Identiikasi Undang-Undang Zakat Barang Temuan Zakat Rikāz

Dari ayat di atas yang berhak menerima zakat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki pekerjaan untuk mencarinya. 2. Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian zakat. 4. Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru mengenal dan menyatakan masuk Islam. 5. Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka tetapi tidak memiliki harta benda untuk menebusnya. 6. Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia tidak bisa melunasinya. 7. Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dalam perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapun. 8. Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, sehingga sangat membutuhkan bantuan.

B. Identiikasi Undang-Undang Zakat

Dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam Indonesia, pemerintah telah membuat peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Undang-undang ini merupakan pengganti Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999. Dalam Bab I di Ketentuan Umum Pasal 1 ada beberapa poin penting: a. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. b. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. c. Muzakki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat. d. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. e. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. f. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Dalam bab 1 diketentuan umum pasal 2 ada beberapa poin penting: Pengelolaan zakat ber- asaskan: 43 Fikih - Ushul Fikih Kurikulum 2013 a. Syariat Islam; b Amanah; c. Kemanfaatan; d. Keadilan; e. Kepastian hukum; f. Terintegrasi; dan g. Akuntabilitas. Pada Pasal 3 disebutkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan: a. meningkatkan efektivitas dan eisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat; dan b. meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Pada Pasal 4 disebutkan: 1. Zakat meliputi zakat mal dan zakat itrah. 2. Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a. emas, perak, dan logam mulia lainnya; b. uang dan surat berharga lainnya; c. perniagaan; d. pertanian, perkebunan, dan kehutanan; e. peternakan dan perikanan: f. pertambangan; g. perindustrian; h. pendapatan dan jasa; dan i. rikāz. Dalam Bab II ada beberapa poin penting: Pasal 5: 1 Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah membentuk BAZNAS. 2 BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berkedudukan di ibu kota negara. 3 BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri. Pasal 6: BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional. Pasal 7: 1 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi: 44 B u k u S i s w a K e l a s X 44 2 Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 3 Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 4 Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan 5 Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat. 6 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7 BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia paling sedikit 1 satu kali dalam 1 satu tahun.

C. Contoh Pengelolaan Zakat