e Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan menyebabkan kerugian.
f Tujuan perusahaan
Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan antara lain; mendapatkan laba maksimal, volume penjualan tertentu, penguasaan
pasar dan kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu g
Pengawasan pemerintah Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk penentuan harga
jual maksimal dan harga minimal. Diskriminasi harga serta kebijakan lain yang mencegah usaha kearah monopoli. Basu Swastha Irawan,
2005:242-246
4. Kebijakan Dan Strategi Penentuan Harga Jual
Ada beberapa kebijakan serta strategi yang dapat diterapkan dalam penetapan harga jual suatu produk diantaranya:
a Potongan dan Penghargaan
Potongan discount dan penghargaan allowance merupakan pengurang dari harga yang ada. Pengurang ini dapat berbentuk tunai atau berupa
konsesi yang lain.Bentuk potongan dan penghargaan yang banyak dipakai antara lain berupa:
1 Potongan kuantitas Quantity Discount
Potongan kuantitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan potongan kuantitas non kumulatif dan potongan kuantitas kumulatif.
Tujuan dari potongan kuantitas ini adalah agar konsumen membeli dalam jumlah besar.
2 Potongan Dagang Trade discount
Potongan dagang ini hanya diberikan pada pembeli yang ikut memasarkan barangnya baik pedagang besar ataupun pengecer.
3 Potongan Tunai Cash Discount
Potongan yang diberikan atas pembayaran rekening pada suatu periode karena pembayaran tersebut dilakukan tepat waktu.
4 Potongan Musiman Seasonal Discount
Potongan yang dilakukan atas pembelian diluar musim tertentu. 5
Penghargaan Promosional Promotional Allowance Potongan harga yang diberikan oleh penjual pada pembeli yang ikut
menjalankan usaha promosi. 6
Penghargaan Komisi Brokerage Allowance Potongan yang diberikan pada perantara dalam saluran distribusi
dengan memperoleh persentase tertentu dari volume penjualan sebagai jasanya.
7 Penghargaan Barang Product Allowance
Potongan yang diberikan atas pembelian barang dalam kondisi tidak normal.
b Kebijaksanaan Satu Harga dan Harga yang Variabel
1 Kebijakan Satu Harga
Perusahaan yang menganut kebijakan satu harga One-Price Policy akan menentukan harga sama pada semua pembeli yang membeli
barang sama, dalam jumlah yang sama, dan dengan syarat penjualan yang sama pula.
2 Kebijakan Harga Yang Variabel
Dalam kebijakan harga variabel Variabel Price Policy, perusahaan menetapkan harga yang berbeda kepada pembeli yang membeli
barangnya dalam jumlah yang sama. c
Penetapan Harga Perunit Penetapan harga perunit merupakan kebijakan harga yang dilakukan
perusahaan untuk melayani penjual eceran. d
Penetapan Harga Pada Beberapa Macam Barang Kebijakan penetapan harga pada beberapa macam barang yang
menyangkut jumlah product line yang ditawarkan perusahaan. Semakin banyak product linenya maka masalah penetapan harga semakin
kompleks. Yang perlu diperhatikan dalam strategi ini adalah ukuran, kualitas, merk dan lain sebagainya yang dapat dipisahkan dari ukuran,
kualitas, merk dan barang lain. Hal ini dapat dipertimbangkan dari segi biaya dan segi permintaan pasar.
e Price Lining
Kebijakan penetapan harga yang banyak digunakan oleh pengecer dibandingkan oleh pedagang besar atau produsen. Disini penjual
menentukan beberapa tingkatan harga pada semua barang yang dijual. f
Mempertahankan Harga Penjualan Ulang Kebijakan harga yang digunakan oleh produsen untuk mengadakan
pengawasan pada tingkat pengecer. Harga eceran barang yang dij ual tetap ditentukan dan diatur oleh produsen.
g Penetapan Harga Perkenalan
Kebijakan harga yang memfokuskan untuk mencari laba dari seluruh opersainya dan bukan laba dari masing–masing barang yang dijual.
Kebijakan ini banyak dipakai oleh pengecer. h
Garansi dan Penurunan harga Kebijakan yang memberikan jaminan harga barang yang tidak berubah
sejak barang dipesan sampai diterima oleh pembeli. Biasanya ditujukan kepada pembeli yang bermaksud menjual lagi penyalur dan digunakan
untuk barang–barang yang permintaannya berfluktuasi menurut musim. i
Penetapan harga psikologis Kebijakan ini biasanya digunakan untuk penjual barang pada tingkat
pengecer. Dalam metode ini harga ditetapkan dengan angka yang ganjil atau janggal, misalnya Rp 2.999. Basu Swasta, 2002: 169– 179
Kebijakan dan strategi penentuan harga jual yang berlaku dalam industri jasa sendiri dikenal ada beberapa istilah sebagaimana yang
disampaikan oleh Oka A. Yoeti 1999:105-109 yaitu: 1
Terget Profit Pricing Terget Profit Pricing
ialah penetapan tarif kamar berdasarkan rata- rata tingkat hunian kamar hotel yang menjamin pengembalian
investasi yang dilakukan.
2 Perceived-Value Pricing
Perceived-Value Pricing merupakan suatu sistem penerapan tarif
kamar hotel berdasarkan nilai atau manfaat dari produk yang ditawarkan.
3 Going Rate
Yang dimaksud dengan Going Rate adalah penetapan tarif kamar berdasarkan permintaan rata-rata sebagai langkah menghadapi
persaingan.
d Pricing Ranging
Price Ranging penetapan tarif kamar berdasarkan tarif kamar tertinggi
untuk kamar yang terbaik, kemudian tarif yang lebih rendah sampai ke tarif kamar dengan kualitas terjelek.
e Value-Added Pricing Value-Added Pricing
merupakan penerapan tarif kamar hotel dengan strategi diskon atau tarif-tarif khusus dalam bentuk paket-paket
menarik serta fasilitas- fasilitas yang dapat dinikmati oleh tamu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f Price Skimming
Price Skimming merupakan strategi harga untuk membentuk image
dari hotel tersebut dan biasanya harga yang ditawarkan relatif mahal namun dengan fasilitas yang berkualits tinggi.
5. Langkah–Langkah Penentuan Harga Jual Yang Berorientasi Pada