Kedua: supaya wali baptis harus sadar akan posisinya. Kalau dulu hanya formalitas saja, maka sekarang mereka harus belajar. Para wali baptis juga harus
mengikuti perkembangan zaman sama seperti para guru dan juga orang tua. Dikaitkan dengan kepentingan kehadiran wali baptis, responden
mengatakan bahwa wali baptis adalah sebagai orang tua, sebagai sarana untuk mengingatkan dan mendampingi anak baptis. Terutama mengajak untuk aktif
dalam kegiatan yang ada di lingkungan, gereja dan masyarakat. Kehadiran wali baptis adalah untuk menguatkan iman anak baptis supaya teguh dalam imannya.
Mengingat juga bahwa iman anak itu rapuh, apalagi dengan perkembangan zaman jika anak tidak didampingi maka iman mereka akan mudah beralih.
Untuk menindaklanjutkan apa yang telah penulis uraikan tersebut di atas dan secara khusus harapan para responden, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penyegaran kembali panggilan sebagai pendidik iman bagi para wali baptis paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta melalui rekoleksi. Dalam rekoleksi
wali baptis kembali diajak untuk menyegarkan semangat pelayanannya dalam salah satu tugas TrinitasYesus Kristus yakni sebagai pewarta.
B. Alasan Pemilihan Program
Dengan melihat situasi yang ada dimana wali baptis banyak yang belum menjalankan peran, tugas dan tanggungjawabnya sebagai wali baptis dan
kesadaran wali baptis untuk mengikuti pembekalan ataupun kursus-kursus yang berkaitan dengan tema pembaptisan masih sangat kurang, penulis merasa tertarik
untuk mengadakan penyegaran rohani dalam bentuk rekoleksi kepada wali baptis
paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 September 2015
Kata “rekoleksi” berasal dari dua kata yaitu “re” yang berarti kembali dan “koleksi” berarti mengumpulkan. Dengan demikian, rekoleksi berarti sebuah
usaha untuk mengumpulkan kembali. Apa yang dikumpulkan? Banyak hal yang bisa dikumpulkan. Secara khusus, rekoleksi mau mengajak peserta untuk
mengumpulkan kembali pengalaman-pengalaman akan kasih Allah. Pengalaman- pengalaman itu dihadirkan kembali, direnungkan, dimaknai dan diolah agar
sungguh-sungguh berguna untuk hidup selanjutnya Hartana, 2008:12. Dalam rekoleksi para wali baptis kembali dibekali baik dari segi
pengetahuan, ketrampilan, dan spiritualitas bagaimana supaya peran, tugas, dan tanggungjawab sebagai wali baptis tidak berhenti pada saat upacara liturgi
pembaptisan. Melalui materi dan pendalam Kitab Suci yang akan direnungkan secara pribadi dan bersama selama rekoleksi diharapkan para wali baptis untuk ke
selanjutnya lebih serius, bersemangat, dan setia dalam melaksanakannya. Di samping remaja membutuhkan kehadiran dan pendampingan dari orang-orang
yang jauh lebih berpengalaman dari mereka yang bisa membimbing dan meneguhkan langkah mereka sebagai generasi penerus Gereja di masa yang akan
datang. Usulan program ini juga didasarkan pada Tema skripsi dan hasil
wawancara. Para responden memberikan usul dan harapan kepada penulis dan kepada para wali baptis pada umumnya. Kepada penulis responden
menyampaikan supaya diadakan pertemuan dengan para wali baptis yang ada di
paroki Kristus Raja Baciro. Dan kepada wali baptis umumnya responden berpesan supaya di masa yang akan datang para wali baptis tetap setia dalam menjalankan
tugasnya dalam mendampingi dan mengembangkan iman anak. Untuk itu, dalam rekoleksi akan dipaparkan mengenai sakramen baptis, wali baptis, spiritualitas
seorang wali baptis, dan pola penggembalaan Yesus. Semoga dengan diadakannya rekoleksi ini wali baptis lebih serius dalam
menjalankan perannya sebagai wali baptis di masa yang akan datang. Wali baptis semakin bertambah pengetahuan, ketrampilannya dan semakin memiliki ide-ide
untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan iman umat Katolik.
C. Tujuan Program