123
masyarakat dan dengan sepenuh hati mengikuti dan melaksanakan kewajiban yang seharusnya dilakukan sesuai perannya, maka perlu untuk membantu kaum muda
mengerti tentang keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja melalui studi pustaka, dengan membahas mengenai kaum muda dalam Gereja, tentang hidup
menggereja, dan mengenai kaum muda dalam hidup menggereja. Untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja
maka diusulkan program katekese model Shared Christian Praxis. Tema umumnya ‘Kaum muda adalah harapan Gereja untuk mewartakan kabar gembira Allah. Gereja
mengharapkan dengan diadakannya kegiatan dalam hidup menggereja ini dapat membantu kaum muda untuk mau terlibat secara aktif dan bertanggung jawab atas
apa yang sudah dipercayakan masyarakat dan Gereja kepada mereka sebagai generasi penerus Gereja di masa depan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dipaparkan beberapa saran untuk meningkatkan dan menggerakkan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan
dalam hidup menggereja. Saran-saran tersebut diantaranya adalah: 1.
Pendamping kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan perlu mengadakan kegiatan yang tentunya menarik dan bisa menyadarkan kaum muda untuk
melibatkan diri lebih aktif dalam kegiatan menggereja. 2.
Pertemuan antar kaum muda perlu diadakan untuk berkumpul membicarakan rencana kegiatan yang akan dilakukan paling tidak sebulan sekali.
3. Kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan lebih mau untuk terlibat dalam
kegiatan hidup menggereja demi perkembangan Gereja di masa depan.
124
4. Pastor Paroki, Dewan Paroki, dan orang tua untuk meningkatkan dukungan dan
dorongan kepada kaum muda agar mereka semakin semangat dan mau melibatkan diri dalam hidup menggereja.
DAFTAR PUSTAKA
Amalorpavadass, D.S. S.J. 1972. Katekese sebagai Tugas Pastoral Gereja Seri Pradnyawidya No. 11. Yogyakarta: STFK “Pradnyawidya”.
Andita. http:www.erepublik.comarti-iman apa arti iman bagiku. accessed on November 13, 2014.
Banawiratma, J.B. 1992. Wujud Baru Hidup Menggereja: Diagonal dan Transformatif
. Yogyakarta: Kanisius. Dadang Sulaeman. 1995. Psikologi dan Dimensi-dimensi Perkembangan. Bandung:
Mandar Maju. Evendhy, M. 1989. Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Berhasil. Jakarta: P.D.
“Mari Belajar”. Hadari Nawawi. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada. Heuken, Adolf. 1994. Ensiklopedi Gereja 4. Jakarta: Cipta Loka Caraka.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jacobs, Tom. 1979. Dinamika Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
Katekismus Gereja Katolik
. 1995. P. Herman Embuiru SVD, Penerjemah. Ende: Arnoldus. Dokumen asli diterbitkan tahun 1993.
Kitab Hukum Kanonik Codex Iuris Canonici . 2006. V. Kartosiswoyo Pr, dkk.,
Penerjemah. Jakarta: Obor. Dokumen asli diterbitkan tahun 1983. Komisi Kateketik KWI. 2007. Persekutuan Murid-murid Yesus. Yogyakarta:
Kanisius. Konferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik: Buku Informasi dan
Referensi. Yogyakarta: Kanisius.
Konsili Vatikan II. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II R. Hardawiryana, Penerjemah. Jakarta: Obor. Dokumen asli diterbitkan tahun 1996.
Kristiatmo, Thomas. 2010. Jejak Langkah Kesukupan Tanjung Selor. Yogyakarta: Kanisius.
Lembaga Biblika Indonesia. 1991. Tafsir Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Liskar, Qosse. http:www.blogspot.comperan kaum muda dalam hidup menggereja.
accessed on October 28, 2014. Mangunharjana, AM. 1976. Kepemimpinan. Yogyakarta: Kanisius.
________ . 1985. Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius. ________ . 1986. Pendampingan Kaum Muda: Sebuah Pengantar. Yogyakarta:
Kanisius. Martasudjita, E. 2003. Sakramen-sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
________. 2005. Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P dan K. Sabato, Salvatore P. 1996. Kedudukan dan Peranan Kaum Muda dalam
Evangelisasi Paroki . Buku Pegangan Tahun Arah Pendampingan Kaum
Muda dan Agenda 1996 yang dikeluarkan untuk kaum muda di Paroki Santo Lukas Sunter, Jakarta.
126
Saifudin Azwar, MA., Dr. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Salito. http:www.academia.edumakalah-kelompokpertumbuhan fisik remaja.
accessed on september 09, 2014. Sarjumunarsa, Th. 1989. Menjadi Umat Yang Terlibat. Rohani, 36, hal. 497-499.
Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI. 2009. Menjadi Bernilai karena Memperjuangkan Nilai. Dalam Tim FDOM untuk Remaja Setingkat
SMA Ed.. Formasi Dasar Orang Muda untuk Remaja Setingkat SMA hal. 11-18. Yogyakarta: Kanisius.
Shelton, Charles. 1987. Spiritualitas Kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:
Alfabeta. Suhardiyanto, HJ. 2005. Pendidikan Hidup Menggereja. Diktat Mata Kuliah
Pendidikan Hidup Menggereja bagi semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rubeja Cipta. Suliangto. http:www.books.co.idTugas Gereja Martyria. accessed October 07,
2014. Sumarno Ds, M. 2013a. Pastoral Paroki. Diktat Mata Kuliah Pastoral Paroki untuk
mahasiswa semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
________ . 2013b. Pengantar PAK Paroki. Diktat Mata Kuliah Pengantar PAK Paroki untuk mahasiswa semester III, Program Studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
________ . 2013c. PPL PAK Paroki. Diktat Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan untuk mahasiswa semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sutrisno Hadi. 1973. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Tangdilintin, Philips. 2008. Pembinaan Generasi Muda: Visi dan Latihan. Jakarta: Obor.
Telaumbanua, Marianus. 1999. Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode, dan Peserta Katekese Gerejawi
. Jakarta: Obor. Verlag, Pattloch GmbH., Munich, Co, KG. 2012. Youcat Indonesia-Katekismus
Populer. R.D. Yohanes Dwi Harsanto, dkk., Penerjemah. Yogyakarta:
Kanisius. Wardjito, Hadrianus. 2013. Kaum Muda Kami Bersama Anda. Yogyakarta: Bajawa
Press. Yohanes Paulus II. 1992. Catechesi Tradendae. R. Hardawirjana, Penerjemah.
Jakarta: Dokpen KWI. Dokumen asli diterbitkan tahun 1979.
1
2
3
Lampiran 3: Pedoman Wawancara
1. Bagaimana sejarah berdirinya Gereja Paroki St. Petrus Sungai Kayan?
2. Bagaimana sejarah Gereja yang digunakan saat ini oleh umat di Paroki St. Petrus
Sungai Kayan? 3.
Bagaimana gambaran mengenai kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki St. Petrus Sungai Kayan?
4. Apasaja peran kaum muda dalam kegiatan di Gereja?
5. Berapa jumlah kaum muda yang ada di pusat Paroki St. Petrus Sungai kayan?
6. Berapa jumlah keseluruhan kaum muda di Paroki St. Petrus Sungai Kayan?
7. Berapa jumlah kaum muda yang aktif dalam kegiatan menggereja?
8. Mengapa kaum muda yang aktif dalam kegiatan Gereja hanya sedikit?
9. Berapakah jumlah kaum muda yang masih menempuh pendidikan?
10. Ada berapa kaum muda yang statusnya sudah bekerja?
11. Kapan kaum muda bisa berkumpul bersama secara utuh?
12. Apakah pihak Gereja sudah mengupayakan untuk mengumpulkan kaum muda?
13. Apasaja kegiatan yang diupayakan itu?
14. Apa harapan dari pihak Gereja setelah mengadakan kegiatan-kegiatan bagi kaum
muda? 15.
Apa harapan kaum muda dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Gereja?
16. Apakah kaum muda mengharapkan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh
Gereja tetap dipertahankan?
4
Lampiran 4: Hasil Wawancara
A. Pelaksanaan