Ih ̣yā’ul Mawāt Rukun akad dan Syarat akad

4. Ihrāzul Mubạ̄āt dan Khalāiyah

a. Ihrāzul Mubạ̄āt

1. Pengertian ihrāzul mubạ̄āt barang bebas, maksudnya adalah bolehnya seseorang memiliki harta yang tidak bertuan belum dimiliki oleh seseorang atau kelompok. 2. Syarat ihrāzul mubạ̄āt Syarat untuk terpenuhinya ihrāzul mubạ̄āt adalah sebagai berikut : a. Benda atau harta yang ditemukan itu belum ada yang memilikinya. b. Benda atau harta yang ditemukan itu memang dimaksudkan untuk dimilikinya. Contohnya : burung yang menyasar dan masuk kerumah.

b. Khalaiyah

ةَيِفَلَخ 1. Pengertian Khalaiyah Khalaiyah adalah bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru ditempat yang lama yang sudah tidak ada dalam berbagai macam hak. 2. Macam-macam Khalaiyah a Khalaiyah syakhsyun ’an syakhsyin ٍشْخ َش ْنَع ٌشْخ َش seseorang terhadap seseorang adalah kepemilikan suatu harta dari harta yang ditinggalkan oleh pewarisnya, sebatas memiliki harta bukan mewarisi hutang si pewaris. b Khalaiyah syai’un ‘an syai’in ٍءْ َش ْنَع ٌءْ َش sesuatu terhadap sesuatu adalah kewajiban seseorang untuk mengganti hartabarang milik orang lain yang dipinjam karena rusak atau hilang sesuai harga dari barang tersebut.

5. Ih ̣yā’ul Mawāt

ِتاَوَم ْ لا ُءاَيْحِإ a. Pengertian ihyā’ul mawāt Ịyā’ul mawāt ialah upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada pemiliknya. Misalnya, membuka hutan untuk lahan pertanian, menghidupkan lahan tandus menjadi produktif yang berasal dari rawa-rawa yang tidak produktif atau tanah tandus lainnya agar menjadi produktif. b. Hukum ịyā’ul mawāt Menghidupkan lahan yang mati hukumnya boleh mubah berdasarkan hadits Rasulullah Saw., sebagai berikut : ىذمرلاو ىاسنلاو دواد وبأ هاور ٌقَح ٍِملا َظ ٍقْرِ ِح َسْي َلَو ُ َل َ ِهَف ًةَتْيَم اًضْرَأ اَيْحَأ ْنَم “Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi haknya, orang yang mengalirkan air dengan dzalim tidak mempunyai haknya”HR. Abu Daud, an-Nasa’i dan Tirmidzi. 108 B u k u S i s w a K e l a s X 108 c. Syarat membuka lahan baru 1. Tanah yang dibuka itu cukup hanya untuk keperluannya saja, apabila lebih orang lain boleh mengambil sisanya. 2. Ada kesanggupan dan cukup alat untuk meneruskanya, bukan semata-mata sekedar untuk menguasai tanahnya saja. d. Hikmah ịyā’ul mawāt 1. Mendorong manusia untuk bekerja keras dalam mencari rezeki. 2. Munculnya rasa kemandirian dan percaya diri bahwa di dalam jagad raya ini terdapat potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kemaslahatan hidup. 3. Termanfaatkannya potensi alam sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas kemampuan manusia dalam bidang IPTEK.

6. Hikmah Kepemilikan

Ada beberapa hikmah disyari’atkannya kepemilikan dalam Islam, antara lain : a. Terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat. b. Terlindunginya hak-hak individu secara baik. c. Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas-fasilitas umum. d. Timbulnya rasa kepedulian sosial yang semakin tinggi.

B. Akad 1. Pengertian dan Dasar Hukum Akad

Akad menurut bahasa artinya ikatan atau persetujuan, sedangkan menurut istilah akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang yang menyerahkan dengan orang lain yang menerima untuk pelaksanaan suatu perbuatan. Contohnya : akad jual beli, akad sewa menyewa, akad pernikahan. Dasar hukum dilakukannya akad adalah : ١ ِدوُقُع ْ لاِب اوُفْو َ أ اوُنَمآ َنيِ َ لا اَهُي َ أ اَي “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu” QS. Al Maidah [5]: 1. Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa melakukan isi perjanjian atau akad itu hukumnya wajib.

2. Rukun akad dan Syarat akad

Adapun rukun akad adalah : a. Dua orang atau lebih yang melakukan akad transaksi disebut āqidain. b. Sīghat ījāb dan qabūl. c. Ma’qūd ‘alaih sesuatu yang diakadkan. 109 Fikih - Ushul Fikih Kurikulum 2013 Sementara itu syarat akad adalah sebagai berikut : a. Syarat orang yang bertransaksi antara lain : berakal, baligh, mumayis dan orang yang dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad b. Syarat barang yang diakadkan antara lain : bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad dan barang itu diketahui keberadaannya. c. Syarat sighat: dilakukan dalam satu majlis, ijab dan qabul harus ucapan yang bersambung, ijab dan qabul merupakan pemindahan hak dan tanggung jawab.

3. Macam-macam Akad