4. Pemberian program khusus. -
Konsumen dapat mengklaim dan me-retur selama masa garansi dan selama non-force majure atau tidak dalam kondisi diluar kemampuan
manusia, seperti: bencana alam, gempa, kebakaran, banjir, tsunami dan huru-hara.
- Pemberian hadiah langsung, seperti: AC, TV, Handphone, dll.
5. Pemberian fasilitas sarana dan prasarana yang baik. -
Lokasi perumahan yang mudah dijangkau dengan transportasi umum -
Pembuatan sumur resapan yang memadai untuk menampung seluruh rumah di setiap perumahan yang dibuat PT. Intan Tunggal Kharisma.
Hal ini sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena buangan air dari limbah rumah tangga langsung masuk ke peresapan.
F. Produksi
PT. Intan Tunggal Kharisma merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang developer dan kontraktor yang kegiatan utamanya adalah
jasa pengembangan kawasan pemukiman dan konstruksi. PT. Intan Tunggal Kharisma telah terdaftar sebagai anggota REI Real
Estate Indonesia, sehingga jika hal yang tidak diharapkan terjadi, seperti
misalnya perusahaan bangkruttutup, padahal masih ada pembangunan yang belum selesai, maka konsumen dapat mengklaim pada REI. Dengan
terdaftarnya PT. Intan Tunggal Kharisma pada REI membuktikan keabsahannya dan juga membuktikan bahwa PT. Intan Tunggal Kharisma
adalah perusahaan yang legal, bukan hanya perusahaan yang mempunyai maksudtujuan buruk seperti money game.
Untuk mewujudkan kegiatan pokok perusahaan, proses produksi yang baik mempunyai peran penting, karena jika proses produksi dapat berjalan
dengan efektif dan efisien maka kegiatan pokok perusahaanpun dapat tercapai sesuai dengan rencana. Yang dimaksud efektif adalah jika proses produksi
dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan output yang memiliki kualitas yang baik terjaga. Sedangkan efisien berarti bahwa proses produksi dapat
berjalan dengan biaya yang rendah tepat sasaran, tidak menambah biaya- biaya yang kurang perlu dan dapat selesai tepat waktu.
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi seperti diatas, PT. Intan Tunggal Kharisma tidak menggarap sendiri proses produksinya, melainkan
diserahkan pada kontraktor lain, yang dalam hal ini disebut sub-kontraktor. Pemilihan sub-kontraktor dilakukan dengan cara tender atau pada beberapa
kasus PT. Intan Tunggal Kharisma menggunakan sub-kontraktor yang pernah bekerjasama dan hasilnya memuaskan.
Keputusan perusahaan menggunakan sub-kontraktor adalah dengan alasan :
- Hemat tenagapersonel yang terlibat dalam proyek tersebut. Sesudah menggunakan sub-kontraktor, tenaga perusahaan yang terlibat hanya
manajer teknik dan Quality Controller. - Modal yang dikeluarkan tidak begitu besar.
- Memberikan kemitraan kepada sub-kontraktor.
- Memberikan lapangan pekerjaan. Sedangkan keuntungan yang diterima sub-kontraktor adalah selisih
harga per m2. Penggunaan sub-kontraktor dalam proses produksinya, dirasa PT.
Intan Tunggal Kharisma sangat efektif dan efisien. Efektif karena output yang dihasilkan tetap dapat terjaga kualitasnya karena selalu diawasi oleh seorang
Quality Controller dari perusahaan. Jadi perusahaan hanya memberikan
gambar kerja design dan spesifikasi bahan yang harus digunakan. Efisien karena perusahaan memberikan dead-line pengerjaan proyeknya sehingga
dapat selesai tepat waktu. Meskipun pengerjaan pembangunan rumah dilakukan oleh sub-
kontraktor, tetapi tahap perencanaan dari pembuatan desain sampai perhitungan biaya tetap dilakukan oleh perusahaan.
Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Intan Tunggal Kharisma adalah sebagai berikut :
a. Proses produksi diawali di bagian perencanaan yang memberikan batasan- batasan guna mewujudkan hasil produksi yang maksimal.
Adapun tahapan rencana tersebut meliputi: 1. Pembuatan gambar kerja design dan spesifikasi bahan sesuai dengan
keinginan para konsumen. 2. Berdasarkan gambar kerja design dan spesifikasi bahan tersebut
dilakukanlah beberapa kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah : a. Kegiatan penelitian
Kegiatan penelitian ini adalah penelitian survey terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi, baik
jenis, mutu atau kualitas, harga dan merek dari barang tersebut. b. Kegiatan perhitungan
Berdasarkan atas penelitian tersebut, staf estimator melakukan perhitungan biaya dan besar volume bahan yang akan
digunakan. Perhitungan ini sering disebut perhitungan RAB Rencana Anggaran Biaya. Perincian RAB ini meliputi :
1. Nama kegiatan 2. Namajenis bahan
3. Volume barang 4. Satuan bahan
5. Harga 3. Setelah melakukan kegiatan penelitian dan perhitungan RAB, maka
time schedule atau jadwal pelaksanaan kegiatan proyek dibuat. Jika
ternyata dalam pelaksanaanya terdapat perubahan yaitu luas tanah dan spesifikasi bahan yang digunakan dari standart rumah yang ada, maka
harus dibuat perubahan yang disebut Addendum. b. Jika tahap perencanaan selesai, maka dokumen proyek dalam bentuk
design , RAB, spesifikasi bahan dan time schedule langsung diserahkan ke
bagian produksistaf lapangan guna mewujudkan rencana kerja sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam bentuk rumah dan kawasan yang mana staf lapangan ditunjuk sebagai penanggung jawabnya.
Staf lapangan dalam hal ini mewakili perusahaan bertindak sebagai quality controller
atas pekerjaan yang dilakukan oleh sub-kontraktor agar sesuai dengan target.
c. Berdasarkan dokumen proyek tersebut, staf lapangan kemudian mendelegasikan atau menyerahkan tugas pelaksanaan proses produksi
kepada manajer operasional lapangan dari sub kontaktor sebagai penanggung jawab di lapangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan
pengadaan barang, manajer operasional membuat SPP Surat Permintaan Pembelian. Adapun perincian dari SPP tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jenis materialbarang yang dibutuhkan.
2. Jumlah materialbarang yang akan didatangkan.
3. Waktu pendatangan bahan.
56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN