum muda katolik merupakan aset berharga bagi Gereja. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk menjaga dan membimbing mereka dengan ajaran-ajaran
Katolik yang diharapkan dapat membawa mereka kepada kedewasaan iman akan Yesus Kristus.
1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan zaman dan budaya yang semakin merajalela pada masa sekarang ini dapat dengan mudah mempengaruhi dan merasuki kehidupan kaum
muda. Mengingat akan adanya perkembangan zaman yang dapat memberikan pengaruh buruk bagi kaum muda Gereja mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan agar kaum muda khususnya yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengolah pengalaman iman mereka sehingga dapat menjauhi berbagai kemungkinan
negatif yang merusak hidupnya. Kaum muda perlu dibantu untuk semakin mengenal Tuhan lewat
kegiatan-kegiatan yang diusahakan oleh Gereja dan masyarakat sehingga generasi muda sebagai penerus Gereja bersikap positif dan mau untuk melibatkan diri dalam
13
kegiatan-kegiatan hidup menggereja . Dengan terlibat aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh Gereja menjadi salah satu cara agar kaum muda menjadi generasi yang
dapat diandalkan oleh Gereja dan masyarakat di kemudian hari dengan keterlibatan aktif mereka dalam kehidupan menggereja.
2. Permasalahan Penelitian
a. Sejauh mana kaum muda terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus
Sungai Kayan? b.
Sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja?
c. Usaha apa yang dilakukan oleh Paroki untuk meningkatkan keterlibatan aktif
kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian yang dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah:
a. Mengetahui sejauh mana keterlibatan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai
Kayan dalam hidup menggereja. b.
Mengetahui sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.
c. Mengetahui program yang diusahakan oleh Paroki untuk meningkatkan
keterlibatan aktif kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja.
14
4. Metodologi Penelitian
Desain metodologi penelitian, meliputi: waktu penelitian, responden penelitian, jenis penelitian, dan instrumen penelitian, serta pembahasan tentang
variabel penelitian.
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 6 April sampai 23 April 2015. Tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan di semua stasi di Paroki St. Petrus
Sungai Kayan.
b. Responden Penelitian
Responden adalah orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan atau permintaan dalam kuesioner, boleh dan dapat memberikan jawabannya secara
bebas terhadap item Sutrisno Hadi, 1973: 187, atau orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian Suharsimi Arikunto, 1990: 116.
Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, penulis memilih responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Untuk menentukan responden
haruslah dibedakan antara populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Hadari Nawawi, 1985: 141-144.
Penulis menggunakan simple random sampling untuk menentukan jumlah responden, di setiap Stasi diambil sebanyak 5 responden. Dikatakan simple
sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
15
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2012: 82. Populasi dalam penelitian ini adalah kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan,
jumlah populasi kaum kaum muda yaitu 70 orang, untuk lebih menghemat waktu dalam penelitian maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
60 dan jumlah respondennya adalah 48.
c. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analisis. Pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah sehingga dapat memperoleh gambaran yang luas dan mendalam
Moleong, 2008: 5.
d. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup, yang akan ditujukan kepada kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Data
yang diperoleh melalui penggunaan kuesioner adalah data yang dikategorikan sebagai data faktual.
Kuesioner bersifat tertutup artinya setiap pertanyaan tertutup jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu yang dapat dipilih, dan responden tidak diberi
kesempatan untuk memberi jawaban lain Saifudin Azwar, 2009: 101.
16
e. Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang menjadi objek penelitian Suharsimi Arikunto, 1990: 12. Menurut Sutrisno Hadi 1973: 224,
variabel merupakan suatu gejala atau peristiwa yang bervariasi menurut jenis dan tingkatnya. Gejala itulah yang menjadi obyek penelitian. Dengan demikian variabel
adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian atau penelitian. Yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah sejauh mana kaum muda terlibat
dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, dan sejauh mana kaum muda mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam kehidupan menggereja.
Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah: Identitas responden, Pemahaman tentang pengertian kaum muda, Perkembangan dan Permasalahan kaum
muda, Pemahaman tentang Gereja, Pemahaman tentang hidup menggereja, Peran kaum muda dalam hidup menggereja, Keterlibatan kaum muda dalam Gereja,
Kesulitanpenghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja, Manfaat terlibat dalam hidup menggereja, Harapan dan usulan mengenai keaktifan dalam hidup
menggereja.
f. Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data ini, prosentasi suara responden diperoleh dengan cara membagi frekuensi suara masuk F dengan jumlah responden keseluruhannya
N kemudian dikalikan dengan 100, atau dengan rumus:
17
Tabel 1. Variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja dijabarkan ke dalam tabel berikut:
No Variabel
Item Jumlah
1 2
3 4
1 Identitas responden
1, 2, 3 3
2 Pemahaman tentang pengertian
kaum muda 4, 5, 6, 7
4 3
Perkembangan dan Permasalahan- permasalahan kaum muda
8, 9, 10, 11 4
4 Pemahaman tentang Gereja
12, 13, 14, 15 4
5 Pemahaman
tentang hidup
menggereja 16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25 10
6 Peran kaum muda dalam hidup
menggereja 26, 27, 28
3 7
Keterlibatan kaum muda dalam Gereja
29, 30, 31, 32, 33 5
8 Kesulitanpenghambat
untuk terlibat dalam hidup menggereja
34, 35, 36 3
9 Manfaat terlibat dalam hidup
menggereja 37, 38, 39
3 10
Harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda dalam
kegiatan menggereja 40, 41, 42, 43, 44, 45
6
Jumlah 45
45 5.
Laporan Hasil Penelitian
Pada bagian berikut ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap keterlibatan kaum muda dalam kegiatan kehidupan
menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, pada 6 April sampai 23 April 2015. Jumlah kuesioner yang disebarkan ke semua stasi di Paroki St. Petrus Sungai Kayan
adalah 60 kuesioner, namun dari jumlah tersebut hanya ada 48 responden yang mengisi dan mengembalikannya kepada peneliti dan 12 diantaranya tidak
mengembalikan. Laporan hasil penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut ini:
18
a. Identitas Responden
Tabel berikut ini akan memaparkan tentang identitas responden sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian.
Tabel 2. Identitas Responden N=48
No. item
Identitas Responden Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
1 Jenis kelamin
Laki-laki 23
47,92 Perempuan
25 52,08
2 Usia
13-15 tahun 16-19 tahun
20-24 tahun 25-29 tahun
30-35 tahun 24
8 9
4 4
50 15,67
17,73 8,30
8,30
3 Status
SMP SMA
Kuliah Bekerja
25 7
2 14
52,18 14,55
4,14 29,13
Tabel 2, menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin perempuan 52,08, dan responden yang berjenis kelamin laki-laki 47,92.
Responden berusia 13-15 tahun 50 dan yang berusia 16-19 tahun 15,67. Sedangkan yang berusia 20-24 tahun 17,73, kemudian yang berusia 25-29 tahun
8,3, dan yang berusia 30-35 tahun sekitar 8,3. Dari hasil penelitian status kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah SMP 52,18, SMA 14,55, kuliah
4,14, dan yang statusnya bekerja 29,13.
b.
Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda
Bagian ini akan memaparkan pemahaman para kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang pengertian kaum muda.
19
Tabel 3. Pemahaman tentang pengertian kaum muda N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
4 Menurut
Anda kaum muda adalah
mereka yang berusia
a. Antara 15-24 tahun
b. Antara 13-30 tahun
c. Antara 17-30 tahun
d. Antara 12-25 tahun
14 18
11
5 29,17
47,25 22,17
11,41
5 Menurut Anda
pengertian kaum
muda adalah a.
Orang yang sekerja atau sepaham
b. Orang yang berusia
muda c.
Orang yang masih Menempuh pendidikan
d. Orang yang belum
menikah 6
13 9
20 12,25
27,38 18,75
41,62 6
Ciri-ciri yang mele- kat
pada kaum
muda adalah a.
Pekerja keras b.
Kreatif dan energik c.
Malas-malasan d.
Bertanggung jawab 7
24 1
16 14,58
50 2,83
32,59 7
Masa peralihan bagi kaum muda adalah
a. Masa
kanak-kanak menuju ke masa dewasa
b. Masa awal pubertas
sampai mencapai kema- tangan
c. Masa kaum muda mulai
berinteraksi dengan
masyarakat dewasa d.
Masa menghadapi pe- riode peralihan kepu-
tusan-keputusan penting 15
12
16
5 31,25
25
33,33
10,42
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 di atas diketahui bahwa 22,17 kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa kaum muda
menurut mereka adalah yang berusia antara 17-30 tahun. Sementara 29, 17 menyebutkan bahwa kaum muda menurut mereka adalah yang berusia antara 15-24
tahun. Kemudian 47,25 menyebutkan bahwa usia kaum muda menurut mereka antara 13-30 tahun dan sekitar 11,41 menyebutkan bahwa usia kaum muda
menurut mereka antara 12-25 tahun. Sekitar 41,62 kaum muda di Paroki St. Petrus
20
Sungai Kayan menyebutkan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang belum menikah, sementara 12,25 mengatakan bahwa pengertian kaum
muda menurut mereka adalah orang yang sekerjasepaham, sedangkan 27,38 mengatakan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang
berusia muda, dan lainnya sekitar 89,75 mengatakan bahwa pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang yang masih menempuh pendidikan. Mengenai ciri-ciri
yang melekat pada kaum muda 50 menyebutkan bahwa kreatif dan energik adalah ciri-ciri yang melekat pada kaum muda. Kemudian 14,58 mengatakan bahwa ciri-
ciri yang melekat pada kaum muda adalah pekerja keras, sedangkan 2,83 mengatakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah malas-malasan,
dan lainnya 32,59 mengatakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah bertanggung jawab. Tentang masa peralihan bagi kaum muda sekitar 33,33
kaum muda di Paroki St.Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa masa peralihan adalah dimana masa kaum muda mulai berinteraksi dengan masyarakat dewasa.
Semetara 31,25 mengatakan masa peralihan adalah masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa, kemudia 25 mengatakan masa awal pubertas sampai mencapai
kematangan adalah masa peralihan bagi kaum muda, dan lainnya 10,42 menyebutkan bahwa masa peralihan adalah masa menghadapi periode peralihan
keputusan-keputusan penting.
c.
Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan Kaum Muda
Pada tabel 4 ini akan dibahas perkembangan dan permasalahan- permasalahan kaum muda yang terjadi di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
21
Tabel 4. Perkembangan dan Permasalahan-permasalahan kaum muda N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
8 Proses perkembangan
kaum muda dapat diketahui melalui
a. Perkembangan kepri-
badian b.
Perkembangan cara
berpikir c.
Perkembangan cara
bergaul dengan mas- yarakat
d. Perkembangan sikap
dan tindakan 7
13 8
20 14,56
27,04 16,66
41,74 9
Masalah-masalah yang sering dihadapi
kaum muda
dan dapat mempengaruhi
perkembangan men- tal adalah
a. Gaya hidup global
b. Cara berpikir yang
intelektual c.
Hidup dalam dunia khayalan
d. Hanyut dalam impian
dunia baru 14
16
9 9
29,17 33,33
18,75 18,75
10 Perkembangan emo-
sional kaum muda dapat terlihat pada
a. Semangat kaum muda
b. Keras kepala
c. Sikap masa bodoh
d. Cara berbicara
13 10
6 19
27,08 21,83
12,05 39,04
11 Masalah
penting yang dihadapi kaum
muda sehubungan
denganperkembangan sosial adalah
a. Bergaul
dengan kelom-pok
b. Peranan mereka dalam
kelompok c.
Penerimaan diri dalam Kelompok
d. Pengaruh-pengaruh
ke-lompok 17
12 4
15 35,42
25 8,33
31,25
Dalam tabel 4 ini disebutkan bahwa 41,74 responden menyatakan proses perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan sikap dan
tindakan. Kemudian 14,56 responden mereka menyatakan bahwa perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan kepribadian, sementara 27,04
responden yang menyatakan bahwa proses perkembangan kaum muda diketahui melalui perkembangan cara berpikir, sedangkan 16,66 responden lainnya
22
menyatakan bahwa perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan cara bergaul dengan masyarakat. Dari masalah-masalah yang sering
dihadapi kaum muda 33,33 responden mengatakan bahwa cara berpikir yang intelektual dapat mempengaruhi perkembangan mental. Sementara 29,17
responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa gaya hidup global yang dihadapi kaum muda dapat mempengaruhi perkembangan mental.
Kemudian 18,75 responden mengatakan bahwa hidup dalam dunia khayalan dapat mempengaruhi perkembangan mental kaum muda, dan lainnya 18,75 responden
mengatakan bahwa hanyut dalam impian dunia baru juga dapat mempengaruhi perkembangan mental kaum muda.
Mengenai perkembangan emosional kaum muda 39,04 responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa emosional dapat
terlihat pada cara bicara mereka. Sementara 27,08 responden mengatakan bahwa perkembangan emosional dapat terlihat pada semangat kaum muda. Kemudian
sekitar 21,83 responden kaum muda mengatakan bahwa emosional terlihat pada keras kepala, sedangkan 12,05 responden lainnya mengatakan bahwa
perkembangan emosional kaum muda dapat terlihat pada sikap masa bodoh mereka. Masalah-masalah penting yang dihadapi kaum muda sehubungan dengan
perkembangan sosial 35,42 mengatakan bahwa masalah penting yang dihadapi adalah bergaul dengan kelompok, 31,25 mengatakan bahwa pengaruh-pengaruh
kelompok menjadi masalah yang dihadapi sehubungan dengan perkembangan sosial, sedangkan 25 mengatakan peranan mereka dalam kelompok menjadi masalah
perkembangan sosial, dan sekitar 8,33 mengatakan masalah perkembangan sosial yang dihadapi kaum muda adalah dari penerimaan diri dalam kelompok.
23
d. Pemahaman tentang Gereja
Dalam tabel 5 ini akan dipaparkan mengenai pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang Gereja.
Tabel 5. Pemahaman tentang Gereja N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
12 Gereja berasal dari
kata igreja kata tersebut
berasal dari ejaan
a. Bahasa Yunani
b. Bahasa Portugis
c. Bahasa Latin
d. Bahasa Inggris
14 18
14
2 29,16
37,05 29,16
4,63 13
Arti kata Gereja adalah
a. Umat yang dipanggil
Tuhan b.
Umat yang diminta Tuhan
c. Umat yang dibebaskan
Tuhan d.
Umat yang dikuasai Tuhan
43
4 1
89,58
8,34 2,08
14 Ciri
khas ke
katolikan yang
pokok adalah
Gereja Semesta,
banyak artikel
dalam Konsili
Vatikan II menun- jukkan gambaran
Gereja Semesta
sebagai a.
Pengelompokan b.
Persekutuan c.
Penggolongan d.
Penyatuan 1
38 2
7 2,08
79,16 4,18
14,58
15 Gereja
adalah umat
yang dihimpun
oleh Allah di seluruh
dunia terdiri dari jemaat-jemaat se-
tempat
dan menjadi
nyata sebagai
per- temuan
liturgis terutama sebagai
a. Pertemuan Ekaristi
b. Pertemuan para Imam
c. Pertemuan
semua orang
d. Pertemuan Para Kudus
34 4
5
5 70,83
8,35 10,41
10,41
24
Dari hasil penelitian dalam tabel 5 ini diketahui bahwa 37,05 responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Portugis, kemudian
29,16 responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Yunani, sedangkan 29,16 responden lainnya menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan
bahasa Latin, dan lainnya 4,63 responden menyebutkan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Inggris.
Mengenai arti kata Gereja 89,58 responden menyebutkan arti kata Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan, Kemudian 8,34 responden lainnya
menyebutkan bahwa arti kata Gereja adalah umat yang dibebaskan Tuhan, sedangkan 2,08 responden menyebutkan bahwa arti Gereja adalah umat yang dikuasai Tuhan.
Tentang ciri khas kekatolikan yang pokok 79,16 responden mengatakan bahwa gambaran Gereja Semesta sebagai persekutuan, 2,08
mengatakan sebagai pengelompokan, kemudian 4,18 sebagai penggolongan, sedangkan 14,58 mengatakan sebagai penyatuan.
Mengenai Gereja yang dihimpun oleh Allah yang terdiri dari jemaat setempat dan menjadi nyata 70,83 menyatakan bahwa pertemuan liturgis yang
dihimpun oleh Allah di seluruh dunia ini terutama sebagai pertemuan Ekaristi, 8,35 menyatakan bahwa pertemuan liturgis ini sebagai pertemuan para Imam, 10,41
menyatakan bahwa pertemuan liturgis sebagai pertemuan semua orang, dan 10,41 lainnya menyatakan bahwa pertemuan liturgis ini sebagai pertemuan Para Kudus.
e. Pemahaman tentang Hidup Menggereja
Pada tabel 6 ini akan dibahas mengenai pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang hidup menggereja.
25
Tabel 6. Pemahaman tentang hidup menggereja N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
16 Hidup
menggereja adalah hidup dalam
a.
Persekutuan iman
b.
Iman yang utuh
c. Satu
dan
bersekutu
d.
Kedamaian
29 12
1 6
60,42 25
2,08 12,5
17 Manusia
meng- ungkapkan imannya
kepada Tuhan me- lalui berbagai sarana
atau simbol dalam doa, ibadat maupun
perayaan
ke- agamaan. Ungkapan
iman Anda
ber- bentuk
a.
Pujian
b.
Permohonan
c.
Pernyataan
d.
Syukur
10 17
1 20
20,83 35,41
2,08 41,68
18 Tugas
kenabian Gereja adalah
a. Mewartakan
b. Melayani
c. Memerintah
d. Menguasai
37 10
1 77,08
20,84 2,08
19 Tugas Kristus sebagai
Imam adalah a.
Menguduskan b.
Melayani c.
Memerintah d.
Memimpin 27
17 4
56,25 35,45
8,3 20
Tugas Kristus sebagai Raja adalah
a. Menguduskan
b. Menguasai
c. Memimpin
d. Mewartakan
8 1
26 13
16,6 2,18
54,16 27,06
21 Kerygma
adalah termasuk bidang
a. Penggembalaan
b. Pelayanan
c. Ibadat
d. Pewartaan
21 8
9 10
43,75 16,67
18,75 20,83
22 Bidang Ibadat adalah
a. Kerygma
b. Koinonia
c. Leiturgia
d. Diakonia
7 5
33 3
14,58 10,42
68,75
6,25 23
Koinonia adalah
bidang a.
