36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama-tama zymogram yang dihasilkan dari elektroforesis dianalisis dengan membandingkan intensitas warna dari pola pita hasil reaksi aktivitas enzim
esterase non-spesifik dari nyamuk Ae. aegypti yang diamati secara visual melihat warna. Pada Gambar 8 dapat dilihat zymogram dan intensitas warna pola pita
hasil elektroforesis yang ditandai dengan E
1
sebagai pita pertama, E
2
sebagai pita kedua dan E
3
sebagai pita ketiga.
Gambar 8. Zymogram isoenzim esterase non-spesifik dari kelompok nyamuk Ae.
aegypti kontrol 1, daerah non endemis 2, dan daerah endemis 3 yang ditandai dengan E
1
pita pertama, E
2
pita kedua, dan E
3
pita ketiga.
37
Gambar 8 menunjukkan bahwa esterase non-spesifik dari nyamuk Ae. aegypti Salatiga yang digunakan sebagai kontrol, menghasilkan intensitas warna
yang berbeda dengan kelompok nyamuk uji. Pada pita kelompok nyamuk kontrol menunjukan intensitas warna yang pekat. Semakin pekat warna yang dihasilkan
menunjukkan bahwa nyamuk tersebut mempunyai aktivitas enzim esterase non- spesifik yang tinggi. Intensitas warna pada kelompok nyamuk kontrol ini
digunakan sebagai pembanding untuk kelompok nyamuk yang berasal dari Kelurahan Simpang III Sipin berada di Kecematan Kota Baru sebagai daerah
endemis DBD dan Kelurahan Sijenjang berada di Kecamatan Jambi Timur sebagai daerah non endemis DBD.
Dari Gambar 8, dapat dilihat perbedaan intensitas warna antara daerah endemis dan non endemis yang kemudian dibandingkan dengan kelompok
nyamuk kontrol yang berasal dari Salatiga. Pada daerah endemis intensitas warna yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan dengan daerah non endemis. Jika
dibandingkan dengan kontrol, intensitas warna pola pita dari daerah endemis lebih pekat, sedangkan daerah non endemis jika dibandingkan dengan kontrol, intensitas
warna pola pita lebih terang. Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa populasi nyamuk dari daerah
endemis telah mengalami resistensi terhadap insektisida, sedangkan populasi nyamuk dari daerah non endemis kecenderungan masih rentan terhadap
insektisida. Populasi nyamuk kontrol cenderung lebih rentan terhadap insektisida jika dibandingkan dengan populasi nyamuk dari daerah endemis. Hal ini dapat