Sunat dalam Menyembelih Hukum Aqiqah Syariat Aqiqah Jenis dan Syarat Hewan Aqiqah

7. Sunat dalam Menyembelih

Pada waktu menyembelih hewan qurban, disunatkan: a. Melaksanakan sunah-sunah yang berlaku pada penyembelihan biasa, seperti: membaca basmallah, membaca shalawat, menghadapkan hewan ke arah qiblat, menggulingkan hewan ke arah rusuk kirinya, memotong pada pangkal leher, serta memotong urat kiri dan kanan leher hewan. b. Membaca takbir ُ َبْكَأ ُ ٰلا c. Membaca doa sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw: ٍدَمَ ُم ِةَمُأ ْنِمَو ٍدَمَ ُم ِلآَو ٍدَمَ ُم ْنِم ْلَبَقت َمُهٰللَا d. Orang yang berqurban menyembelih sendiri hewan qurbannya. Jika ia mewakilkan kepada orang lain, ia disunatkan hadir ketika penyembelihan berlangsung.

8. Hikmah Qurban

Hikmah qurban sebagaimana yang disyariatkan Allah Swt. mengandung beberapa hikmah, baik baik pelaku, penerima maupun kepentingan umum, sebagai berikut: a. Bagi orang yang berqurban : 1. Menambah kecintaan kepada Allah Swt.. 2. Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.. 3. Menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt.. 4. Mewujudkan tolong menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas. b. Bagi penerima daging qurban 1. Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.. 2. Bertambah semangat dalam hidupnya. c. Bagi kepentingan umum : 1. Memperkokoh tali persaudaraan, karena ibadah qurban melibatkan semua lapisan masyarakat. 2. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran beragama baik bagi orang yang mampu maupun yang kurang mampu.

B. Aqiqah 1. Pengertian Aqiqah

Aqiqah dari segi bahasa berarti rambut yang tumbuh di kepala bayi. Sedangkan dari segi istilah adalah binatang yang disembelih pada saat hari ketujuh atau kelipatan tujuh dari kelahiran bayi disertai mencukur rambut dan memberi nama pada anak yang baru dilahirkan. 89 Fikih - Ushul Fikih Kurikulum 2013

2. Hukum Aqiqah

Aqiqah hukumnya sunat bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung nafkah hidup si anak. Sabda Rasulullah Saw: ةعبرلاو دحأ هاور َم َسُيَو ُقَلْحُيَو ِهِعِباَس َمْوَي ُهْنَع ُحَب ْذُت ِهِتَقْيِقَعِب ٌنَهَتْرُم ٍمَاُغ ُ ُك “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” HR.Ahmad dan Imam yang empat

3. Syariat Aqiqah

Disyariatkan aqiqah lebih merupakan perwujudan dari rasa syukur akan kehadiran seorang anak. Sejauh ini dapat ditelusuri, bahwa yang pertama dilaksanakan aqiqah adalah dua orang saudara kembar, cucu Nabi Muhammad Saw dari perkawinan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yang bernama Hasan dan Husein. Peristiwa ini tertera dalam hadis di bawah ini, ا ًشْبَك ا ًشْبَك ِ ْي َسُ ْ حاَو ِن َسَ ْ حا ِنَع َقَع َم َلَسَو ِهْيَلَع ُ ٰلا َل َص ِ ٰلا َلْوُسَر َنَأ ٍساَبَع ِنْبا ِنَع ةميزح نبا هححصو دواد وبأ هاور “Dari Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Nabi Saw beraqiqah untuk Hasan dan Husain, masing-masing seekor kambing kibas.” HR. Abu Dawud dan telah disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah

4. Jenis dan Syarat Hewan Aqiqah

Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor. Adapun binatang yang dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban. Kalau pada daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan daging aqiqah sesudah dimasak. Dalam hadis dari Aisyah ra: ِةَيِراَ ْ لا ِنَعَو ِناَتَئِف َكُم ِنَاتاَش ِمَاُغْلا ِنَع َقَعُي ْن َ أ ْمُهَرَم َ أ َمَلَسَو ِْهيَلَع ُ ٰلا َل َص ِ ٰلا َلْوُسَر َن َ أ ىذمرلا هاور ٌةا َش “Bahwasanya Rasulullah Saw memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor kambing.” HR. At-Tirmizi

5. Waktu Menyembelih Aqiqah