Kesaksian b.
Pelayanan c.
Pewartaan d.
Penggembalaan 16
10 17
5 33,33
20,83 35,42
10,42
24 Bidang
pelayanan adalah
a. Martyria
b. Diakonia
8 27
16,67 56,25
26
1 2
3 4
5 c.
Koinonia d.
Leiturgia 7
6 14,58
12,5 25
Martyria adalah
bidang a.
Ibadat b.
Kesaksian c.
Pewartaan d.
Pengembalaan 3
28 10
7 6,25
58,34 20,83
14,58
Dalam tabel 6 ini akan diketahui pemahaman kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang hidup menggereja 60,42 mengatakan hidup
menggereja adalah hidup dalam persekutuan Iman, sekitar 25 mengatakan hidup dalam Iman yang utuh, 2,08 mengatakan bahwa hidup dalam satu dan bersekutu,
kemudian sekitar 12,5 mengatakan hidup menggereja adalah hidup dalam kedamaian. Dalam mengungkapkan imannya 41,68 responden menyebutkan bahwa
mereka mengungkapkan imannya dalam bentuk syukur. Kemudian 20,83 responden menyebutkan bahwa pujian adalah bentuk ungkapan iman mereka,
sedangkan 35,41 menyebutkan permohonan sebagai bentuk ungkapan iman, dan 2,08 menyebutkan bahwa pernyataan adalah bentuk ungkapan iman mereka.
Sekitar 77,08 menyebutkan tugas Kenabian Gereja adalah mewartakan, 20,84 menyebutkan melayani sebagai tugas kenabian Gereja, kemudian 2,08 tugas
kenabian Gereja yaitu memerintah. Mengenai tugas Kristus sebagai Imam 56,25 mengatakan tugas Kristus
sebagai Imam adalah menguduskan, 35,45 mengatakan Kristus sebagai Imam adalah melayani, 8,3 lainnya mengatakan Kristus sebagai Imam adalah memimpin.
Mengenai tugas Kristus sebagai Raja 54,16 menyatakan tugas Kristus sebagai Raja adalah memimpin, 16,6 menyatakan Kristus sebagai Raja adalah menguduskan,
sedangkan 2,18 menyatakan menguasai adalah tugas Kristus sebagai Raja, kemudian 27,06 menyatakan mewartakan adalah tugas Kristus sebagai Raja.
27
Sekitar 43,75 dari responden menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang penggembalaan, sementara 16,67 menyebutkan bidang pelayanan adalah
kerygma. Kemudian sekitar 18,75 menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang
ibadat, dan 20,83 responden menyebutkan kerygma adalah termasuk bidang pewartaan. Mengenai bidang ibadat 68,75 kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai
Kayan mengatakan leiturgia adalah temasuk bidang ibadat, sedangkan 14,58 mengatakan kerygma adalah termasuk bidang ibadat, kemudian 10,42 mengatakan
koinonia adalah termasuk bidang ibadat, dan 6,25 lainnya mengatakan diakonia
adalah termasuk bidang ibadat. Tentang koinonia 35,42 responden mengatakan koinonia
adalah bidang pewartaan, sekitar 33,33 mengatakan koinonia adalah bidang kesaksian, kemudian 20,83 responden mengatakan koinonia adalah bidang
pelayanan, sedangkan 10,42 lainnya mengatakan koinonia adalah bidang penggembalaan. Bidang pelayanan sekitar 56,25 mengatakan bidang pelayanan
adalah diakonia, 16,67 lainnya mengatakan bidang pelayanan adalah martyria, kemudian 14,58 mengatakan bahwa bidang pelayanan adalah koinonia, sementara
12,5 responden mengatakan bidang pelayanan adalah leiturgia.Mengenai martyria 58,34 kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan martyria
termasuk bidang kesaksian, 6,25 lainnya menyebutkan bahwa martyria termasuk bidang ibadat, kemudian 20,83 menyebutkan martyria adalah bidang pewartaan,
dan 14,58 menyebutkan martyria adalah bidang penggembalaan.
f. Peran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja Dalam tabel 7 ini akan diuraikan mengenai peran kaum muda dalam
hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
28
Tabel 7. Peran kaum muda dalam hidup menggereja N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
26 Kaum muda sangat
diharapkan ber-
tanggung jawab atas perannya
sebagai kaum muda katolik,
sebagai kaum muda apa
yang Anda
lakukan untuk men- gembangkan Gereja
a. Terlibat aktif dalam
kehidupan menggereja b.
Membangkitkan kesadaran kaum muda
untuk terlibat
di Gereja
c. Mempererat
persaudaraan antar
kaum muda katolik d.
Mengembangkan bakat
agar dapat
digunakan dalam
kegiatan di Gereja 21
16
7
4 43,75
33,33
14,58
8,34
27 Peran kaum muda
dalam kehidupan
menggereja adalah sebagai
a. Pelaksana
program kerja Dewan Paroki
b. Penerus Gereja di
masa depan c.
Pembantu Pastor
Paroki d.
Hanya sebagai umat saja
4 42
2 8,3
87,55 4,15
28 Pelayanan
yang dapat disumbangkan
kaum muda dalam Gereja adalah
a. Bakat dan kemampuan
b. Tenaga
c. Pikiran
d. Dana
32 9
5 2
66,68 18,75
10,43
4,14
Bertanggung jawab atas perannya sebagai kaum muda katolik 43,75 kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan memilih terlibat aktif dalam
kehidupan menggereja untuk menggembangkan Gereja. Sementara 33,33 mereka memilih membangkitkan kesadaran kaum muda untuk terlibat di Gereja, kemudian
14,58 memilih mempererat persaudaraan antar kaum muda katolik, sedangkan 8,34 lainnya memilih mengembangkan bakat agar dapat di pergunakan dalam
kegiatan di Gereja.
29
Mengenai peran kaum muda dalam kehidupan menggereja 87,55 responden memilih sebagai penerus Gereja di masa depan, kemudian 8,3 memilih
sebagai pelaksana program dewan paroki, sementara 4,15 lainnya memilih sebagai pembantu pastor paroki.
Sekitar 66,68 responden mengatakan bahwa bakat dan kemampuan yang mereka miliki sebagai pelayanan yang dapat disumbangkan dalam Gereja.
Sementara 18,75 mengatakan tenaga yang dapat mereka sumbangkan untuk Gereja sebagai pelayanan, sekitar 10,43 mereka menyumbangkan pikiranya untuk Gereja,
dan 4,14 lainnya mengatakan bahwa mereka menyumbangkan dana untuk pelayanan dalam Gereja.
g. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja Tabel 8 ini akan memaparkan mengenai keterlibatan kaum muda dalam
Gereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
Tabel 8. Keterlibatan kaum muda dalam Gereja N=48
No. Item
Daftar pernyataan
Alternatif jawaban Jumlah
1 2
3 4
5 29
Arti keterlibatan adalah
a. Ambil bagian dalam
sebuah organisasi b.
Sebuah pengabdian
yang dilakukan secara sukarela
c. Partisipasi dalam se-
buah kegiatan d.
Kehadiran dalam se- buah kegiatan
21 11
11 5
43.75 22,93
22,93 10,39
30 Perayaan
Ekaristi merupakan
a. Pertemuan
Orang Kudus
b. Perjamuan Tuhan
c. Perjamuan makan
d. Pertemuan Para Imam
11 33
2 2
22,93 68,75
4,16 4,16
30
1 2
3 4
5 31
Retret bertujuan untuk membina
umat dalam hal a.
Kepentingan pribadi b.
Pemeriksaan batin c.
Kepentingan sosial d.
Bersenang-senang 7
33 8
14,58 68,75
16,67
32 Tujuan
diadakannya rekoleksi adalah
a. Memberi
pengaruh positif kepada kaum
muda b.
Menjalankan program yang sudah direnca-
nakan c.
Mengumpulkan kaum muda lalu bersenang-
senang d.
Hanya mengisi waktu luang kaum muda
36 12
75 25
33 Fungsi
seorang pemimpin dalam
sebuah organisasi adalah
a. Memimpin tanpa me-
minta pendapat ang- gotanya
b. Banyak bicara sedikit
bekerja c.
Menggerakkan ang- gotanya untuk aktif
d. Membiarkan
ang- gotanya
bekerja sendiri
2
46 4,18
95,82
Dalam tabel 8 ini akan diketahui mengenai keterlibatan kaum muda dalam Gereja 43,75 responden mengatakan bahwa arti keterlibatan Gereja adalah
ambil bagian dalam sebuah organisasi. Kemudian 22,93 responden mengatakan bahwa sebuah pengabdian yang dilakukan secara sukarela adalah arti ketelibatan
Gereja, 22,93 responden lainnya mengatakan bahwa arti keterlibatan Gereja adalah partisipasi dalam sebuah kegiatan, dan sekitar 10,39 responden mengatakan bahwa
kehadiran dalam sebuah kegiatan adalah arti dari keterlibatan Gereja. Mengenai perayaan Ekaristi 68,75 responden mengatakan bahwa
perayaan Ekaristi merupakan Perjamuan Tuhan, sementara 22,93 responden
31
mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan pertemuan Orang Kudus, sedangkan 4,16 responden mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan
perjamuan makan, dan 4,16 responden lainnya mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan pertemuan para Imam.
Tentang retret 68,75 responden kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan menyebutkan bahwa retret bertujuan untuk membina umat dalam hal
pemeriksaan batin, sementara 14,58 responden menyebutkan bahwa tujuan retret untuk membina umat dalam hal kepentingan pribadi, sekitar 16,67 responden kaum
muda menyebutkan bahwa untuk membina umat dalam hal kepentingan sosial. Tujuan diadakan rekoleksi 75 responden mengatakan bahwa tujuan
rekoleksi adalah memberi pengaruh positif kepada kaum muda, dan 25 responden lainnya mengatakan bahwa tujuan rekoleksi adalah menjalankan program yang sudah
direncanakan. Mengenai fungsi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi 95,82 responden mengatakan bahwa menggerakkan anggotanya untuk aktif adalah fungsi
seorang pemimpin, dan sekitar 4,18 responden mengatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memimpin tanpa meminta pendapat anggotanya.
h. KesulitanPenghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja Pada tabel ini akan di bahas tentang kesulitanpenghambat kaum muda di
Paroki St. Petrus Sungai Kayan untuk terlibat dalam hidup menggereja.
Tabel 9. Kesulitanpenghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
34 Hal-hal
yang menghambat
a. Diri sendiri
b. Orang tua
20 1
41,68 2,08
32
1 2
3 4
5 kaum muda untuk
terlibat dalam
kegiatan menggereja adalah
c. Kesibukan
studipekerjaan d.
Dewan Paroki 25
2 52,08
4,16 35
Kesulitan apa
yang Anda alami untuk
terlibat dalam
kegiatan menggereja
a. Terlalu sibuk dengan
pekerjaankegiatan di sekolah
b. Tidak memiliki ken-
daraan untuk
ke gereja
c. Kegiatan
Gereja yang
tidak terorganisir
d. Tidak
berminat mengikuti
kegiatan di Gereja
33
3
6
6 68,65
6,25
12,55
12,55
36 Apakah
hambatankendala yang timbul dari
dalam diri Anda ketika
ingin terlibat
dalam kegiatan
menggereja a.
Urusan pribadi yang mendesak
b. Tidak memiliki bakat
kemampuan c.
Tidak memiliki
teman di Gereja d.
Tidak percaya diri untuk
terlibat di
Gereja 21
5 1
21 43,75
10,42 2,08
43,75
Pada tabel berikut ini ditemukan data tentang kesulitan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam keterlibatan di Gereja 52,08 responden
mengatakan bahwa hal-hal yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah kesibukan studipekerjaan. Kemudian 41,68 responden
mengatakan bahwa diri sendiri yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja, sementara 4,16 responden mengatakan bahwa hal yang
menjadi penghambat untuk terlibat adalah dewan paroki, dan sekitar 2,08 responden mengatakan bahwa orang tua yang menghambat mereka untuk terlibat
dalam kegiatan menggereja.
33
Adapun kesulitan yang mereka alami 68,65 menyatakan terlalu sibuk dengan pekerjaankegiatan disekolah mereka sulit untuk terlibat dalam kegiatan
menggereja. Sementara 6,25 menyatakan kesulitan yang mereka alami adalah tidak memiliki kendaraan untuk ke Gereja. Kemudian 12,55 mengatakan karena kegiatan
yang tidak terorganisir sehingga mereka sulit untuk terlibat dalam kegiatan menggereja, 12,55 lainnya mengatakan kesulitan yang dialami untuk terlibat dalam
kegiatan menggereja adalah karena tidak berminat mengikuti kegiatan di gereja. Mengenai hambatankendala yang timbul dari dalam diri 43,75
mengatakan urusan pribadi yang mendesak yang menjadi hambatan ketika ingin terlibat
dalam kegiatan
menggereja. Kemudian
43,75 mengatakan
hambatankendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah tidak percaya diri untuk terlibat di Gereja. Sedangkan 10,42 mengatakan tidak memiliki
bakatkemampuan menjadi hambatankendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja, sekitar 2,08 mengatakan bahwa tidak memiliki teman di Gereja yang
menjadi hambatankendala ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja.
i. Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja
Dalam tabel ini akan membahas mengenai manfaat terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
Tabel 10. Manfaat terlibat dalam hidup menggereja N=48
No. Item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
37 Manfaat apa yang
Anda peroleh dari kegiatan
a. Terjalin komunikasi
dan kerjasama antar sesama
19 39,58
34
1 2
3 4
5 menggereja
b. Membangkitkan per-
caya diri c.
Mempererat per-
saudaraan antar kaum muda
d. Mengembangkan
bakat dan kemam- puan
11 13
5 22,92
27,08
10,42
38 Manfaat apa yang
dapat diperoleh
Gereja dari
kegiatan kaum
muda a.
Gereja semakin
berkembang b.
Gereja memiliki
penerus di masa depan c.
Gereja menjadi ramai d.
Gereja dapat dikenal oleh
banyak kaum
muda 21
23 4
43,95 47,92
8,13
39 Manfaat apa yang
anda peroleh
sebagai kaum
muda dalam
kegiatan menggereja
dengan terlibat
aktif a.
Memperluas pengetahuan
b. Memiliki
banyak teman
c. Memperdalam iman
kepada Tuhan d.
Dikenal oleh banyak orang
15 2
31 31,25
4,18 64,57
Pada tabel 10 ini membahas mengenai manfaat keterlibatan dalam hidup menggereja 39,58 responden mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari
kegiatan menggereja adalah terjalin komunikasi dan kerjasama antar sesama. Kemudian 22,92 responden mengatakan bahwa manfaat dari mengikuti kegiatan
menggereja adalah membangkitkan percaya diri, sementara 27,08 responden mengatakan bahwa mempererat persaudaraan antar kaum muda adalah manfaat yang
diperoleh dari kegiatan menggereja. Sedangkan 10,42 responden lainnya mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari kegiatan menggereja adalah
mengembangkan bakat dan kemampuan. Mengenai manfaat yang dapat diperoleh Gereja dari kegiatan kaum muda 47,92 responden mengatakan bahwa Gereja
35
memiliki penerus di masa depan, kemudian 43,95 mengatakan bahwa Gereja semakin berkembang. Sedangkan 8,13 lainnya mengatakan bahwa manfaat yang
dapat diperoleh Gereja dari kegiatan kaum muda adalah Gereja dapat dikenal oleh banyak kaum muda.
Mengenai manfaat yang diperoleh kaum muda dengan terlibat aktif dalam kegiatan menggereja 64,57 mengatakan bahwa memperdalam iman kepada
Tuhan adalah manfaat dari keterlibatan aktif mereka. Sementara 31,25 mengatakan bahwa manfaat dari keterlibaatn aktif mereka dalam kegiatan menggereja adalah
memperluas pengetahuan, dan sekitar 4,18 lainnya mengatakan memiliki banyak teman adalah manfaat mereka terlibat aktif dalam kegiatan menggereja.
j. Harapan dan Usulan mengenai Keaktifan Kaum Muda dalam Kegiatan
Menggereja Dalam tabel 11 ini akan diuraikan mengenai harapan dan usulan dari
kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
Tabel 11. Harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda dalam kegiatan menggereja N=48
No. item
Daftar pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah 1
2 3
4 5
40 Apa
yang Anda
harapkan terhadap penyelenggaraan
dalam kegiatan
menggereja a.
Kegiatan yang dapat mengarahkan kaum
muda untuk terlibat aktif
b. Kegiatan yang men-
dapat tempat dalam program
tahunan paroki
c. Kegiatan yang dapat
35
5
3 72,81
10,47
6,25
36
1 2
3 4
5 disesuaikan dengan
waktu libur kaum muda
d. Kegiatan yang men-
dapat dukungan dari orang tua
5 10,47
41 Bentuk
kegiatan kaum muda seperti
apa yang menarik dan Anda harapkan
untuk diikuti oleh para kaum muda
agar mereka lebih aktif
mengikuti kegiatan
menggereja a.
Perayaan Ekaristi
kaum muda b.
Rekoleksi c.
Retret d.
Pendalaman iman 13
8 3
24 27,08
16,67 6,25
50
42 Tema seperti apa
yang Anda usulkan jika
mengikuti kegiatan
menggereja a.
Kaum muda bertemu dalam kasih Tuhan
b. Bersama
Gereja berani
mewartakan kabar gembira
c. Gereja milik kita
bersama d.
Kaum muda harapan Gereja
18 12
4 14
37,5 25
8,93 29,17
43 Apa
yang Anda
harapkan terkait
dengan isi
dan tujuan
kegiatan kaum muda dalam
kegiatan menggereja
a. Mengembangkan
wawasan moral b.
Mengembangkan wawasan rohani
c. Mengembangkan
potensi diri d.
Meneguhkan jati diri 1
33 7
7 2,09
68,75 14,58
14,58 44
Apa harapan Anda dengan
terlibat dalam
kegiatan hidup
menggereja a.
Dapat memberi
pengaruh positif
kepada kaum muda
b. Dapat memperluas
pengalaman c.
Lebih percaya diri d.
Mendapat kepercayaan
19
10 8
11 39,58
20,82 16,68
22,92
45 Berbagai
kegiatan yang diprogramkan,
diharapkan a.
Diri sendiri b.
Orang tua c.
Dewan Paroki 8
20 7
16,78 41,62
14,52
37
1 2
3 4
5 mendapat dukungan
dari d.
Pastor Paroki 13
27,08
Harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam kegiatan menggereja 72,81 responden menyebutkan bahwa
harapan dan usulan mereka terhadap penyelenggaraan dalam kegiatan menggereja adalah kegiatan yang dapat mengarahkan kaum muda untuk terlibat aktif. Sementara
10,47 responden mereka menyebutkan bahwa harapan dan usulan mereka adalah kegiatan yang mendapat tempat dalam program tahunan paroki, kemudian sekitar
6,25 responden menyebutkan bahwa kegiatan yang dapat disesuaikan dengan waktu libur kaum muda adalah harapan dan usulan mereka terhadap
penyelenggaraan dalam kegiatan menggereja. Sedangkan 10,47 responden lainnya menyebutkan bahwa harapan dan usulan mereka terhadap penyelenggaraan dalam
kegiatan menggereja adalah kegiatan yang mendapat dukungan dari orang tua. Mengenai bentuk kegiatan yang menarik yang diharapkan kaum muda di
Paroki St. Petrus Sungai Kayan ikuti agar mereka lebih aktif mengikuti kegiatan menggereja 50 responden mengatakan bahwa pendalaman iman, kemudian 27,08
responden mengatakan Perayaan Ekaristi kaum muda, sementara 16,67 responden mengatakan rekoleksi, dan 6,25 lainnya adalah retret.
Tentang tema yang diusulkan jika mengikuti kegiatan menggereja 37,5 responden mengatakan temanya adalah kaum muda bertemu dalam kasih Tuhan,
kemudian 25 responden mengatakan usulan untuk tema adalah bersama Gereja berani mewartakan kabar gembira, sekitar 8,93 responden mengusulkan Gereja
milik kita bersama, dan sekitar 29,17 responden mengusulkan temanya adalah
38
kaum muda harapan Gereja. Mengenai harapan kaum muda terkait dengan isi dan tujuan kegiatan dalam kegiatan menggereja 68,75 mengatakan harapan mereka
terkait isi dan tujuan untuk mengembangkan wawasan rohani, 2,09 mengatakan mengembangkan wawasan moral, sekitar 14,58 mengatakan mengembangkan
potensi diri, dan 14,58 lainnya meneguhkan jati diri. Adapun harapan dari kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan
39,58 responden mengatakan bahwa harapan mereka dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja agar dapat memberi pengaruh positif kepada kaum muda.
Kemudian 20,82 mengatakan agar dapat memperluas pengalaman, sedangkan 16,68 mengatakan agar lebih percaya diri, dan 22,92 mengatakan agar mendapat
kepercayaan. Dari berbagai kegiatan yang diprogramkan 41,62 responden kaum
muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengharapkan mendapat dukungan dari orang tua, sedangkan 16,78 responden membutuhkan dukungan dari diri sendiri,
kemudian 14,52 responden mengharapkan dukungan dari dewan paroki, dan 27,08 responden lainnya mengharapkan dukungan dari pastor paroki.
6. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut ini akan dipaparkan pembahasan hasil penelitian berdasarkan variabel penelitian yang meliputi identitas responden, pemahaman tentang pengertian
kaum muda, perkembangan dan permasalahan-permasalahan kaum muda, pemahaman tentang Gereja, pemahaman tentang hidup menggereja, peran kaum
muda dalam hidup menggereja, keterlibatan kaum muda dalam Gereja, kesulitanpenghambat untuk terlibat dalam hidup menggereja, manfaat terlibat dalam
39
hidup menggereja, serta harapan dan usulan mengenai keaktifan kaum muda dalam kegiatan menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan.
a.
Identitas Responden
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Maka diketahui jumlah responden dalam penelitian ini adalah 48 orang.
Responden yang paling banyak adalah yang berjenis kelamin perempuan 25 orang 52,08 dan yang berjenis kelamin laki-laki 23 orang 47,92. Dari segi usia
kaum muda yang berusia 13-15 tahun 24 orang 50, yang berusia 16-19 tahun 8 orang 15,67, sementara yang berusia 20-24 tahun 9 orang 17,73, kemudian
yang berusia 25-29 tahun 4 orang 8,3, dan yang berusia 30-35 tahun 4 orang 8,3. Status kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus Sungai Kayan adalah yang
berstatus SMP 25 orang 52,18, berstatus SMA 7 orang 14,55, kemudian yang berstatus kuliah 2 orang 4,14, dan yang statusnya sudah bekerja 14 orang
29,13. Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa responden di Paroki St. Petrus Sungai Kayan lebih banyak perempuan 52,08, usia mereka rata-rata 13-15
tahun 50, dan mereka adalah yang masih berstatus SMP 52,18.
b. Pemahaman tentang Pengertian Kaum Muda
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pemahaman responden yang ada di Paroki St.Petrus Sungai Kayan tentang pengertian kaum muda. Responden
yang mengatakan bahwa kaum muda adalah mereka yang berusia 15-24 tahun 14 orang 29,17, 18 orang responden 47,25 mengatakan bahwa kaum muda
menurut mereka adalah orang yang berusia 13-30 tahun, ini mereka pahami karena
40
usia kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan rata-rata mulai usia 13-30 tahun ke atas atau mereka yang belum menikah. Kemudian 11 orang 22,17 mengatakan
kaum muda adalah yang berusia 17-30 tahun, dan 5 orang responden lainnya 7,24 mengatakan menurut mereka usia kaum muda adalah 12-25 tahun. Mengenai
pengertian kaum muda 6 orang responden 12,25 mengatakan bahwa menurut mereka kaum muda adalah orang yang sekerjasepaham. Semantara 13 responden
27,38 mengatakan menurut mereka pengertian dari kaum muda adalah orang yang berusia muda. Kemudian 9 orang 18,75 mengatakan kaum muda adalah
orang yang masih menempuh pendidikan, dan 20 orang responden 41,62 mengatakan menurut mereka bahwa orang yang belum menikah adalah orang yang
masih disebut sebagai kaum muda. Tentang ciri-ciri yang melekat pada kaum muda 7 orang 14,58
mengatakan ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah pekerja keras, 24 orang responden 50 mengatakan bahwa kreatif dan energik adalah ciri-ciri dari kaum
muda yang bisa membangun dan menjadi generasi penerus Gereja. Sementara 1 orang responden 2,83 mengatakan ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah
malas-malasan. Kemudian 16 responden lainnya 32,59 mengatakan bertanggung jawab adalah ciri-ciri yang melekat pada kaum muda.
Mengenai masa peralihan bagi kaum muda 15 orang responden 31,25 mengatakan masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa adalah masa peralihan bagi
kaum muda, 12 orang responden 25 mengatakan bahwa masa peralihan bagi kaum muda adalah pada masa awal pubertas sampai mencapai kematangan.
Kemudian 16 orang 33,33 responden mengatakan masa dimana kaum muda mulai berinteraksi dengan masyarakat dewasa itu adalah masa peralihan bagi kaum
41
muda, dan 5 orang 10,42 mengatakan masa peralihan bagi kaum muda adalah masa dimana kaum muda mulai menghadapi periode peralihan keputusan-keputusan
penting. Dari hasil di atas pemahaman kaum muda di Paroki St.Petrus Sungai
Kayan tentang kaum muda. Menurut mereka kaum muda adalah mereka yang berusia antara 13-30 tahun 47,25. Pengertian kaum muda menurut mereka adalah orang
yang belum menikah 41,62. Kemudian menurut mereka ciri-ciri yang melekat pada kaum muda adalah kreatif dan energik 50, dan masa peralihan kaum muda
menurut mereka adalah masa dimana kaum muda mulai berinteraksi dengan masyarakat dewasa 33,33.
c. Perkembangan dan Permasalah-permasalahan Kaum Muda
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka akan dibahas mengenai perkembangan dan permasalahan kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus
Sungai Kayan. Dari 48 responden ada 7 orang responden 14,56 mengatakan bahwa proses perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan
kepribadiannya. Sementara 13 orang responden 27,04 mengatakan proses perkembangan kaum muda itu dapat diketahui melalui perkembangan cara berpikir
mereka. Kemudian 8 orang 16,66 mengatakan bahwa perkembangan cara bergaul dengan masyarakat adalah proses dari perkembangan kaum muda, dan 20 orang
lainnya 41,74 mengatakan bahwa proses perkembangan kaum muda dapat diketahui melalui perkembangan sikap dan tindakan kaum muda.
Adapun masalah-masalah yang sering dihadapi kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dan dapat mempengaruhi perkembangan mental mereka 14
42
orang 29,17 responden mengatakan bahwa gaya hidup global menjadi masalah dan dapat mempengaruhi perkembangan mental kaum muda. Kemudian 16 orang
33,33 responden mengatakan bahwa masalah-masalah yang sering dihadapi kaum muda dan dapat mempengaruhi perkembangan mental mereka adalah cara berpikir
yang intelektual. Sementara 9 orang 18,75 responden mengatakan bahwa hidup dalam dunia khayalan menjadi masalah yang sering dihadapi kaum muda dan
mempengaruhi perkembangan mental, sedangkan 9 orang lainnya 18,75 responden mengatakan bahwa hanyut dalam impian dunia baru adalah masalah kaum
muda dan dapat mempengaruhi perkembangan mental bagi kaum muda. Mengenai perkembangan emosional kaum muda 13 orang 27,08
responden mengatakan bahwa perkembangan emosional kaum muda dapat terlihat pada semangat kaum muda dalam melakukan suatu aktivitas. Sedangkan 10 orang
21,83 responden mengatakan bahwa perkembangan emosional kaum muda dapat terlihat pada keras kepala kaum muda yang biasanya tidak mau mendengarkan
pendapat atau masukan yang diberikan kepada mereka. Sementara 6 orang 12,05 responden mengatakan bahwa sikap masa bodoh kaum muda adalah perkembangan
emosional mereka, dan 19 orang lainnya sekitar 39,04 responden mengatakan bahwa perkembangan emosional kaum muda dapat terlihat pada cara mereka
berbicara. Adapun masalah-masalah penting yang dihadapi kaum muda 17 orang
responden 35,42 mengatakan bahwa masalah penting yang dihadapi kaum muda sehubungan dengan perkembangan sosial adalah bergaul dengan kelompok.
Sementara 12 orang 25 responden mengatakan bahwa peranan mereka dalam kelompok menjadi masalah penting yang dihadapi kaum muda sehubungan dengan
43
perkembangan sosial mereka. Sekitar 4 orang 8,33 responden mengatakan bahwa masalah-masalah penting yang dihadapi kaum muda sehubungan dengan
perkembangan sosial adalah penerimaan diri dalam kelompok. Kemudian 15 orang lainnya 31,25 responden mengatakan bahwa masalah penting yang dihadapi
kaum muda sehubungan dengan perkembangan sosial adalah pengaruh-pengaruh dari kelompok. Dari hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan
dan permasalahan-permasalahan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan. Proses perkembangan mereka dapat diketahui melalui perkembangan sikap dan
tindakan mereka 41,74 responden. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh mereka dan dapat mempengaruhi perkembangan mental mereka adalah cara berpikir
mereka yang intelektual 33,33 responden. Kemudian perkembangan emosional kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dapat terlihat pada cara bicara mereka
39,04, dan masalah-masalah penting yang dihadapi oleh mereka sehubungan dengan perkembangan sosial adalah cara bergaul dengan kelompok 35,42.
d. Pemahaman tentang Gereja
Berdasarkan hasil penelitian di Paroki St. Petrus Sungai Kayan maka dapat diketahui pemahaman kaum muda tentang Gereja. Dari 48 orang responden 14
orang 29,16 mengatakan Gereja yang berasal dari kata igreja, kata tersebut berasal dari ejaan bahasa Yunani. Kemudian 18 orang respondnen 37,05
mengatakan kata igreja berasal dari ejaan bahasa Portugis, sementara 14 orang 29,16 responden mengatakan kata igreja tersebut berasal dari ejaan bahasa Latin,
dan 2 orang lainnya 4,63 responden mengatakan kata igreja adalah berasal dari ejaan bahasa Inggris. Tentang arti kata Gereja 43 orang responden 89,58 di
44
Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa arti kata Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan. Sedangkan 4 orang 8,34 responden mengatakan arti kata Gereja
adalah umat yang dibebaskan Tuhan. Sementara 1 orang 2,08 mengatakan bahwa arti kata Gereja adalah umat yang dikuasai Tuhan.
Mengenai ciri khas kekatolikan yang pokok adalah Gereja Semesta, 1 orang responden 2,08 mengatakan bahwa artikel dalam Konsili Vatikan II itu
menunjukkan gambaran Gereja Semesta sebagai pengelompokan. Kemudian 38 orang responden 79,16 mengatakan ciri khas kekatolikan yang pokok dalam
Konsili Vatikan II menunjukkan gambaran Gereja Semesta sebagai persekutuan. Sementara 2 orang 4,18 mengatakan artikel dalam Konsili Vatikan II
menunjukkan gambaran Gereja Semesta sebagai penggolongan, dan 7 orang 14,58 responden mengatakan artikel dalam Konsili Vatikan II tentang ciri khas
kekatolikan yang menunjukkan gambaran Gereja Semesta sebagai penyatuan. Mengenai Gereja yang dihimpun oleh Allah di seluruh dunia yang terdiri dari
jemaat-jemaat 34 orang 70,83 responden mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi nyata sebagai pertemuan liturgis terutama sebagai pertemuan Ekaristi.
Sedangkan 4 orang responden 8,35 mengatakan pertemuan liturgis ini terutama sebagai pertemuan Para Imam. Kemudian 5 orang 10,41 responden mengatakan
bahwa pertemuan liturgis ini adalah terutama sebagai pertemuan semua orang, dan 5 orang lainnya 10,41 mengatakan pertemuan liturgis terutama sebagai pertemuan
Para Kudus. Dari hasil penelitian di atas, maka diketahui pemahaman kaum muda di
Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang Gereja. mereka memahami kata igreja yang berasal dari ejaan bahasa Portugis 37,05. Mereka memahami arti dari kata Gereja
45
adalah umat yang dipanggil Tuhan 89,58. Kemudian mereka memahami ciri khas kekatolikan dari artikel dalam Konsili Vatikan II menunjukkan bahwa gambaran
Gereja Semesta sebagai persekutuan 79,16, dan pertemuan liturgis terutama sebagai pertemuan Ekaristi 70,83.
e. Pemahaman tentang Hidup Menggereja
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan maka dapat diketahui pemahaman kaum muda tentang hidup
menggereja. Dari 48 responden ada 29 orang 60,42 yang mengatakan bahwa hidup menggereja adalah hidup dalam persekutuan iman. Kemudian 12 orang
responden 25 mengatakan hidup menggereja adalah hidup dalam iman yang utuh. Sementara 1 orang 2,08 mengatakan bahwa hidup menggereja adalah hidup
dalam satu dan bersekutu, dan 6 orang lainnya 12,5 mengatakan bahwa hidup menggereja adalah hidup dalam kedamaian.
Dalam mengungkapkan imannya kepada Tuhan dari 48 responden 10 orang responden 20,83 mengatakan bahwa mereka mengungkapkan imannya
kepada Tuhan dalam bentuk pujian. Sementara 17 orang 35,41 mengatakan bahwa mereka mengungkapkan imannya kepada Tuhan dalam bentuk permohonan.
Sedangkan 1 orang 2,08 mengatakan bahwa dengan pernyataan dapat mengungkapkan imannya kepada Tuhan. Kemudian 20 orang responden 41,68
mengatakan bahwa mereka mengungkapkan imannya kepada Tuhan dengan syukur. Tentang tugas kenabian Gereja 37 orang responden 77,08
mengatakan bahwa tugas kenabian Gereja adalah mewartakan. Kemudian 10 orang responden 20,84 mengatakan bahwa tugas dari kenabian Gereja adalah melayani.
46
Sedangkan 1 orang 2,08 mengatakan bahwa tugas kenabian Gereja adalah memerintah.
Adapun tugas Kristus sebagai Imam dari 48 kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan 27 orang 56,25 mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai
Imam adalah menguduskan. Sementara 17 orang 35,45 mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai Imam adalah melayani, dan sekitar 4 orang 8,3 responden
mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai Imam adalah memimpin. Mengenai tugas Kristus sebagai Raja 8 orang 16,6 kaum muda di
Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai Raja adalah menguduskan. Sementara 1 orang 2,18 mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai
Raja adalah menguasai. Kemudian 26 orang 54,16 mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai Raja adalah memimpin, dan 13 orang 27,06 responden
mengatakan bahwa tugas Kristus sebagai Raja adalah mewartakan. Dari hasil penelitian di Paroki St Petrus Sungai Kayan mengenai kerygma 21 orang kaum muda
43,75 mengatakan
bahwa kerygma
adalah termasuk
dalam bidang
penggembalaan. Sedangkan 8 orang responden 16,67 mengatakan bahwa kerygma
termasuk dalam bidang pelayanan. Sementara 9 orang responden 18,75 mengatakan bahwa kerygma adalah termasuk dalam bidang ibadat, dan 10 orang
responden lainnya 20,83 mengatakan bahwa kerygma adalah termasuk dalam bidang pewartaan.
Mengenai bidang ibadat dari 48 responden 7 orang 14,58 mengatakan bahwa bidang ibadat adalah kerygma. Kemudian 5 orang responden 10,42
mengatakan bahwa bidang ibadat adalah koinonia. Sedangkan 33 orang 68,75 mengatakan bahwa bidang ibadat adalah leiturgia, dan 3 orang responden 6,25
47
mengatakan bidang ibadat adalah diakonia. Dari 48 responden di Paroki St. Petrus Sungai Kayan ada 16 orang 33,33 mengatakan bahwa koinonia adalah termasuk
bidang kesaksian. Sementara 10 orang responden 20,83 mengatakan bahwa koinonia
adalah termasuk dalam bidang pelayanan. Sedangkan 17 orang responden 35,42 mengatakan bahwa koinonia adalah termasuk dalam bidang pewartaan.
