Elektroforesis Pengecatan Jalannya Penelitian
37
Gambar 8 menunjukkan bahwa esterase non-spesifik dari nyamuk Ae. aegypti Salatiga yang digunakan sebagai kontrol, menghasilkan intensitas warna
yang berbeda dengan kelompok nyamuk uji. Pada pita kelompok nyamuk kontrol menunjukan intensitas warna yang pekat. Semakin pekat warna yang dihasilkan
menunjukkan bahwa nyamuk tersebut mempunyai aktivitas enzim esterase non- spesifik yang tinggi. Intensitas warna pada kelompok nyamuk kontrol ini
digunakan sebagai pembanding untuk kelompok nyamuk yang berasal dari Kelurahan Simpang III Sipin berada di Kecematan Kota Baru sebagai daerah
endemis DBD dan Kelurahan Sijenjang berada di Kecamatan Jambi Timur sebagai daerah non endemis DBD.
Dari Gambar 8, dapat dilihat perbedaan intensitas warna antara daerah endemis dan non endemis yang kemudian dibandingkan dengan kelompok
nyamuk kontrol yang berasal dari Salatiga. Pada daerah endemis intensitas warna yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan dengan daerah non endemis. Jika
dibandingkan dengan kontrol, intensitas warna pola pita dari daerah endemis lebih pekat, sedangkan daerah non endemis jika dibandingkan dengan kontrol, intensitas
warna pola pita lebih terang. Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa populasi nyamuk dari daerah
endemis telah mengalami resistensi terhadap insektisida, sedangkan populasi nyamuk dari daerah non endemis kecenderungan masih rentan terhadap
insektisida. Populasi nyamuk kontrol cenderung lebih rentan terhadap insektisida jika dibandingkan dengan populasi nyamuk dari daerah endemis. Hal ini dapat
38
dilihat dari intensitas warna pola pita yang dihasilkan dari populasi nyamuk dari daerah endemis lebih pekat dibandingkan nyamuk kontrol.
Sama halnya dengan hasil penelitian dari Rosario, Miranda-Miranda, Vasquez dan Estrada 1997, bahwa saat peningkatan enzim esterase non-spesifik
uji esterase menunjukkan kesamaan dengan profil protein. Sejak semua produksi protein berlebih ditunjukkan dengan menghidrolisis ester pada naftil asetat. Selain
itu, dari penelitian Scharf, Hemingway, Reid, Small dan Bennett 1996 untuk mengetahui resistensi Blattella germanica terhadap 4 golongan insektisida, yaitu
piretroid, organofosfat, karbamat, dan siklodien dengan menggunakan metode biokimia dan elektroforesis. Telah diindikasikan bahwa adanya intensitas warna
pita yang lebih pekat pada Blattella germanica yang dikoleksi dari lapangan daripada kelompok pembandingan yang masih rentan, terdapat juga peningkatan
esterase atau esterase mempunyai spesifikasi tinggi terhadap hidrolisis naftil asetat.
Pada penelitian dengan metode elektroforesis ini, setelah gel dilepas dari cetakan dan dicuci dengan larutan buffer fosfat, gel diinkubasi dengan larutan
substrat yang mengandung α-naftil asetat. Penginkubasian ini bertujuan untuk
mengikat enzim oleh larutan substrat. Selanjutnya ditambahkan larutan yang digunakan untuk membentuk warna akhir. Larutan tersebut mengandung garam
fast blue B O-dianisidine tetrazotized, akuades dan larutan buffer fosfat. Setelah warna timbul pada gel, dibilas dengan aquades untuk menghentikan reaksi. Warna
akhir yang didapat menunjukkan aktivitas enzim esterase non-spesifik. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI