METODOLOGI PENELITIAN Peran wali baptis terhadap perkembangan iman anak baptis usia remaja di Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI, LAPORAN

DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tiga bagian pokok, yaitu metodologi penelitian, laporan, dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peran wali baptis terhadap perkembangan iman anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta.

A. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, pengumpulan data, analisis data, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, variabel penelitian dan instrumen penelitian.

1. Rumusan Permasalahan

a. Bagaimana pemahaman tentang peranan dan tugas wali baptis terhadap perkembangan iman anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro. b. Bagaimana pelaksanaan peran wali baptis dalam pengembangan iman remaja di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. c. Sejauh mana kepentingan peran wali baptis dalam pengembangan iman remaja di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat manakah yang dialami oleh wali baptis ketika melaksanakan peran dan tugasnya dalam pengembangan iman anak baptis di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. e. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran wali baptis dalam mengembangkan iman anak baptis usia remaja supaya anak baptisnya dapat mencapai kedewasaan dalam iman Kristiani.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a. Mengetahui pemahaman tentang peran dan tugas wali baptis dalam mengembangkan iman anak baptis. b. Mengetahui bagaimana pelaksanaan peran wali baptis dalam mengembangkan iman anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro. c. Mengetahui sejauh mana kepentingan kehadiran wali baptis dalam mengembangkan iman anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro. d. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh wali baptis ketika melaksanakan peran dan tugasnya dalam mengembangkan iman anak baptis. e. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran wali baptis dalam mengembangkan iman anak baptis usia remaja supaya mencapai kedewasaan dalam imannya.

3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilaksanakan di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta adalah: a. Setelah memahami peran wali baptis terhadap perkembangan iman anak baptis usia remaja paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, ketrampilan dan kemampuan penulis dalam bidang pewartaan baik sebagai religius maupun sebagai katekis dalam hidup menggereja di masa mendatang. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input bagi paroki Kristus Raja Baciro secara khusus bidang pewartaan untuk meningkatkan peran wali baptis dalam pelaksanaan pendampingan iman untuk anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro. c. Semoga penelitian ini dapat menjadi sumbangan bagi prodi IPPAK Sanata Dharma dalam bidang pewartaan yang didukung melalui penelitian di paroki Kristus Raja Baciro.

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto. Sugiyono dalam Riduwan 2008: 50 menyatakan penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang gunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kaulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivismeinterpretif, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2014: 347.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah melalui wawancara terstruktur. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara penulis telah menyiapkan insrtumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, penulis juga menggunakan alat bantu seperti Handphone untuk merekam, kamera yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar Sugiyono, 2014: 387. Melalui data yang terkumpul penulis secara selektif akan memperoleh informasi tentang keadaan responden. Penulis akan mencatat data yang diperoleh melalui wawancara kemudian mendiskripsikan masalah-masalah yang ada di lingkungan responden. Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono,2014: 386. Dalam penelitian ini penulis melibatkan tiga unsur pokok, yakni; teknik wawancara, teknik observasi, dan pencatatan melalui dokumen. Ketiga teknik pengumpulan data ini akan digunakan untuk memperkaya temuan yang ada di lapangan paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Sugiyono, mengutip dari Esterberg 2002 menuliskan bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik Sugiyono, 2014: 384. Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak bisa ditemukan melalui observasi Sugiyono, 2014: 386.

7. Analisis Data

Dalam rangka penelitian kualitatif, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri dan orang lain Sugiyono, 2014: 402. Setelah data-data terkumpul melalui observasi, wawancara dan pencatatan melalui dokumen, penulis mengelompokkan jawaban-jawaban responden menurut kelompok variabel. Kemudian penulis akan mendeskripsikan jawaban-jawaban dari responden dan akan diuraikan pada bagian laporan dan hasil penelitian.

8. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta dipilih sebagai tempat atau lokasi penelitian, karena berdasarkan pertimbangan: Pertama, lokasi mudah dijangkau oleh penulis. Kedua: penulis lebih mudah memperoleh izin melakukan penelitian karena penulis adalah salah seorang umat paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dan awal bulan Juni 2015. Adapun alasan penelitian dilakukan pada bulan ini yakni, pertama: bulan ini merupakan bulan Maria. Kedua: Keuskupan Agung Semarang menetapkan bulan Mei ini sebagai Bulan Katekese Liturgi yang memasuki tahun ke- 17 dengan tema “ Liturgi sebagai Syukur atas Iman dan Panggilan ”. Dengan himbauan tersebut, Gereja Kristus Raja Baciro mempunyai moment untuk lebih mendalami tentang liturgi sebagai syukur atas iman dan panggilan. Dan sebagai wujud konkritnya umat paroki Kristus Raja Baciro mengadakan pertemuan di setiap lingkungan untuk memahami tema tersebut melalui bahan yang telah disediakan oleh KAS. Penulis juga turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Pada awal bulan juni ada penerimaan komuni pertama bagi anak-anak serta ada baptisan bayi. Dengan demikian penulis bisa lebih mudah untuk bertemu dengan para responden dan umat yang hendak diwawancarai.

9. Responden penelitian

a. Populasi

Sugiyono mengutip dari Spradley, istilah pop ulasi disebut dengan “social situa tion” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas aktivity yang berinteraksi secara sinergis Sugiyono, 2014: 363. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah, pertama: wali baptis yang pernah menjadi wali baptis, remaja Katolik Kristus Raja Baciro Yogyakarta, ketua bidang pewartaan, prodiakon paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta yang masih aktif dalam kegiatan menggereja sehingga membantu penulis untuk memperoleh data-data yang hendak diperoleh. Dalam penelitian ini penulis telah mewawancarai romo paroki Kristus Raja Baciro untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendaknya diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi jumlah lebih sedikit dari pada jumlah populasi Sunyoto, 2009: 125. Sampel penelitian ini adalah umat representatif paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta yang terdiri dari: tujuh orang anak baptis usai remaja 13-21 tahun yang telah dibaptis di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta dan delapan orang wali baptis yang masih aktif dalam kehidupan menggereja serta masih menjadi wali baptis selama tiga tahun terakhir dan tidak tertutup kemungkinan bagi mereka yang pernah menjadi wali baptis di paroki Baciro. Selain itu romo paroki, ketua bidang pewartaan, dan prodiakon Kristus Raja Baciro juga menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel yang berjumlah 20 orang ini dipilih karena dianggap mampu mewakili populasi dan mampu memberikan informasi data yang dibutuhkan oleh penulis. Adapun alasan penulis mengapa penelitian ini memfokuskan pada tiga tahun terakhir 2012-2015, karena dalam kurung waktu tersebut 2012-2013 merupakan tahun iman dan dikeluarkannya surat Apostolik bapak Paus Benediktus XVI tentang PORTA FIDEI pintu kepada iman. Bapak Paus Benediktus melihat krisis iman yang mendalam yang dialami oleh umat Kristiani dibanyak bangsa sebagai akibat dari sekularisasi global. Menanggapi ini, KAS menegaskan dan memberi perhatian pada formation iman berjenjang yang telah dibagi menjadi enam tahap sebagai gema dari Tahun Iman Oktober 2012- November 2013 sekaligus mengarahkan umat untuk memasuki Jubileum Teragung tahun 2033 dalam mengenangkan 2.000 tahun penebusan oleh Yesus Kristus.

10. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014: 96. Dalam skripsi terdiri dari dua variabel, yakni:

a. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yakni peran wali baptis di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta.

b. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yakni perkembangan iman anak baptis usia remaja di paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. Tabel 1. Variabel Penelitian NO Variabel yang diungkap Indikator 1 2 3 1 Peran wali baptis 1. Pengertian wali baptis. 2. Peran, tugas, dan tanggungjawab wali baptis sebelum, pada saat pembaptisan, dan sesudah pembaptisan. 3. Pelaksanaan peran, tugas, dan tanggungjawab wali baptis. 4. Kepentingan kehadiran wali baptis terhadap pendampingan iman. 5. Faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan peran, tugas dan tanggungjawab sebagai wali baptis. 6. Pengetahuan wali baptis tentang simbol-simbol liturgis dalam upacara baptisan. 7. Keteladanan hidup wali baptis. 8. Perasaan karena terpilih sebagai wali baptis. 9. Pesan atau harapan kepada para wali baptis 10. Pendampingan yang khas bagi iman remaja. 2 Perkembangan 1. Pengetahuan tentang wali baptis iman anak baptis 2. Nasehat yang masih mereka ingat dari wali baptis. 3. Bentuk pendampingan yang diharapkan dari wali baptis. 4. Teladan hidup dari wali baptis 5. Kepentingan kehadiran wali baptis. 6. Harapan remaja kepada para wali baptis.

11. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi baik langsung maupun partisipan, dokumentasi, dan wawancara terstruktur sructured interview. Dalam melakukan wawancara penulis telah menyiapkan instrumen peneliti berupa pedoman pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan penulis mencatatnya Sugiyono, 2014: 386. Hasil wawancara akan direkam dengan Handphone HP sebagai alat bantu pada saat wawancara agar penulis dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti mencatat jawaban-jawaban dari subyek. Hasil rekaman kemudian ditulis kembali dalam bentuk print out sebagai dokumen. Instrumen penelitian ini adalah pedoman pertanyaan wawancara. Adapun butir-butir pokok yang dijadikan penulis dalam wawancara adalah sebagai berikut:

11.1 Instrumen Penelitian Untuk Wali Baptis dan Responden lainnya:

1. Menurut bapakibu pengertian wali baptis itu apa? 2. Menurut bapakibu apa yang menjadi peran, tugas, dan tanggungjawab seorang wali baptis baik sebelum pembaptisan, pada saat upacara pembaptisan, dan sesudah pembaptisan? 3. Bagaimana bapakibu melaksanakan peran, tugas, dan tanggungjawab sebagai wali baptis terhadap anak baptis bapakibu selama ini? 4. Menurut bapakibu mengapa penting kehadiran wali baptis terhadap pendampingan iman anak? 5. Faktor-faktor pendukung dan penghambat manakah yang bapakibu alami sebagai wali baptis ketika melaksanakan peran dan tugas bapakibu dalam mengembangkan iman anak baptis? 6. Menurut bapakibu apa saja simbol-simbol yang dipakai dalam upacara pembaptisan dan apa makna dari simbol-simbol tersebut? 7. Menurut bapakibu keteladanan hidup macam apakah yang harus dihidupi oleh seorang wali baptis? 8. Menurut bapakibu pendampingan yang khas macam apa yang diberikan bagi bagi iman remaja pada zaman ini? 9. Apakah bapakibu bangga atau senang karena terpilih menjadi wali baptis? 10. Apakah bapakibu mempunyai pesan atau harapan kepada para wali baptis?

11.2 Instrumen Penelitian untuk Anak Baptis

1. Menurut saudarasaudari siapa wali baptis? 2. Sesuai pengalaman selama ini, bagaimana pelaksanaan peran wali baptis saudarasaudari alami? 3. Nasehat-nasehat apa yang masih saudarasaudari ingat dari wali baptis. 4. Bentuk pendampingan macam apa yang saudarasaudari harapkan dari wali baptis. 5. Keteladanan hidup macam apakah yang saudarasaudari harapkan dari wali baptis. 6. Menurut saudara-saudari apakah penting kehadiran wali baptis bagi perkembangan iman anak baptis. 7. Apa yang menjadi harapan saudarai kepada wali baptis?

B. LAPORAN HASIL PENELITIAN