57 variasi kelembaban udara yang dapat menjelaskan kejadian Demam Berdarah Dengue. Kecepatan angin didapatkan p value = 0
,283 lebih besar dari α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kecepatan angin tidak ada hubungan dengan kejadian Demam
Berdarah Dengue. Hubungan antara kecepatan angin dengan kejadian Demam Berdarah Dengue menunjukkan hubungan yang lemah r =0,184 dan berpola positif
artinya semakin tinggi kecepatan angin maka semakin meningkat kejadian Demam Berdarah Dengue, Nilai koefisien determinan 0,034 artinya hanya 34 variasi
kecepatan angin yang dapat menjelaskan kejadian Demam Berdarah Dengue.
4.4. Analisis Multivariat
Analisis Multivariat dilakukan untuk menentukan variabel independen curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara dan kecepatan angin yang berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu kejadian Demam Berdarah Dengue DBD. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat adalah uji regresi linier
berganda yaitu untuk mencari pengaruh yang paling dominan terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue DBD. Pada penelitian ini, variabel independen yang
memenuhi kriteria kemaknaan statistik p0,25 akan dimasukkan ke dalam model yaitu curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara dan kecepatan angin. Selain
itu dalam uji ini semua variabel yang berhubungan signifikan pada uji bivariat akan dimasukkan secara bersama-sama kedalam multivariat. Variabel yang mempunyai
nilai p0,25 akan dikeluarkan dari model secara berurutan atau bertahap dimulai dari p value terbesar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari analisis multivariat dengan uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4.4 Pengaruh Keadaan Iklim Lingkungan terhadap Kejadian Demam
Berdarah Dengue DBD di Kota Medan
No Variabel
B P
value Exp B
1 Kec. Medan Barat :
a. Curah Hujan
-0,016 0,041
-0,262 b.
Temperatur Udara -8,318
0,000 -0,767
c. Kelembaban Udara
0,083 0,882
0,025 d.
Kecepatan Angin -2,459
0,014 -0,305
Constant 245,113
0,000 -
2 Kec. MedanPerjuangan :
a. Curah Hujan
-0,014 0,189
-0,225 b.
Temperatur Udara -2,110
0,396 -0,242
c. Kelembaban Udara
1,506 0,003
0,512 d.
Kecepatan Angin -0,804
0,812 -0,041
Constant -116,486
0,005 -
3 Kec. Medan Tuntungan :
a. Curah Hujan
-0,008 0,449
-0,143 b.
Temperatur Udara -0,271
0,934 -0,017
c. Kelembaban Udara
1,073 0,173
0,289 d.
Kecepatan Angin 4,876
0,307 0,178
Constant -73,475
0,574 -
Berdasarkan tabel 4.4 diatas di Kecamatan Medan Barat dapat diketahui bahwa ada 2 dua variabel yang dikeluarkan dari analisis uji regresi linier karena
mempunyai nilai p0,05 yaitu curah hujan, kelembaban udara dan ada 2 dua variabel yang masuk kandidat model yaitu temperatur udara dan kecepatan angin. Di
Kecamatan Medan Perjuangan dapat diketahui bahwa ada 4 empat variabel yang dikeluarkan dari analisis uji regresi linier karena mempunyai nilai p0,05 yaitu curah
hujan, temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan angin. Di Kecamatan Medan Tuntungan dapat diketahui bahwa ada 4 empat variabel yang dikeluarkan dari
Universitas Sumatera Utara
analisis uji regresi linier karena mempunyai nilai p0,05 yaitu curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan angin.
Tabel 4.5. Pengaruh Variabel Independen Temperatur udara dan kecepatan angin terhadap Variabel Dependen Kejadian Demam Berdarah
Dengue di Kecamatan Medan Barat Tahun 2010-2012
Variabel B
P value
Exp B
Temperatur Udara -7,683
0,000 -0,709
Kecepatan Angin -2,943
0,005 -0,365
Constant 225,746
0,000 -
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa kekuatan pengaruh variabel temperatur udara dan kecepatan angin terhadap kejadian Demam Berdarah
Dengue. Hasil analisis multivariat pengaruh temperatur udara dan kecepatan angin terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda Pengaruh Temperatur Udara
dan Kecepatan Angin terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Medan Barat Tahun 2010-2012
Dari hasil uji Regresi Linier Ganda dengan metode enter, ternyata variabel kecepatan angin Koefisien Beta =-2,943 paling besar pengaruhnya dominan
terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Medan Barat pada tahun 2010-2012.
4.7. Pengaruh Variabel Independen Kelembaban udara terhadap Variabel