Kemudian 5 orang lainnya 10,42 mengatakan bahwa koinonia termasuk dalam bidang penggembalaan.
Mengenai bidang pelayanan 8 orang responden 16,67 mengatakan bahwa bidang pelayanan adalah martyria. Sedangkan 27 orang 56,25 mengatakan
bahwa bidang pelayanan adalah diakonia. Kemudian 7 orang 14,58 mengatakan bahwa bidang pelayanan adalah koinonia, dan 6 orang responden 12,5
mengatakan bahwa bidang pelayanan adalah leiturgia. Sekitar 3 orang 6,25 responden di Paroki St. Petrus Sungai Kayan
mengatakan bahwa martyria adalah termasuk bidang ibadat. Kemudian 28 orang 58,34 mengatakan bahwa martyria adalah termasuk bidang kesaksian. Sedangkan
10 orang responden 20,83 mengatakan bahwa martyria adalah termasuk dalam bidang pewartaan, dan 7 orang 14,58 mengatakan bahwa martyria termasuk
dalam bidang penggembalaan. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pemahaman kaum
muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan tentang hidup menggereja. Mereka mengatakan bahwa hidup menggereja adalah hidup dalam persekutuan iman
60,42. Mereka mengungkapkan imannya kepada Tuhan dalam bentuk syukur kepada Tuhan 41,68. Mereka mengatakan bahwa tugas kenabian Gereja adalah
mewartakan 77,08, tugas Kristus sebagai Imam adalah menguduskan 56,25,
48
dan tugas Kristus sebagai Raja adalah memimpin 54,16. Mereka mengatakan bahwa kerygma adalah termasuk dalam bidang penggembalaan 43,75, mereka
mengatakan bidang ibadat adalah leiturgia 68,75, koinonia adalah bidang pewartaan 35,42, bidang pelayanan adalah diakonia 56,25, dan mereka
mengatakan bahwa martyria adalah termasuk bidang kesaksian 58,34.
f. Peran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja
Berdasarkan hasil penelitian di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, maka dapat diketahui sejauh mana peran kaum muda dalam hidup menggereja. Dari 48
responden yang ada 21 orang 43,75 mengatakan bahwa sebagai kaum muda untuk dapat mengembangkan Gereja mereka terlibat aktif dalam kehidupan
menggereja. Sedangkan 16 orang responden 33,33 mengatakan peran yang mereka lakukan sebagai kaum muda katolik adalah dengan membangkitkan
kesadaran kaum muda untuk terlibat di Gereja. Kemudian 7 orang 14,58 mengatakan bahwa sebagai kaum muda yang sangat bertanggung jawab atas
perannya sebagai kaum muda maka untuk menggembangkan Gereja mereka mempererat persaudaraan antar kaum muda katolik, dan 4 orang responden 8,34
mengatakan sebagai kaum muda katolik yang dapat dilakukan untuk menggembangkan Gereja adalah dengan menggembangkan bakat agar dapat
digunakan dalam kegiatan di Gereja. Mengenai peran kaum muda dalam kehidupan menggereja 4 orang
8,3 mengatakan bahwa peran mereka dalam Gereja sebagai pelaksana program kerja dewan Paroki. Sedangkan 42 orang 87,55 mengatakan bahwa peran mereka
dalam kehidupan menggereja adalah sebagai penerus Gereja dimasa depan.
49
Kemudian 2 orang 4,15 mengatakan bahwa peran mereka dalam kehidupan menggereja adalah sebagai pembantu pastor paroki.
Mengenai pelayanan yang dapat disumbangkan oleh kaum muda 32 orang 66,68 mengatakan bahwa pelayanan yang dapat mereka sumbangkan untuk
Gereja adalah bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Kemudian 9 orang 18,75 mengatakan bahwa pelayanan yang dapat disumbangkan dalam Gereja
adalah tenaga. Sementara 5 orang 10,43 mengatakan bahwa pelayanan yang dapat mereka sumbangkan bagi Gereja adalah pikiran, dan 2 orang lainnya 4,14
mengatakan bahwa pelayanan yang dapat mereka sumbangkan untuk Gereja adalah dana.
Dari hasil di atas maka diketahui peran kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam hidup menggereja. Kaum muda sangat diharapkan bertanggung
jawab atas perannya sebagai kaum muda katolik, maka untuk mengembangkan Gereja mereka terlibat aktif dalam kehidupan menggereja 43,75 responden. Peran
mereka dalam kehidupan menggereja adalah sebagai penerus Gereja di masa depan 87,55 responden, dan pelayanan yang dapat mereka sumbangkan untuk Gereja
adalah bakat dan kemampuan yang mereka miliki 66,68 responden.
g. Keterlibatan Kaum Muda dalam Gereja
Dari hasil penelitian di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, maka dapat diketahui keterlibatan kaum muda dalam Gereja. Dari 48 responden sebanyak 21
orang 43,75 mengatakan arti dari keterlibatan adalah ambil bagian dalam sebuah organisasi. Kemudian 11 orang 22,93 responden mengatakan arti dari
keterlibatan adalah sebuah pengabdian yang dilakukan secara sukarela, sedangkan 11
50
orang lainnya 22,93 responden mengatakan arti dari keterlibatan adalah partisipasi dalam sebuah kegiatan, dan sekitar 5 orang 10,39 responden
mengatakan arti dari keterlibatan adalah kehadiran mereka dalam sebuah kegiatan. Tentang perayaan Ekaristi ada 11 orang 22,93 mengatakan bahwa perayaan
Ekaristi merupakan pertemuan orang Kudus. Sementara 33 orang 68,75 mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan perjamuan Tuhan. Kemudian 2
orang 4,16 responden mengatakan bahwa perayaan Ekaristi merupakan perjamuan makan. Sedangkan 2 orang lainnya 4,16 mengatakan bahwa perayaan
Ekaristi merupakan pertemuan Para Imam. Mengenai tujuan dari retret ada 7 orang 14,58 responden yang
mengatakan bahwa retret bertujuan untuk membina umat dalam hal kepentingan pribadi. Sedangkan 33 orang responden 68,75 mengatakan bahwa retret bertujuan
untuk membina umat dalam hal pemeriksaan batin. Kemudian ada 8 orang responden 16,67 yang mengatakan bahwa retret bertujuan untuk membina umat dalam hal
kepentingan sosial. Mengenai tujuan diadakannya rekoleksi sekitar 36 orang responden
75 mengatakan bahwa tujuan diadakannya rekoleksi adalah memberi pengaruh positif kepada kaum muda. Sementara 12 orang responden 25 mengatakan bahwa
tujuan diadakannya rekoleksi adalah untuk menjalankan program yang sudah direncanakan. Mengenai fungsi dari seorang pemimpin dalam sebuah organisasi dari
48 orang responden 2 orang 4,18 yang mengatakan bahwa fungsi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah memimpin tanpa meminta pendapat
anggotanya. kemudian sekitar 46 orang responden 95,82 mengatakan bahwa fungsi dari seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah menggerakkan
51
anggotanya untuk aktif. Dari hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui sejauhmana keterlibatan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam
Gereja. Menurut mereka arti dari keterlibatan adalah ambil bagian dalam sebuah organisasi 43,75. Mereka mengatakan perayaan Ekaristi merupakan perjamuan
Tuhan 68,75. Menurut mereka retret bertujuan untuk membina umat dalam hal pemeriksaan batin 68,75. Mereka mengatakan tujuan diadakannya rekoleksi
adalah agar memberi pengaruh positif kepada kaum muda 75, dan menurut mereka fungsi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi adalah menggerakkan
anggotanya untuk aktif 95,82.
h. KesulitanPenghambat untuk Terlibat dalam Hidup Menggereja
Berdasarkan hasil penelitian akan diketahui kesulitanpenghambat bagi kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan untuk terlibat dalam hidup
menggereja. Sekitar 20 orang responden 41,68 mengatakan hal-hal yang menghambat kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah dari
dalam diri sendiri. Kemudian 1 orang responden 2,08 mengatakan hal-hal yang menghambat kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah dari pihak
orang tua. Sedangkan 25 orang responden 52,08 mengatakan hal-hal yang menghambat kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena
kesibukan studipekerjaan, dan 2 orang responden 4,16 mengatakan hal-hal yang menghambat kaum muda untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah dewan
Paroki. Mengenai kesulitan yang dialami untuk terlibat dalam kegiatan
menggereja 33 orang responden 68,65 mengatakan bahwa kesulitan yang dialami
52
untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena terlalu sibuk dengan pekerjaankegiatan di sekolah. Sementara 3 orang responden 6,25 mengatakan
bahwa kesulitan yang mereka alami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak memiliki kendaraan untuk ke gereja. Kemudian 6 orang responden
12,55 mengatakan bahwa kesulitan yang dialami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah kegiatan Gereja yang tidak terorganisir. Sedangkan 6 orang
responden lainnya 12,55 mengatakan bahwa kesulitan yang dialami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak berminat mengikuti kegiatan di
Gereja. Adapun hambatankendala yang timbul dari dalam diri kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan 21 orang responden 43,75 mengatakan bahwa
hambatankendala yang timbul dari dalam diri ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena urusan pribadi yang mendesak. Sementara 5 orang
responden 10,42 mengatakan bahwa hambatankendala yang timbul dari dalam diri ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak memiliki
bakatkemampuan yang dapat disumbangkan untuk Gereja. Sedangkan 1 orang responden 2,08 mengatakan bahwa hambatankendala yang timbul dari dalam
diri ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak memiliki teman di Gereja, dan 21 orang responden lainnya 43,75 mengatakan bahwa
hambatankendala yang timbul dari dalam diri ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena tidak percaya diri untuk terlibat di Gereja.
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui apasaja yang menjadi kesulitanpenghambat kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan untuk terlibat
dalam hidup menggereja. Hal-hal yang menghambat mereka untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena kesibukan studipekerjaan mereka 52,08.
53
Adapun kesulitan yang mereka alami untuk terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena terlalu sibuk dengan pekerjankegiatan di sekolah 68,65, dan yang
menjadi hambatankendala yang timbul dari dalam diri kaum muda ketika ingin terlibat dalam kegiatan menggereja adalah karena urusan pribadi yang mendesak
43,75 dan karena mereka tidak percaya diri untuk terlibat di Gereja 43,75.
i. Manfaat Terlibat dalam Hidup Menggereja
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan maka dapat diketahui manfaat apa yang di peroleh dari keterlibatan
dalam hidup menggereja. Ada 19 orang responden 39,58 mengatakan bahwa manfaat yang mereka peroleh dari kegiatan menggereja adalah terjalinnya
komunikasi dan kerjasama antar sesama kaum muda. Sementara 11 orang responden 22,92 mengatakan bahwa manfaat yang dapat mereka peroleh dari kegiatan
menggereja adalah untuk membangkitkan percaya diri. Sedangkan 13 orang 27,08 mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari kegiatan menggereja
adalah dapat mempererat persaudaraan antar kaum muda. Kemudian 5 orang lainnya 10,42 mengatakan bahwa manfaat yang dapat mereka peroleh dari kegiatan
menggereja adalah mengembangkan bakat dan kemampuan mereka. Adapun manfaat yang dapat diperoleh Gereja dari kegiatan kaum muda
21 orang 43,95 mengatakan bahwa manfaat yang dapat diperoleh Gereja adalah Gereja semakin berkembang. Kemudian 23 orang responden 47,92 mengatakan
bahwa manfaat yang dapat diperoleh Gereja dari kegiatan kaum muda adalah Gereja memiliki penerus di masa depan, dan 4 orang responden 8,13 mengatakan bahwa
manfaat yang diperoleh Gereja adalah Gereja dapat dikenal oleh banyak kaum muda.
54
Sebagai kaum muda 15 orang responden 31,25 mengatakan manfaat yang mereka peroleh sebagai kaum muda dalam kegiatan menggereja dengan terlibat aktif adalah
dapat memperluas pengetahuan. Sedangkan 2 orang responden 4,18 mengatakan bahwa manfaat yang dapat diperoleh dalam kegiatan menggereja dengan terlibat
aktif adalah memiliki banyak teman, dan 31 orang responden 64,57 mengatakan bahwa manfaat yang mereka peroleh dengan terlibat aktif dalam kegiatan
menggereja adalah dapat memperdalam iman kepada Tuhan. Dari hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui manfaat apasaja yang
diperoleh dari terlibat dalam hidup menggereja. Kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengatakan bahwa manfaat yang mereka peroleh dari kegiatan
menggereja adalah terjalinnya komunikasi dan kerjasama antar sesama kaum muda 39,58. Menurut mereka manfaat yang diperoleh Gereja dari kegiatan yang
mereka lakukan di Gereja adalah Gereja memiliki penerus di masa depan 47,92, dan manfaat yang mereka peroleh sebagai kaum muda yang aktif terlibat dalam
kegiatan menggereja adalah dapat memperdalam imannya kepada Tuhan 64,57.
j. Harapan dan Usulan mengenai Keaktifan Kaum Muda dalam Kegiatan
Menggereja Adapun harapan dan usulan kaum muda dari hasil penelitian yang
dilaksanakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan, harapan mereka 35 orang responden 72,81 mengharapkan kegiatan yang dapat mengarahkan kaum muda untuk
terlibat aktif dalam penyelenggeraan kegiatan menggereja. Kemudian 5 orang responden 10,47 mengharapkan kegiatan yang mendapat tempat dalam program
tahunan Paroki. Sedangkan 3 orang responden 6,25 mengharapkan
55
penyelenggaraan kegiatan yang dapat disesuaikan dengan waktu libur kaum muda dalam kegiatan menggereja, dan 5 orang responden lainnya 10,47 mengharapkan
kegiatan yang mendapat dukungan dari orang tua. Mengenai bentuk kegiatan yang diharapkan oleh kaum muda 13 orang
responden 27,08 mengharapkan Perayaan Ekaristi kaum muda dapat diselenggarakan di Paroki St. Petrus Sungai Kayan agar mereka lebih aktif mengikuti
kegiatan menggereja. Sementara 8 orang responden 16,67 mengharapkan rekoleksi bagi kaum muda agar dapat menarik mereka untuk lebih aktif mengikuti
kegiatan menggereja. Kemudian 3 orang responden 6,25 mengharapkan retret menjadi bentuk kegiatan yang diselenggarakan bagi mereka agar kaum muda lebih
aktif mengikuti kegiatan menggereja, dan 24 orang lainnya 50 mengharapkan pendalaman iman menjadi bentuk kegiatan yang selenggarakan agar mereka lebih
aktif mengikuti kegiatan menggereja. Adapun tema yang diusulkan oleh kaum muda di Paroki St. Petrus
Sungai Kayan jika mengikuti kegiatan menggereja 18 orang responden 37,5 mengusulkan tema kaum muda bertemu dalam kasih Tuhan. Kemudian 12 orang
25 mengusulkan tema bersama Gereja berani mewartakan kabar gembira. Sedangkan 4 orang 8,93 mengusulkan tema Gereja milik kita bersama, dan 14
orang lainnya 29,17 mengusulkan tema kaum muda harapan Gereja. Mengenai isi dan tujuan yang diharapkan oleh kaum muda 1 orang
2,09 mengharapkan isi dan tujuan dari kegiatan kaum muda dalam kegiatan menggereja adalah mengembangkan wawasan moral. Sementara 33 orang 68,75
mengharapkan isi dan tujuan dari kegiatan kaum muda dalam kegiatan menggereja adalah mengembangkan wawasan rohani. Kemudian 7 orang 14,58
56
mengharapkan isi dan tujuan dari kegiatan kaum muda dalam kegiatan menggereja adalah mnegembangkan potensi diri, dan 7 orang lainnya 14,58 mengharapkan isi
dan tujuan dari kegiatan kaum muda dalam kegiatan menggereja adalah meneguhkan jati diri kaum muda.
Adapun harapan dari kaum muda dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja 19 orang 39,58 mengharapkan dengan terlibat dalam kegiatan hidup
menggereja mereka dapat memberi pengaruh positif kepada kaum muda. Sedangkan 10 orang 20,82 mengharapkan dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja
dapat memperluas pengalaman. Kemudian 8 orang 16,68 mengharapkan dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja mereka menjadi lebih percaya diri, dan 11
orang lainnya 22,92 mengharapkan dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja mereka mendapat kepercayaan. Mengenai dukungan bagi kaum muda di
Paroki St. Petrus Sungai Kayan dalam melakukan berbagai kegiatan 8 orang 16,78 mengharapkan kegiatan yang telah diprogramkan bagi kaum muda dapat
dukungan dari diri sendiri. Sementara 20 orang 41,62 mengharapkan kegiatan yang telah diprogramkan bagi kaum muda mendapat dukungan dari orang tua
mereka. kemudian 7 orang 14,52 mengharapkan kegiatan yang telah diprogramkan bagi kaum muda mendapat dukungan dari dewan Paroki, dan 13 orang
lainnya 27,08 mengharapkan kegiatan yang telah diprogramkan bagi kaum muda mendapat dukungan dari pastor Paroki. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan
maka dapat diketahui harapan-harapan dan usulan dari kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan mengenai kegiatan yang mereka harapkan dapat
diselenggarakan adalah kegiatan yang dapat mengarahkan kaum muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan menggereja 72,81. Bentuk kegiatan yang mereka harapkan
57
yang menarik untuk diikuti oleh kaum muda agar lebih aktif dalam kegiatan menggereja adalah pendalaman iman 50, tema yang mereka usulkan jika
mengikuti kegiatan menggereja adalah kaum muda bertemu dalam kasih Tuhan 37,5, adapun isi dan tujuan yang diharapkan oleh mereka dalam kegiatan
menggereja adalah mengembangkan wawasan rohani 68,75, harapan dari mereka dengan terlibat dalam kegiatan hidup menggereja adalah dapat memberi pengaruh
positif kepada kaum muda 39,58, dan dari berbagai kegiatan yang diprogramkan bagi kaum muda mereka mengharapkan mendapat dukungan dari orang tua
41,62.
C. Rangkuman Hasil Penelitian di Paroki St. Petrus Sungai Kayan